Rasa merinding mulai masuk ke dalam kulit dan nyali Theo. Mata Theo tidak berhenti menatap bagaimana rapat itu berjalan di ruangan yang tidak terlalu terang dan memancarkan warna gelap yang mendominasi. Theo bahkan tidak tahu bagaimana bisa Malfoy Manor di sihir menjadi tempat yang tidak dia kenal sama sekali.Sekitar 20 anggota duduk di sana.
Theo tidak menghitungnya secara menyeluruh atau dia akan terkena masalah dan di curigai sedang menguntit. Semua orang duduk dengan tegap seperti sikap alami para Pure-blood yang kebanyakan seorang bangsawan.
Rasa takut Theo memuncak saat mata merah Voldemort menatap ke semua anggota. Dia masih ingat bagaimana kulit dingin itu menembus pakaiannya saat dia memeluknya dan menyambut dirinya yang –mungkin dalam pandangannya- bergabung dengan Death Eater.
"Ada kabar, Severus? " tanya Voldemort. Mata merah itu menatap Severus dengan tatapan yang berkata dia tahu sesuatu yang di cari oleh Severus.
Theo menatap pada sang professor yang sungguh membuatnya terkejut bukan main. Severus juga adalah anggota Death Eater dan dia juga adalah kepercayaan Dumbledore –untuk yang satu ini, rahasianya bukan lagi rahasia, sudah banyak yang mengetahui dia adalah orang kepercayaan Dumbledore- dan malah duduk di sini.
Pantas saja pakaiannya serba hitam
"Pahm Jorry Seatter benar-benar ada dan dia masih ada di dunia Muggle, Tuan ku. " satu informasi yang membuat genggaman Voldemort pada tongkatnya mengerat. Dia memanggilnya Nagini dan ular itu menurut. Memilih untuk bergelung pada pangkuan Voldemort.
"Berapa umurnya? "
"5 tahun. Seorang Half-Blood dari keturunan Muggle-born dan Pure-blood tuan ku. Dia hidup di kota Adelaide, Australia bersama kedua orang tuanya. Menurut data kementerian, keluarga Seatter tidak bisa di ungkapan dan berkata bahwa ada sesuatu yang tersimpan pada anak itu sejak dia lahir, Tuan ku. "
Penjelasan dari Severus mampu membuat Voldemort terdiam. Sesuatu yang anak berusia 5 tahun? Apakah itu yang akan membunuhnya?
"Ah, anak itu masih berumur 5 tahun. Masih ada jarak 5 tahun lebih dan kurasa itu waktu yang tepat untuk sudah menguasai dunia sihir, " ucapnya. Voldemort menatap lurus di mana di sana dia melihat Peter yang tidak duduk di kursi rapat, melainkan hanya berdiri diam di pojok tangga.
"Tuan ku, keluarga Omnsy menolak bergabung dan mengatakan bahwa mereka terlebih dahulu menyetujui kontrak gabung dengan seseorang dengan atas nama Pahm. " mata Voldemort yang merah menatap pada seorang yang duduk di samping Bellatrix, tepat di hadapan Severus.
"Apa maksud mu, Dhans? " suara Voldemort memang terkesan tenang, tapi semua orang di ruangan tahu bahwa itu bukanlah suara yang di katakan seperti sabar.
Dhans nampak meneguk ludah sedikit kasar. Keturunan keluarga Ganhya dari Amazon dan merupakan penyihir berdarah murni yang termasuk dalam jejeran bangsawan itu ternyata mencoba untuk mempertahankan sikap tenangnya.
"Ya, tuan ku. Dia mengaku bahwa kerabat dari ayah Pahm yang datang. Ayah baptisnya, " jawabnya.
Belum Voldemort menjawab, ledakan besar menguncang area rapat itu. Getaran kuat yang membuat kaca manor sedikit bergetar. Meja di hadapan mereka yang berat saja mampu menunjukan seberapa besar getaran dari ledakan itu. Belum lagi, lampu gantung di atas mereka bergoyang dan berdenting satu sama lain dengan cukup keras.
Aura dari sihir yang datang tidak main-main hingga membuat semua Death Eater dewasa terbang dalam bentuk asap hitam dan keluar melewati kaca jendela manor yang terbuka itu.
Tepat di halaman super luas milik keluarga Malfoy, di sana berdiri setidaknya 10 orang bertudung hitam dengan tinggi yang tidak wajar. Mereka melayang dengan kaki asap putih mereka. Tongkat sihir yang di acungkan mengeluarkan banyaknya sihir yang melumpuhkan banyak Death Eater yang tumbang.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Villain? (DRARRY)
ActionHari itu, saat rapat para Death Eater di lakukan di kediaman Malfoy, Harry datang dengan sambutan baik dari Bellatrix dan di perkenalkan sebagai anggota baru. Hal itu tak ayal bila membuat keluarga Malfoy yang mengenal Harry berada di pihak sebrang...