Matahari yang tadinya menyorot begitu hangat, kini tergantikan oleh bulan yang menyorot dengan lembut di antara kegelapan. Memberikan kenyamanan, bahkan angin malam yang biasanya tidak pernah di rasa, kini terasa dengan jelas dan menyengat. Bersamaan dengan setiap tetes peluh yang meluncur di dahi setiap individu.Seperti apa yang di rencanakan. Sekelompok Death Eater menyerang kediaman Malfoy yang telah di hilangkan perisai pelindung ulah Harry. Para anggota keluarga Malfoy berlari cepat masuk ke dalam hutan. Sesekali menghindari serangan dari lawan tersebut.
Serangan itu nyaris bersamaan dengan datangnya Snape ke kediaman Malfoy. Hanya berjarak 2 menit, di mana selama 2 menit itu Snape menjelaskan apa yang terjadi. Usai begitu, keluarga Malfoy langsung di serang oleh sekelompok kegelapan.
Mengetahui bahwa nantinya keluarga Malfoy akan di seret Harry ke kelompoknya, Harry menintah pada bawahannya untuk tidak ikut dalam hal ini. Dia takut bila keluarga Malfoy menyadari salah satu orang yang menyerang mereka sekarang, berada di sisi Harry. Bisa-bisa rencana Harry gagal total.
Diam-diam, Harry mengeluarkan sebuah jam. Memperhatikan setiap detik berjalan sebelum menyimpannya dan menatap para keluarga Malfoy.
Obat yang dia berikan untuk menghilangkan tanda kegelapan harusnya bekerja selama 2 jam, dan paling lambat 4 jam. Tapi kenapa? Sudah lewat selama 7 jam, tapi tidak ada tanda-tanda bahwa keluarga Malfoy akan kesakitan karena efek dari obat itu. Dan sedari tadi, Harry tidak sadar bila mereka melewati jalur ke arah gubuk yang ia sediakan.
Apa yang terjadi? Tidak, ini tidak mungkin! Seharusnya mereka sudah terkena efeknya! Apa... Apa yang sekarang terjadi? Apa maksud semua ini?
Tangan Harry terkepal. Rasa marah tiba-tiba hinggap di hatinya. Mereka seharusnya merasakan rasa sakit, tapi kenapa mereka baik-baik saja?
Harry ingin mereka merasakan sakit yang di timbulkan karena obat itu. Dia ingin keluarga Malfoy menderita. Hanya sehari. Harry ingin mereka kesakitan, dan merasa ingin mati. Mereka harusnya menerima balasan atas apa yang mereka perbuat. Terutama Bellatrix!
Draco yang melihatnya langsung menggenggam tangan Harry dan mengelusnya. Berpikir bahwa kekasihnya sekarang tengah marah karena mereka tiba-tiba di serang oleh para Death Eater yang mengasumsikan bahwa keluarga Malfoy berkhianat. Betapa bodohnya.
"Tenanglah, aku ada di sini, " bisik Draco dengan tersenyum manis pada kekasihnya.
Harry yang mendengarnya tersenyum. Dalam hati mengutuk para kelompok itu karena gara-gara mereka, dia harus mengulur waktu lebih banyak. Bawahannya tidak mengatakan bahwa mereka cerdik, maka dari itu Harry kesusahan menuntun mereka ke arah gubuk.
Bodoh sekali
"Aku tahu. "
"Draco, Harry, ke arah sini, " ujar Narcissa dan menunjuk ke arah kiri.
Dua remaja itu segera mengikuti langkah para orang dewasa di hadapan mereka dan segera berlari mengimbangi. Takut-takut mereka kehilangan jejak dan berakhir tersesat di hutan lebat di malam hari ini.
Mata emerald milik Harry membola melihat apa yang dia lihat. Terbatuk terkejut. Itu adalah gubuk yang telah ia sediakan untuk hari-hari penderitaan para keluarga Malfoy. Melihat bagaimana Snape dan Lucius berlari di baris depan membuat Harry berspekulasi bahwa dua orang itulah yang melacak keberadaan tempat sementara untuk mereka tinggal.
Hati Harry bersorak. Melihat bahwa dia tidak perlu berpikir kemana dia membawa para Malfoy ke gubuk. Melihat mereka sendiri menghampiri penjara mereka, Harry merasa ringan karena lega.
Pintu di ketuk beberapa kali oleh Lucius, sedangkan Snape mengeluarkan tongkatnya dan mewaspadai sekitar.
Bellatrix berpegangan dengan tangan Narcissa, dan tangan satunya dia gunakan menyanggah perutnya. "Aneh. Kenapa ada gubuk di tengah hutan? "
KAMU SEDANG MEMBACA
The Villain? (DRARRY)
RomanceHari itu, saat rapat para Death Eater di lakukan di kediaman Malfoy, Harry datang dengan sambutan baik dari Bellatrix dan di perkenalkan sebagai anggota baru. Hal itu tak ayal bila membuat keluarga Malfoy yang mengenal Harry berada di pihak sebrang...