Skor berakhir dengan 4-2, dimana pemenangnya adalah tim Bara. Kedua tim berjabat tangan setelah pertandingan selesai. "Main lo bagus juga". Ucap Bintang setelah berjabat tangan dengan Bara.
Bara menatapnya dengan wajah datar. "Thanks". Singkatnya lalu pergi bergabung dengan Damar dkk di tepi lapangan.
"Eh Bar, lo kenal tuh orang?". Tanya Bastian yang melihat Bara sempat mengobrol dengan Bintang.
"Nggak, tau doang".
"Emang dia siapa?". Sahut Ray juga menatap Damar yang pasti tau.
"Dia pendatang baru, namanya Bintang". Jawab Damar sambil melihat Bintang dari jauh.
Semuanya hanya mengangguk tanpa membahas Bintang lagi malah sibuk dengan aktifitas ponselnya. Bara membaca chatt dari Ara yang isinya besok Ara libur ke kampus dan akan memindahkan barang barangnya ke kontrakan barunya.
Setelah melihat isi chatt Ara, Bara memutuskan untuk pulang duluan. "Gue balik duluan". Ujar Bara berdiri.
"Lah tumbenan lo, masih jam brapa nih buru buru amat". Kata Damar. "Tau nih mau kmana sih lo?". Sambung Ray.
"Ada urusan, besok gue gak ngampus lo berdua selesain urusan kmaren nanti gue kirimin filenya di email".
"Pasti gara gara ibu negara juga gak mau masuk nih jadi ikut ikutan sgala, serah lo lah Bar". Tutur Bastian yang sangat tau akal Bara.
"Cabut gue, Damar thanks ya kapan kapan gue ke sini lagi".
"Okee Bar gue tunggu". Setelah berpamitan kepada mereka, Bara keluar dari area futsal dan pergi menaiki mobilnya.
"Bi Ira, semuanya udah beres kan ya bi untuk kita bawa ke kontrakan". Ara menghampiri bi Ira yang berada di dapur.
"Iyaa nak Ara, semuanya sudah beres. Besok tinggal dibawa saja".
Ara hanya mengangguk lalu berjalan ke balkon. "Gue percaya semuanya berjalan sesuai takdir yang udah di atur, jadi gue harus memulai semuanya dari nol lagi". Kata Ara berbicara sendiri di atas balkon apartemen Bara sambil menatap langit.
"Nak Ara, ini nasi gorengnya sudah jadi". Panggil bi Ira. "Iya bi, makasih ya bi Ira.. Bibi serius gak mau ikut makan?". Ara berjalan ke dapur untuk memakan nasi goreng yang sudah bi Ira masak.
"Bibi sudah kenyang, nak Ara makan saja". Ucap bi Ira yang di angguki Ara.
Saat Ara makan, tangannya sambil memainkan ponselnya membuka beberapa chatt yang masuk.
Alden
Gue udah tau cowok yang selama ini dateng ke rumahnya Caca, dia Bastian temennya Bang Bara.Ara terkejut setelah membaca chatt dari Alden itu. Sepertinya rahasia Caca juga Bastian sudah seharusnya terungkap, meskipun mereka menutupinya tetap saja akan ada saatnya semuanya terbongkar.
Suara ketukan pintu berbunyi membuat Ara bangkit dari duduknya untuk membuka pintu. "Loh kak Bara". Ucapnya setelah melihat Bara yang datang dengan masih memakai pakaian futsal tadi.
Keduanya masuk kedalam lalu Bara duduk di sofa dengan Ara. "Kak Bara baru selesai futsal langsung kesini??".
Bara mengangguk. "Aku mau nginep disini".
"Knapa? Kak Bara ada masalah lagi?".
"Nggak, biar besok aku bisa langsung bantuin kamu untuk pindahan".
Ara hanya mengangguk. "Yaudah sekarang kak Bara mandi dulu nanti aku siapin bajunya". Bara menuruti ucapan pacarnya itu, berjalan ke kamar mandi.
••|••
![](https://img.wattpad.com/cover/324816364-288-k425738.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protective Boyfriend
Teen FictionUniversitas Internasional Lentera "Lo mahasiswa baru, kedepan!!!". Tunjuk salah satu panitia yang sedang mengadakan ospek. Wanita yang di tunjuk menoleh ke kanan dan kirinya. "Gue?". Tanya wanita tersebut. "Yaiyalah elo!!! Maju sini!!!". Wanita i...