v

2.6K 337 22
                                    

Dari semua waktu, kenapa harus hari ini?

Ya tau sih, maksudnya hanya untuk mengantarkan paket yang Jun pesan untuk misi rahasia mereka.
Tapi haruskah sampai kedua orang tua mereka turut datang?

Satu pasang orang tua memakai pakaian tradisional, sementara satu pasang lagi memakai pakaian all branded dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Baru di lobi padahal, tapi sudah se-nyentrik ini, bikin malu anak-anaknya saja.

"Kau memesan senjata sesuai yang aku minta, kan?
Kenapa yang datang malah dua pasang manusia vintage-"

"Mulut mu, Jun.
Mereka orang tua mu."

"Telinga ku belum siap, sayang."

"Sama."

"Mana sopan santun mu, Wen?"

Suara serak itu, tentu saja. Ayahnya akan menegur karna mereka tak kunjung memberi salam padahal sudah saling tatap sejak tadi.

Keduanya kompak merundukkan kepala dengan tangan di depan. Paham betul kalau Ayah Jun yang terlihat kuno dengan pakaian khas kerajaannya ini sangat ketat kalau soal sopan santun.

Tapi sebaliknya dengan keluarga Minghao.. lihat bagaimana mereka hanya melepas kacamata hitam, menghela nafas, kemudian membuka mulut siap melempar kalimat yang membuat perih telinga.

"Xu Minghao, berat mu naik?
Kalau begini terus, bagaimana kau bisa menikah?! Kau akan terlihat jelek di foto-"

"Yah. Apa ini? Kalian pakai sandal gratis dari apartemen? Bukankah uang kalian cukup untuk-"

Kadang Minghao bingung kenapa dua pasangan tua ini bisa berteman akrab sampai menjodohkan putra masing-masing sejak dini.

"Huh? Ramai sekali di lobi-"
Celetuk seseorang, saat pintu lift terbuka.

Siapa lagi kalau bukan Soonyoung, Jihoon, dan..

"Oh! Papa Jun, Papa Hao, halo!"

Mei.

Hening seketika kala sapaan sang anak yang berlari keluar menghambur ke pelukan keduanya, sementara pasangan Kwon tadi..

..mereka menutup pintu lift, naik ke atas lagi tidak jadi pergi keluar.

Yap. Semua orang tau dynamic macam apa saat kedua orang tua Jun dan Minghao berkunjung.

Makanya.. sebisa mungkin.. menghindar.

"Meimei, kau seharusnya naik lagi seperti mereka."

"Huh?
Papa Jun tidak suka ada Mei di sini?"

"Bukan- aish.."

"Papa Hao, kenapa diam?"

"..kemari.
Aku bantu tutup telinga Meimei."

1

2

3

"KALIAN PUNYA ANAK?!"

4 suara.

Untung saja empat-empatnya tidak serangan jantung berjamaah begitu melihat Mei yang membalikkan badan karena terkejut, kemudian refleks memeluk kaki Minghao lantaran takut.

Tidak mempan ternyata tangan Minghao untuk menutup telinganya. Haha.

--

"Jadi begitu, makanya kau minta pasokan senjata yang banyak dan beragam.."

"Ya. Sebenarnya masih panjang ceritanya, tentang ibu dari anak ini.. yang berperan cukup penting atas hubungan kami makanya aku dan Minghao dengan senang hati menganggap Meimei seperti anak sendiri..

13 Papa [Seventeen MxM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang