03.Ospek terakhir

10.2K 188 1
                                    

"Gue akan lepasin asal lo jadi pacar gue".

"Iyaa iyaa".

Baru sedetik Bara melepas Ara, tiba tiba Ara langsung berlari meninggalkan Bara.

"Nggak!!! Whlek!!!". Ejek Ara sambil menjulurkan lidahnya kearah Bara.

"Ah shit bego banget sih gue!!!". Kesal Bara karna Ara berhasil lolos.

"Tuh cewek beda banget sama cewek lain, baru sekarang gue di tolak sama cewek". Ucap Bara mengacak rambutnya.

Bara menyentuh bibirnya dan tersenyum mengingat kejadian tadi dirinya mengambil first kiss Ara.

"Ara lo dari mana?". Tegur Amel setelah Ara berada di tempat duduk taman tadi.

"Ah ini kak gue tadi liat liat kampus aja".

"Oohh. Lo kok kringetan gini kek habis di kejar maling deh".

Ara mengusap keringatnya. "Hehee kampus ini kan luas kak jadi keringetan deh".

"Ohiya Ra. Lo kok bisa dapetin tandatangan Bara kmaren? Cuma lo loh yang dapet".

"Gue nyari kak Bara gitu, trus yaa ketemu yaudah minta tanda tangan deh kak".

"Beruntung yaa brarti lo kmaren".

"Hehee iyaa bisa dibilang gitu lah kak".

"Btw lo tinggal dimana?".

"Di Jl. Mawar. Kalo kak Amel?".

"Cempaka Indah, deket halte".

Ara hanya berOh ria. "Tar lagi lo semua pulang karna kita ada rapat". Ucap Amel yang padahal Ara sudah tau lebih dulu.

"Kalo boleh tau besok ada kegiatan apa ya kak?".

"Kayaknya sih hiburan doang buat kalian karna udah mengikuti ospek dengan baik".

"Amel!!! Udah nih". Ray datang bersama para maba.

"Ayok Ra kumpul". Ajak Amel kepada Ara.

"Kalian bisa pulang sekarang. Karna panitia ada rapat untuk kegiatan terakhir besok. Besok adalah moment dimana kalian sudah resmi jadi bagian dari Universitas Internasional Lentera". Kata Amel membuat semuanya bersorak gembira.

"Seneng banget bisa membimbing kalian selama ospek, nanti slesai ospek kita jangan jadi asing yaa guys". Sambung Ocha.

"Baiklah udah sampai disini. Kalian boleh pulang". Ucap Ray melambaikan tangannya kepada para maba.

Semua maba sangat senang karna ospek kedua ini hanya sebentar. Kini Ara sedang menunggu taxi yang dipesannya.

"Naik".

"Nggak!!!". Ujar Ara yang melihat Bara berhenti didepannya.

"Naik atau gue sebarin kalo lo udah ciuman sama gue".

Ara tampak kesal dengan ancaman Bara itu dengan terpaksa Ara masuk kedalam mobil Bara lalu di bawa pergi oleh Bara.

"Jangan cemberut dong pacar gue".

"Gue bukan pacar lo yaa. Lagian lo ngapain sih ngajak gue pulang bareng".

"Karna gue gak mau cewek gue jalan sama yang lain".

Ara menoleh ke Bara dengan wajah kesalnya. "Gue bukan cewek lo Bara!! Lo ngerti nggak sih?!!".

"Mulai sekarang lo jadi pacar gue, cewek gue dan milik gue, Brian Adelio Barack ".

"Tapi...".

"Gue gak nerima penolakan, Ara". Ujar Bara dengan nada beratnya.

Ara hanya bisa pasrah dibuatnya karna mau gimana lagi Ara juga sudah menolaknya tapi Bara tetap saja dengan keputusannya.

My Protective BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang