c

6.7K 783 30
                                    

Soonyoung berdecak kagum melihat isi rumahnya. Baru ditinggal fokus 15 menit, begitu dia mendongak, sudah ada banyak orang saja sekarang.

"Alas sepatunya ada bekas darah kering, hampir menutupi semua bagian. Dia tidak bohong." -Jeonghan

"Dua kali bus hijau, berarti area sekitar museum. Aku sudah bajak cctv sekitarnya hari ini, tapi tidak lihat orang mencurigakan lalu lalang pukul 12-6 pagi" -Jihoon

"Aku rasa rumahnya tidak terekam kamera pengawas jalanan. Di area sana hanya ada satu wanita bernama Natasha yang terdaftar. Alamatnya di sebuah gang sempit, jadi sepertinya mustahil akan ada saksi." -Mingyu

"..yakin itu Mamanya Mei?" -Wonwoo

"Entah.
Meskipun namanya ada, tapi ia tidak terdaftar sebagai orang tua anak satu. Pekerjaan juga kosong, relatif pun tidak ada." -Mingyu

"Mungkin.. karena dia adalah Natasha Wayne, mantan anggota CIA keturunan Jepang?" -Soonyoung

Semua menoleh ke arah asal suara. Menatap bagaimana sosok bernama Natasha Wayne di layar laptop, sangat sangat mirip dengan anak kecil yang baru mereka kenal hari ini.

Riwayat hidup yang terbilang sedikit akhirnya diketahui berkat tangan manis Jihoon dan mata tajam pasangannya. Situs besar milik organisasi Amerika kini berada di tangan mereka, sama sekali bukan hal sulit karena tidak sampai setengah jam informasi penting tersebut sudah berada di depan mata.

"Lahir tahun 19xx, berarti sekarang umur 33 tahun. Karirnya tergolong bagus selama 4 tahun di organisasi. Tapi entah kenapa ia dikeluarkan saat ketauan punya anak." -Soonyoung

"Bukan ketauan. Lebih tepatnya itu anak dari kriminal yang seharusnya ditangkap Wayne. Aku ingat pernah membaca beritanya dulu." -Wonwoo

"Aku rasa kalian semua mengenal Natasha." Ini suara Seungcheol, datang tiba-tiba dengan sebuah iPad di tangan dan Vernon, Seungkwan, Jun, Minghao, juga Chan di belakangnya.

Ya, semua sudah tau situasinya karena broadcast message dari Yoon Jeonghan. Itu juga alasan mereka berbondong-bondong kemari.

Bagus. Makin ramai kan.

Jihoon tidak pernah suka rumahnya kedatangan banyak tamu. Tapi setelah suaminya melirik reaksi sang pasangan di samping, nampaknya tidak ada tanda-tanda bahwa Jihoon kesal dengan kehadiran mereka.

"Natasha pernah mengaku sebagai Grace Nuna.
4 tahun lalu dia ke sini menanyakan apa ada unit kosong. Lalu ku antar melihat-lihat isi gedung, mengunjungi kita satu per satu. Wanita dengan syal di kepala, tengah hamil besar waktu itu, ingat? Kwanie saja ingat hyung."

"Grace adalah Natasha??" -Jeonghan

"Anak buahku mengkonfirmasi bahwa dia selalu memakai nama samaran yang berbeda kemana-mana." -Seungcheol

"Well, dia mantan anggota CIA. Jadi tidak heran." -Jihoon

"Natasha.. cerita sedikit waktu jalan pulang denganku." Vernon buka suara. Maniknya terlihat gelisah saat mengingat kejadian 4 tahun lalu. "Alasan dia mencari rumah baru sendirian.. ia sedang berusaha kabur dari seseorang."

"Pasti Papa aslinya Mei-mei." -Minghao

"Jangan bilang dia pembunuhnya juga?" -Jisoo

"Well, kita belum tau pasti. Tapi kalau itu benar.." -Wonwoo

"Itu benar, hyung.
Tidakkah kalian memeriksa isi tas Mei dari tadi?" -Chan

Si bungsu ini diam-diam mengejutkan, ternyata. Puzzle terakhir ditemukan, yaitu berupa buku catatan dengan tulisan tangan rapi. Bahkan ada buku tabungan dan kartu ATM juga dari dalam sana.

13 Papa [Seventeen MxM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang