Kegiatan Hogwarts berjalan dengan biasa saja. Sedikit maraton tapi sedikit seru jika kau punya banyak teman. Dalam hal ini, Harry hanya memilih menghabiskan waktu bersama 2 sahabatnya, Hermione dan juga Ron."Katakan padaku, apa yang akan kita temukan di hutan terlarang sekarang? " tanya Hermione. Menatap pada Ron yang dengan antusiasnya menyeret dua sahabatnya usai menghadiri kelas ramuan.
"Ayolah, aku pastikan kita menemukan sesuatu yang luar biasa!! " serunya.
Dengan ragu, Hermione menuruni tangga kecil untuk sampai pada hutan terlarang. Mata gadis itu menatap Harry yang dengan lesu mengikuti sahabat gilanya yang sekarang meloncat kecil dengan bahagia.
"Herry, apa kau berpikir sama dengan ku? " tanya Hermione. Herry menatap Hermione sedikit bingung. Tapi, saat gadis itu melirik pada Ron yang meloncat bahagia, Herry langsung paham akan maksud sahabat perempuannya itu.
"Oh, ya, kurasa. Kau tahu sendiri Ron telah meledakkan ramuan gagal dan aku berasumsi itu ramuan untuk membuat orang seperti anak berusia 5 tahun. " sejenak, Harry meringis menatap seberapa lincahnya Ron memasuki hutan terlarang.
Hermione menatap Ron yang kemudian dia beri decakan. Mendadak otak pintarnya buntu guna menebak ramuan apa yang telah Ron ledakkan di kelas ramuan hingga dia jadi gila seperti sekarang. Oke, kelakuannya seperti anak berusia 5 tahun yang kemudian sangat petakilan.
Detensi mereka terima, oh tidak, hanya Hermione, Seamus dan Ron yang menjadi satu kelompok. Bersyukurlah Harry karena tidak sekelompok dengan Seamus dan Ron, si trouble maker terkenal di asrama Gryffindor.
"Hermione, apa kau ada cara untuk membuat Ron sadar tanpa harus membenturkan kepalanya di pohon? " tanya Harry. Menatap Ron yang kini menatap sekitar dengan kemudian pemuda itu berjalan dengan langkah lebar. Sesekali melompat dan membuat Harry berpikir sedikit ngeri.
Bagaimana kalau Ron jatuh?
"Oh, otakku tidak berguna sekarang, Harry. Kecuali jika kita menunggu efeknya pudar atau jika semakin parah, solusi benturan benar-benar pilihan yang tepat, " dengus Hermione.
Kedua orang itu seperti mengasuh anak kecil yang begitu hyperactive. Selalu berlari kesana dan kemari tanpa peduli masalah apa yang akan dia hadapi selanjutnya.
Benar saja dugaan Harry, Ron tersandung akar yang membuat pemuda itu terjatuh dengan wajah dahulu menghantam tanah.
Ouch, pasti sakit
Dan, menyadari hal itu, Hermione dan Harry bergegas menghampiri Ron yang malah menunjukkan wajah tanpa bersalah. Tidak ada desisian sakit dari mulut Ron atau aduan sakit karena dia terjatuh. Hanya benar-benar polos seperti anak kecil.
Hermione menatap Harry yang menatapnya dengan mengerjap pelan.
"Kurasa kita harus benar-benar membenturkannya, Harry. "
✧❁❁❁✧✿✿✿✧❁❁❁✧
"Tunggu, jadi, dia gabung menjadi Death eater? Jangan bercanda, Draco, " sungut Theo. Hampir saja pemuda itu mengetuk kepala sang ketua gang jika tidak di tahan oleh Blaise. Belum lagi, Pansy yang kini menggeleng dan menelungkapkan kepalanya di lipatan tangan. Terlalu pusing atau tidak mau menghadapi fakta gila yang dia dengar.
Draco sendiri seperti lebih frustasi. Pemuda itu mengusap wajahnya kasar dan kemudian mengambil nafas sejenak. Menatap temannya yang memandangnya seperti dia telah bercanda. Dan, seperti candaan yang Draco lontarkan itu sangat menyeramkan atau bisa di bilang candaan gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Villain? (DRARRY)
Любовные романыHari itu, saat rapat para Death Eater di lakukan di kediaman Malfoy, Harry datang dengan sambutan baik dari Bellatrix dan di perkenalkan sebagai anggota baru. Hal itu tak ayal bila membuat keluarga Malfoy yang mengenal Harry berada di pihak sebrang...