"Ini, "Dengan malas, Ron memberikan uangnya pada Hermione dan Harry yang kemudian menggeser uang koin itu pada Hermione yang sudah tersenyum lebar.
Di ruang rekreasi, hanya ada mereka bertiga yang sengaja tidak ikut sarapan di aula demi membahas taruhan dan tenang saja, Ron mempunyai persediaan makanan kiriman ibunya yang sudah dia bagikan pada dua sahabatnya.
"Bagus! Terimakasih, Ron, Harry. " Hermione menyimpan uangnya ke dalam saku jubah. Dan, tidak memperdulikan raut masam dari Harry Dan Ron.
"Rasanya seperti kita berhadapan dengan bajak laut, " gumam Ron. Tentunya, Harry menyetujui hal tersebut dengan cepat.
"Mungkin, Mione punya cita-cita menjadi bajak laut setelah lulus dari sini, " kata Harry.
Setelah terdiam sejenak, keduanya saling bertatapan lalu tertawa. Membayangkan seorang Hermione Granger yang di kenal sebagai murid rajin dan sangat ambisius di setiap kelas. Seorang murid terpintar di Gryffindor seperti salah asrama menjadi seorang bajak laut.
Tentunya, di sertai bagaimana Hermione yang pintar memimpin sebuah pertemuan antar para awak kapal dan menjelaskan setiap detail bahaya di laut dan juga letak-letak strategis yang dia ketahui.
Lalu, saat merampok hampir seluruhnya, dia akan berpidato mengenai beberapa tempat cocok atau mengenai alam di sekitarnya.
Sedangkan, Hermione menatap heran kedua sahabatnya yang malah asik tertawa. Bahkan, wajah Harry sudah merah sempurna karena terlalu tertawa.
"Apa yang kalian tertawakan? "
"Mentertawakan bagaimana kau menjadi kapten bajak laut, " jawab Ron di sela tawanya. setelahnya, tawanya berhenti dan menatap horor pada Harry yang mendelik pada Ron.
Dengan gerakan patah-patah, keduanya menatap singa betina Gryffindor yang mengulas senyum. Wow, senyumnya sangat menyeramkan seperti keduanya di hadapkan dengan psikopat.
"Ouh, jadi itu yang kalian tertawakan, hm? " keduanya menyengir pada Hermione yang sekarang sudah siap dengan buku tebalnya.
"Sekarang, kau Ron cari referensi mengenai semua jenis ramuan dan kau Harry, kau hanya bagian menulis semuanya. Di kelas nanti, kita akan praktek bersama, " tutur Hermione. Keduanya melongo tidak percaya.
"Hei, itu tidak adil. Kau seperti tidak mengerjakan apap–"
"Kerjakan atau kalian berdua ku sihir menjadi vas bunga selama 1 minggu dan aku taruh di luar kastil, mau? " potong Hermione. Dengan bersiaplah mengeluarkan tongkat sihirnya, gadis itu menatap garang pada Harry yang langsung mengambil pena. Menelan lanjutan dari protesan yang dia lontarkan tadi.
Sedangkan Ron, dengan segera mengambil buku. Tidak mau membuat masalah lagi atau dia akan di sihir menjadi vas bunga.
✧❁❁❁✧✿✿✿✧❁❁❁✧
"Akhirnya sampai juga!!! " kata Theo. Merentangkan kedua tangannya dan menghirup udara segar di sekitar tempat Hogsmeade.
Cuaca yang dingin karena akan memasuki musim dingin tidak Theo perhatikan. Hanya bagaimana cara dia menikmati semua udara dan menelusuri semua tempat dengan senang hati. Tentunya, Theo juga akan mengeksplorasi semua tempat guna membeli apapun yang dia inginkan.
"1 minggu tidak ke sini rasanya berbeda saja dengan terakhir kali aku datang. " kini, Goyle datang lalu merangkul Daphne yang mengangguk semangat.
"Bagaimana dengan memburu semua hal di sini? Yeah, dengan traktiran si tuan muda kita. " Pansy datang dengan memeluk lengan Theo. Menatap Draco yang baru saja turun dari kereta tanpa penarik bersama Blaise dan beberapa anak Slytherin yang lain. Draco sendiri yang mendengar hal tersebut berkerut.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Villain? (DRARRY)
AkcjaHari itu, saat rapat para Death Eater di lakukan di kediaman Malfoy, Harry datang dengan sambutan baik dari Bellatrix dan di perkenalkan sebagai anggota baru. Hal itu tak ayal bila membuat keluarga Malfoy yang mengenal Harry berada di pihak sebrang...