"Professor? Professor! "Suara Harry menggema dalam lorong koridor menuju ke arah ruang kepala sekolah. Dirinya tidak menemukan di mana Dumbledore berada. Hanya ruang kepala sekolah yang kosong tanpa ada tanda-tanda keberadaan Dumbledore, hanya ada Fawkes yang menatap ke luar sana dalam diam.
Jadi, dirinya dengan segera memberitahukan pada Hermione dan Ron –melalui telepati- untuk segera mencari keberadaan Dumbledore. Di semua titik tempat di Hogwarts, bahkan titik mati pun.
Setiap mereka berlari menelusuri tempat yang mereka selidiki dan periksa, mereka selalu memberi laporan pada satu sama lain. Hal itu di lakukan agar tidak ada pengulangan tempat berkali-kali dan membuat mereka terlambat menemukan Dumbledore sebelum jam pagi di Hogwarts tiba.
Entah dari mana ide muncul. Harry berlari sekuat tenaga menuju ke arah Menara Astronomi yang ada di puncak kastil. Dirinya juga mengabari kedua sahabatnya bahwa mereka harus memeriksa setiap menara yang ada di Hogwarts, tanpa terkecuali. Karena, bisa saja mereka menemukan Dumbledore dengan mudah jika mereka ada di menara.
Setelah sampai di sana, Harry berhenti. Dirinya merasakan kebanggaan kala dapat bertemu dengan Dumbledore. Sayangnya, Professor tersebut tengah duduk lemas di dinding kastil dan nafas yang memburu.
Dengan sigap, Harry langsung mengulurkan tangannya dan memunculkan segelas air yang kemudian di berikan pada Dumbledore.
"Professor Dumbledore, apa yang terjadi? " tanya Harry. Dirinya kemudian mengambil gelas yang telah kosong itu dan hanya melemparkan asal dan menghilangkan gelas tersebut.
Dumbledore mengambil nafas sejenak karena nafasnya terasa begitu sesak dan seakan-akan saluran pernapasan miliknya tersumbat, "Harry. "
"Ya, Professor? Apakah anda memerlukan sesuatu? "
"Panggilkan Snape ke sini, Harry. " Dumbledore menunduk dan berusaha berdiri di bantu oleh Harry. Harry hanya mengerutkan dahinya dan kemudian hampir membuka suara jika saja Dumbledore tidak membuka suara terlebih dahulu, "panggilkan, Harry. Aku percaya pada Snape. "
"Tapi, Professor, bukankah lebih baik saya antarkan saja ke Rumah Sakit Wings? " tanya Harry. Dumbledore tetap menggeleng lalu kemudian memegang tangan Harry. Menatap Harry dengan mata lemah hingga membuat si siswa itu menghela nafas.
"Panggilkan saja, Harry. Aku mempercayainya. " Dumbledore kemudian mengangguk dan Harry hanya bisa menuruti kata Dumbledore dengan melepaskan perlahan Dumbledore.
"Bai–"
Sebelum Harry meneruskan perkataannya, suara langkah kaki terdengar dan membuat Harry menoleh menatap ke asal suara.
"Harry bersembunyilah di bawah tangga. Sekarang! " pintah Dumbledore. Harry reflek berjalan turun dan bersembunyi di bawah lantai Menara Astronomi yang gelap dan terkucil.
Hal yang paling tidak Harry sangka adalah kehadiran para anggota Death Eater –termasuk orang-orangnya – dan juga Draco serta Severus yang ada di lantai sana. Tapi, yang paling awal datang adalah Draco, kekasihnya yang dia percayai itu tengah berbicara dengan Dumbledore sebelum para Death Eater datang.
Tidak pernah Harry sangka jika Pangeran Kegelapan tega mengancam anak di bawah umur untuk menghabisi kepala sekolah Hogwarts, jika tidak nyawa keluarga Malfoy akan menjadi taruhannya.
Sama seperti yang di katakan oleh Draco dan Theo.
Kejadian itu begitu cepat. Harry menatap bagaimana Draco yang menyerang Dumbledore dengan mantra dan membuat pria itu langsung berada di tepi Menara.
Draco hanya anak yang di tekan. Dan, Harry merasa jahat saat meninggalkan Draco di saat-saat dia membutuhkan dukungan seseorang di sampingnya. Dan, Harry dengan bodohnya pergi tanpa memikirkan bagaimana tertekannya Draco sebagai yang Terpilih oleh Pangeran kegelapan. Dan, tentu saja di tambah dengan ancaman Pangeran kegelapan pada dirinya mengenai keluarganya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Villain? (DRARRY)
RomantikHari itu, saat rapat para Death Eater di lakukan di kediaman Malfoy, Harry datang dengan sambutan baik dari Bellatrix dan di perkenalkan sebagai anggota baru. Hal itu tak ayal bila membuat keluarga Malfoy yang mengenal Harry berada di pihak sebrang...