25. Pindah ke Villa

3.8K 70 6
                                    

"Permisi..". Seseorang memencet bel depan rumah Ara.

Bi Ira yang ada di taman belakang segera pergi ke depan untuk membuka pintu utama. Setelah membukanya, ada seorang laki laki yang berdiri.

"Iyaa ada yang bisa saya bantu?". Kata bi Ira.

"Maaf apa benar ini rumahnya Ara?".

Bi Ira mengangguk. "Benar, dengan siapa ya?".

Laki laki itu mengulurkan tangannya yang diterima oleh bi Ira. "Saya Bintang, saya baru pindah dari Bali dan rumah saya di sebrang jalan sana".

"Ooh iya nak Bintang, saya bibinya Ara panggil saja bi Ira. Nak Bintang ada keperluan apa ya?".

Keduanya melepas jabatan tangan mereka. "Saya beberapa hari ini gak liat Ara bi, apa Ara gak ada dirumah?".

"Nak Ara kecelakaan beberapa hari yang lalu, sekarang masih dirawat di rumah sakit".

Bintang dibuat kaget mendengar tuturan bi Ira. "Kecelakaan? Di rumah sakit mana bi?".

"Maaf nak Bintang, bibi tidak bisa memberitahu tempatnya".

Bintang hanya mengangguk. "Iyaa sudah bi, Bintang pamit ya bi makasih bi".

"Sama sama nak".

Bintang pergi dengan motornya meninggalkan depan rumah Ara sedangkan bi Ira masuk kedalam rumah.

"Saya udah siapkan obat untuk Ara, sekarang Ara bisa kamu bawa pulang". Kata dokter Justin menyerahnya tas yang berisi obat Ara.

Arapun sekarang sudah berganti pakaian seperti biasa Bara yang menyiapkannya.

|Style Ara|

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|Style Ara|

"Ara, tolong jaga kesehatan yaa. Istirahat jangan terlalu banyak fikiran".

"Iyaa dokter Justin, makasih banget udah nolong Ara".

"Itu sudah jadi kewajiban saya sebagai seorang dokter. Kamu cukup jaga diri baik baik ya".

Ara mengangguk tersenyum. "Ayo Agatha.. kita pergi". Bara mengambil kursi rodanya untuk Ara.

Bara menuntun Ara untuk duduk. "Gue pergi kak.. Thanks udah melakukan yang terbaik untuk pacar gue".

Justin menepuk pundak Bara sambil tersenyum. "Lo kayak ke siapa aja, yaudah hati hati lo".

Bara keluar dari ruang rawat Ara dengan mendorong kursi rodanya tidak lupa keduanya menggunakannya masker agar tidak ada yang mengenali.

Bara melakukan semua ini untuk melindungi Ara, Bara tidak ingin kejadian ini terulang kembali.

Setelah sampai di depan lobi disana sudah ada mobil hitam milik Bara, Bara menggendong Ara untuk masuk ke dalam mobil. Setelah Ara sudah ada di dalam mobil Bara langsung ikut masuk juga dan menancapkan gasnya pergi dari Bramasta Hospital.

My Protective BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang