17

436 54 2
                                    


Harry mengembangkan senyumnya saat melihat Draco ada di depan sana. Dia berjalan tenang dengan gerombolannya. Harry melirik pada suasana di luar sana, di mana matahari sudah setengah terbit di ufuk timur dan menandakan bahwa sekarang waktu yang biasa di mana para murid berkeliaran. Entah mencari udara segar atau kemanapun mereka inginkan.

Harry berjalan cepat. Sebelum benar-benar dia mencapai ke arah Draco, sebuah kertas terjatuh di hadapannya membuat Harry mengernyit bingung. Pemuda itu berjongkok dan mengambil kertas itu. Bangkit kembali dan membuka kertas itu.

Harry

Malam ini adalah malam bulan purnama dan waktu ini adalah waktu yang tepat jika kau ingin memiliki Animagus. Jadi, jika kau mau, kau bisa menemui ku di hutan terlarang, dekat danau hitam.

Pastikan bahwa kau tidak di ikuti

Lowren

Harry mengulas senyum miring. Harry berpikir bahwa membuat Kingsley dalam lingkaran rencananya mempunyai Animagus bukanlah pilihan yang tepat. Pemuda itu kemudian mengambil seseorang yang telah mengikat Sumpah Tak Terlanggar di antara keduanya. Bukan hanya itu, Lowren juga merupakan orang setianya yang sangat Harry percaya.

Pemuda itu jelas mengambil Lowren sebagai pilihan tepat untuk membantunya dalam hal ini. Kingsley ada di pihak Dumbledore. Di pihak Dumbledore pasti ada pihak mata-mata dari kementerian dan bisa jadi Voldemort.

Harry tidak ingin ada seorangpun yang mengetahui bahwa dia memiliki Animagus kecuali pada semua orang yang setia padanya.

"Harry? " panggil Draco. Harry dengan cepat menoleh dan secepat itulah dia menyimpan kertas surat di saku jubahnya. Pemuda itu menoleh menatap Draco yang berdiri di sampingnya dengan tersenyum lebar. Pasti karena Harry terlalu fokus memperhatikan tulisan itu, dia tidak memperhatikan bahwa kekasihnya itu sudah ada di sampingnya.

Dengan melompat kecil, Harry memeluk tubuh Draco yang begitu ia rindukan selama ini. Draco juga dengan senang hati memeluk Harry. Membauhi aroma dari Harry yang bahkan suka menghilang itu. Draco tidak tahu pasti kemana Harry pergi, tapi dari yang dia ketahui melalui mulut gosip di jejeran pelahap maut, Harry terlihat di kementerian bersama Kingsley. Tentunya hal itu bersifat negatif hingga Lucius harus di interogasi karena Voldemort berpikir bahwa Lucius ada kaitannya dalam hal ini.

Entah bagaimana sebelum kepala keluarga Malfoy itu di berikan hukuman, seseorang dari Death Eater memberikan kesaksiannya jika yang di katakan Ogaima –selaku pelopor peradudomba yang dia lakukan- adalah salah. Dengan memiliki semua deretan bukti yang –Harry menebak jika itu adalah hal palsu- di berikan pada Voldemort.

"Kau mau ikut? " tanya Draco. Harry bergumam sebelum mengangguk saja. Ia masih rindu pada Draco dan dia tidak ingin pergi jauh darinya. Dengan masih memeluk lengan Draco, Harry berjalan mengikuti Draco yang kini berjalan menuju para temannya yang ada di ruang rekreasi Slytherin.

Oh ayolah, Harry pernah berada di ruang rekreasi Slytherin yang elegan dan luas itu. Tentunya hal itu langsung membuat Harry cemberut kecil karena melihat perbedaan dengan ruang rekreasi milik Gryffindor yang berbeda jauh dari ruang rekreasi Slytherin. Meruntuki dirinya sendiri karena dia memilih untuk ada di Gryffindor dari pada di Slytherin yang memiliki ruang yang luas.

"Harry!!! " dengan riang, Daphne mendorong tubuh Draco dan memeluk gemas tubuh Harry yang langsung menatap Daphne aneh. Kenapa dengan sulung Greengrass itu?

Harry menatap Daphne sebelum mengulas senyum paksa. Bahkan, tubuhnya langsung di tarik oleh Daphne dan di dudukkan di salah satu sofa di sana. Oh, sofa yang sama dengan sofa yang dia duduki saat menyelinap dengan Ron di tahun ke dua. Tanpa sadar, Harry melirik Draco yang duduk di sampingnya dan menyingkirkan tangan Daphne dan merangkul pundak Harry. Daphne merenggut sebelum kemudian memilih diam walau masih menggerutu.

The Villain? (DRARRY) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang