--- 20 ---

46 2 0
                                    




--Selamat Membaca--



Di bandara...

Shani sedang kehilangan seorang Gracia di bandara saat ini. Padahal mereka sebentar lagi akan masuk ke pesawat. Dia berkeliling ke tempat-tempat mereka duduk tadi, dan mendapati Gracia yang sedang berbicara dengan Boby ayahnya. 

Tidak hanya Boby saja yang Shani lihat. Dia juga melihat Gracia sedang memeluk seorang laki-laki yang masih muda. Shani tidak mengenali orang itu, pikiran nya pun jadi kemana-mana.

"GEE..." teriak Shani memanggil Gracia. 

Gracia yang mendengar panggilan cici nya itu pun, langsung melepas pelukan laki-laki ini. 

"Pa, aku deluan ya. Jer, ketemu di Jakarta ya." pamit Gracia pada mereka berdua.

Gracia pun berlari ke arah Shani, Shani langsung menarik tangan Gracia agar tidak jauh dari dirinya lagi. Mereka pun berjalan masuk menuju pesawat, mereka juga duduk bersebelahan di dalam pesawat. 

"Ge, itu siapa?" tanya Shani, sedangkan Gracia sedang membaca sebuah majalah.

"Ha? yang mana ci? ini?" sambil menujuk model dalam majalah tersebut.

"Bukan, yang tadi di bandara. Aku ngeliat kamu meluk dia gitu, apa aku salah liat?" jelas Shani.

"Ohh, Jeremi? yang tadi sama Papa kan?" 

"Jeremi? siapa dia?" tanya Shani lagi.

"Dia itu teman masa kecil aku ci, kami sedari dulu deket banget-banget deh pokoknya. Tapi waktu SD, kami pisah karena Papa nya dia mau buka cabang bisnis yang kerja sama bareng Papa ku. Mereka itu pindah ke Malang se inget aku ci. Tapi, dia yang ngelanjutin bisnis nya sekarang karna satu dua hal, dan ketemu deh tadi lagi di Bali juga ngurusin bisnis lagi sama Papa." jelas Gracia.

"Ohh, yaudah kalau gitu." 

"Ntar dia bakal ke Jakarta juga ci, bakal lama di Jakarta. Keren sih dia, masih muda udah jago bisnis gitu." tambah Gracia. 

"Yaudah, aku mau tidur dulu Ge. Masih ngantuk soalnya." ucap Shani. 

______________________________



Jakarta...

Mereka semua tiba dengan aman di Jakarta, tanpa ketinggalan apapun. Gracia dan Shani sedang menunggu koper milik mereka. Beberapa member dan staff yang lainnya pun sudah pulang terlebih dahulu. Shani pulang nebeng dengan Gracia, karena koko nya masih sibuk kerja.

Mereka pun sudah mendapatkan kedua koper tersebut. Saat mereka berjalan keluar, terlihat Pedro yang sudah menunggu dengan mobilnya. Mereka pun berjalan menghampirinya di parkiran itu.

"Sini biar aku yang bawa." ucap Pedro sambil mengambil koper milik Shani dan Gracia itu. 

Mereka pun masuk ke dalam mobil, dan cus langusng untuk pulang. Pedro pun mengantarkan Shani pulang terlebih dahulu, karena arah rumah Shani ke rumah Gracia itu sangat jauh. Oleh karena itu dia mengantar Shani terlebih dulu. 

Sesampainya di rumah Shani, Pedro pun menurunkan barang milik Shani dari mobil. 

"Makasih ya Ped. Oh iya, semangat Ped kamu pasti bisa." ucap Shani.

Pedro pun membalasnya dengan senyum, maksud semangat itu tidak lain untuk memperjuangkan Gracia. Sejak kejadian di taman hotel Bali itu, Pedro sudah tukar kontak dengan Shani dan Feni. Supaya, Pedro bisa meminta saran langsung dari dua orang yang sangat mengenal Gracia itu.

Kamu Duniaku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang