k

3.8K 524 21
                                    

"Lima belas foto.
Aku tambah tiga dari angel yang berbeda." -Chan

"Hoho. Adiknya Seokmin berguna juga." -Gyu

"See? Wajahnya sama seperti yang tercantum di database CIA. Sudah pasti ini ayahnya Mei." -Hoon

"Tapi hyung, ini foto aku ambil 23 km dari TKP loh, sama Soonyoung hyung.
Dia sendiri malah jadi ragu kalau pria ini pelakunya." -Chan

"Apa yang salah dengan jarak? Justru rata-rata pembunuh akan kabur kan setelah melancarkan aksinya?" -Gyu

"Salah, Gyu.
Justru ini kurang jauh bagiku.
Ada yang tidak beres, dan aku benci perasaan mengganjal seperti ini." -Soon

"Ya. Semuanya terlalu aneh.
Mei mengaku tidak pernah lihat langsung, yang berarti Natasha benar-benar menyembunyikan anaknya supaya tidak dilihat si Ayah asli.

Tapi Mei hafal betul suara yang selalu mengunjungi rumahnya secara tiba-tiba. Suara yang selalu memancing amarah Mamanya.

Dia bilang suara itu berbeda dengan suara pembunuh." -Cheol

"Jangan lupakan yang membunuh Mamanya dua orang." -Won

Seluruh penghuni di ruangan tersebut kompak diam berpikir.

Salah seorang penghuni di sofa tidak menikmati keheningan ini. Makanya secara tiba-tiba ia melompat turun. Duduk di salah satu pangkuan penghuni lainnya tanpa permisi seraya merebut foto di tangannya.

"Seungcheol hyung, pria ini sangat mirip seperti mu. Tidak kah kau sadar?" -Hao

"Huh?"

"Aish, kalian semua bodoh.
Yah. Penjahat kelas kakap buronan CIA seperti dia tidak mungkin turun tangan secara langsung untuk menghabisi seseorang.
Pasti ia menyewa dua tikus, kemudian membekalinya uang untuk kabur ke luar negeri atau mana lah itu.

Seperti apa yang selalu kau lakukan untuk cuci tangan, Hyung." -Hao

"Yah, pintar sekali.
Kekasih siapa ini huh?" -Jun

"Turunkan tangan mu.
Aku sedang tidak ingin dipeluk." -Hao

"Maaf." -Jun

"Aku benci mengakuinya, tapi ku rasa benar." -Soon

"Karena itu dia bisa hidup santai.. dia tidak akan terbukti bersalah kalau begini caranya." -Gyu

"Bisa, tenang.
Aku dapat laporan ini saat sibuk urus tabungan Mei." -Jun

"Apa-
Huh??" -Cheol

"Ya.
Asuransi jiwa Natasha.

Tiba-tiba cair begitu saja dengan surat kematian resmi rumah sakit sebagai bukti. Ditambah lagi, atas nama keluarga yang dibuat-buat. Kerjaan siapa, tebak?" -Jun

"Ini motif utamanya.
Dia benar-benar sedang butuh uang." -Won

"Dalam jumlah banyak." -Hao

"..dimana Mei?
Aku punya firasat buruk." -Cheol

--

Jeonghan, Jisoo, Vernon dan Seungkwan punya agenda sendiri hari ini.

Yap. Menemani Mei jalan-jalan keluar rumah supaya tidak suntuk.

Jangan tanya kenapa Vernon ikutan, untuk jadi supir mereka lah. Apa lagi?

Tentu saja Mei senang bukan main. Senyumnya tak pernah lepas, apalagi tiga orang memanjakannya sekaligus dalam satu hari.

Taman bermain, restoran enak, tempat belanja, semua sudah selesai mereka kunjungi tapi hari belum juga habis.

Pukul tiga sore. Mei sudah menguap lelah kala mobil mereka berhenti di tempat lain. Bukan rumah yang dikenalnya.

13 Papa [Seventeen MxM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang