32

358 31 3
                                    


Pada sore hari itu, Harry memutuskan untuk pergi ke Peverell Manor. Dia sengaja untuk mampir ke sana demi menempati undangan dari Neneknya selaku Nyonya besar Peverell. Di surat itu mengatakan bahwa Harry di undang dalam pesta teh bersama.

Dan, di sinilah Harry. Berjalan tenang dengan memakai cincin identitas yang bersebelahan dengan cincin tanda keluarga Malfoy sebagai cincin perklaim yang di lakukan oleh Draco.

"Kukira kau tidak akan datang, Harry Potter, " ucap Noah.

Mata emerald milik Harry melirik ke arah Noah yang duduk dengan kaki bersilang anggun. Memakan cemilan ringan dengan tersenyum sinis pada Harry. Harry sendiri hanya membuang wajah kemudian dan mendengus.

"Apapun keputusan ku, kau tidak perlu ikut campur dalam keputusan ku, " balas Harry tidak kalah sarkas pada Noah. Mengangkat dagu angkuh dengan menatap datar ke arah depan.

Noah tertawa sinis. Memilih bangkit dan berjalan ke arah Harry dengan tangan yang dia simpan di saku celananya. Mata coklat madu milik Noah berpendar sinar menatap Harry yang masih berdiri diam.

Semenjak pertemuan mereka di pertemuan Death Eater dulu, Harry maupun Noah tidak berbicara apapun. Mengirim surat pun tidak pernah mereka lakukan. Sikap Noah yang keras dan haus akan penerus darah murni keluarga Peverell membuat Harry maupun Noah tidak dekat. Bahkan, Harry yang notebenya tidak pernah bertegur sapa semenjak hari itu mendadak mengharapkan bahwa dia tidak akan bertemu dengan Noah lagi.

Sayangnya, mereka adalah 1 keturunan darah bangsawan.

"Ku sarankan untuk ikut membaca buku tata krama para bangsawan, sikap mu yang sebelumnya tidak pernah di didik harus mulai di tata ulang. Atau keturunan darah murni Peverell tercemar, lagi. " Noah menyunggingkan senyum sinis pada Harry. Sedangkan Harry hanya diam sebelum tertawa kecil.

"Kau yang harusnya membaca buku psikologi. Kenali musuh dan kawan mu, Noah Peverell. Karena kau belum tahu aku adalah musuh atau tidak, bodoh, " ejek Harry dengan mata berkilat penuh penghinaan.

Noah menggeram. Dia kemudian mendengus kasar, menoleh ke arah lain demi menetralkan wajahnya dan kemudian menatap sinis pada Harry. "Jaga ucapan mu, Betrayal Blood. "

"Hentikan kalian berdua! " bentak Chashida. Mata berwarna hitam pekat itu menatap tajam ke dua orang yang ada di ruang tamu milik keluarga Peverell. Wanita yang memakai gaun sederhana yang nampak cantik itu berjalan mendekat dengan aura bangsawan yang menguar tajam. Menekan siapapun untuk tunduk padanya.

Harry maupun Noah hanya menatap Chashida sebelum memalingkan wajah. Enggan menatap satu sama lain maupun menatap Chashida yang kini telah ada di hadapan keduanya. Tangan yang menyatu di depan badan dengan postur tegap yang terlatih.

"Jawab pertanyaan ku, apa yang kalian berdua ributkan? "

"Bukan aku, Chashida. Itu karena Noah yang mencari gara-gara. Ia mengatakan banyak hal tidak berguna yang sampah dan omong kosong. " mata emerald Noah dengan sinis, "bahkan menyebutku Betrayal Blood. "

Mata Chashida menatap Noah dengan tajam. Maju selangkah untuk berdiri di depan bocah itu. "Berhenti membuat masalah, Noah. "

"Kenapa jadi aku? "

"Karena kau dan segala tingkah laku mu. Aku sudah hafal semua yang ada di dirimu semenjak kecil. Kita tinggal sejak keluar dari kandungan yang sama, dan aku paham dan tahu, kau dan segela tingkah pola mu yang buruk itu. " lalu, mata Chashida menatap Harry, menepuk lengan bocah itu pelan. "Tapi aku juga setuju dengan perkataan Noah. Harry, kau adalah pewaris selanjutnya untuk melanjutkan darah Pure-blood keluarga Peverell, kau harus belajar beberapa kelas untuk membentuk pribadi seperti bangsawan lainnya. Kau mengerti? "

The Villain? (DRARRY) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang