4

1.4K 105 1
                                    


Sesuai apa yang di janjikan -di sepakati- antara Daphne dan Draco, si keturunan Malfoy itu kini tengah ada di samping danau hitam yang lumayan berantakan. Hm, ya, lumayan karena tidak masuk dalam musim gugur jadi dedaunan yang turun tidak banyak. Dan, Draco menyisihkan sedikit ke arah lain dan membersihkan spot luas yang akan dia gunakan bersama Harry.

Tapi, lama dia menunggu di tepi danau, Draco cukup bingung kemana kekasihnya itu. Kenapa dia tidak cepat menampakkan diri dan kemudian keduanya menghabiskan waktu bersama.

"Dray!! "

Suara keras Harry terdengar dari jarak 1 meter darinya. Otomatis, Draco yang duduk bersandar di pohon menoleh menatap kekasihnya yang berlari dengan senyum lebarnya. Oh, rambutnya semakin berantakan saja dan jujur, Draco gemas melihatnya.

Harry duduk dengan antusias di samping Draco dan mengeluarkan tongkatnya. Melambai sejenak lalu memunculkan wadah cukup besar yang menampung beberapa makanan.

"Apa ini? " tanya Draco. Menatap semua makanan yang tersaji di hadapannya dengan bingung.

"Makanan. "

"Iya, aku tahu ini makanan, tapi tumben? " alis Draco naik. Menatap kekasihnya yang kini menatapnya dengan senyum lebar. Beringsut mendekat dan memeluk lengan Draco. Menatap kekasihnya yang kini mengelus rambut Harry dengan tangan kirinya.

"Kata Daphne, kau ingin menghabiskan waktu dengan ku. Dan, aku sengaja tidak sarapan di aula karena aku mau mengajak mu sekalian menikmati waktu bersama, " jelas Harry. Kemudian, Harry bangkit dan menegakkan badannya. Memeluk leher Draco yang otomatis Draco menerima saja.

"Okey, rencana indah yang tidak terencanakan. " Draco membumbuhi wajah kekasihnya dengan kecupan ringan. Sebelum, Draco memeluk pinggang Harry dan menarik kekasihnya mendekat. Mencium bibir Harry lebih lama dan dia tidak perlu khawatir akan bagaimana jika ada orang ke sini dan melihat mereka

Draco 100% percaya jika tidak ada orang yang akan datang. Jadi, Draco menarik Harry lebih kuat hingga kekasihnya duduk di atas pahanya. Saling berhadapan dengan kaki Harry terbuka cukup lebar hingga jarak antara mereka terkikis. Jelas saja, ciuman mereka lebih intens setelah Draco melepaskannya guna membenahi posisi duduk Harry.

"Keberatan aku membuat bibir mu bengkak? " tanya Draco. Harry yang kini membuka matanya menatap iris mata abu yang menatapnya dengan senyum manisnya.

"Hm, tidak akan. " Harry melepaskan kacamata dan membuka lebar kakinya, hingga bagian selatan mereka bisa saja saling bergesekan karena ulahnya. Tapi, Harry tidak peduli.

Akal sehatnya sudah tersedot saat Draco memeluk tubuh Harry hingga kemudian menciumnya lebih keras. Saling melumat dan Draco menyukai sensasi dia menyesap kuat bibir bawah Harry. Menjilatnya dan menekannya lalu mengigit bibir Harry hingga Harry tersentak dan menegakkan badannya. Pelukan di leher Draco mulai mengencang menandakan Harry ingin lebih dalam. Harry cukup waras untuk tidak mengacak-acak rambut rapi Draco, tidak sekarang.

Detik kemudian, Harry melenguh saat Draco menyesap lidahnya yang sengaja Harry keluarkan secara cuma-cuma. Biarkan saja makanan tergeletak tidak berdaya itu. Jadi keduanya, ciuman yang mereka lakukan cukup manis dan membahagiakan ketimbang makan makanan yang di bawa Harry.

Err, kalau minat saja di makan.

✧❁❁❁✧✿✿✿✧❁❁❁✧

Hermione menatap Ron yang kini juga menatapnya. Keduanya diam. Tidak ada yang berbicara selama beberapa menit dan keduanya tidak ada niat membuka pembicaraan. Padahal, suasana di sekitar mereka cukup ramai karena beberapa murid di taman dan duduk di gazebo.

The Villain? (DRARRY) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang