14

693 58 0
                                        


Setelah Draco dan Lucius menyelamatkannya dari Greyback, Harry di bawa ke ruangan Malfoy yang masih di gunakan hingga malam hari nanti. Setelahnya, Harry mengetahui bahwa mereka akan pindah dan kembali lagi ke Malfoy Manor dan melanjutkan kegiatan mereka.

Sesaat Lucius tiba, Harry mencoba tenang menceritakan semuanya. Mengenai surat mendiang Ibunya –Lily– yang telah melakukan perjanjian dengan keluarga Potter mengenai Harry yang akan di ubah lagi menjadi darah murni jika kebanyakan suara di keluarga Peverell menentangnya.

Tentunya, Harry juga memberitahukan mengenai semua diskusi yang di lakukan kemarin usai rapat. Di mana dari Voldemort ikut hingga Voldemort meninggalkan ruangan dan mengisahkan Harry dan para Peverell dan Potter. Harry juga mengatakan dengan jujur bahwa, dia tahu konsekuensinya mengenai pertukaran darah atau pembersihan darah.

Secara sadar, Harry menunjukkan surat yang di buat Lily serta menunjukkan cincin Relikui kematian yang menunjukkan nama leluhurnya.

"Kau tidak berpikir bahwa semua ini bisa di rekayasa, Harry? " tanya Severus. Nadanya tajam dan matanya berkilat menatap Harry dengan dingin, "jika palsu, kau sama saja menolak keberadaan Lily sebagai keturunan Muggle. "

Harry terdiam sejenak mendengarkan perkataan Severus sebelum menatap kertas usang di hadapannya, "mengapa Professor mengatakan bahwa ini palsu? "

"Harry, aku pernah dengar bahwa keluarga Peverell terutama keluarga Gaunt memiliki obsesi lebih gila dari pada para keturunan atau keluarga Pure-Blood sekarang. Mereka dengan sadar menikahkan para keturunan mereka pada sepupu, atau saudara, bahkan memiliki sedikit populasi keluarga Pure-Blood dari keluarga luar, " jelas Lucius. Harry sontak menatap Lucius yang berada di kursi tunggal, "dan bisa saja mereka memalsukan data ini demi menyeret mu juga. "

"Aku juga sempat berpikir begitu, Ayah. Tapi, aku kemudian mengetahui bahwa mereka tidak berbohong. Kertas ini asli dan itu di tulis oleh Mommy setelah dia mendengar bahwa kebanyakan keluarga Peverell mulai menentangnya. "

"Bagaimana? " tanya Draco. Mata anak itu menatap Harry dengan antusias. Tapi, berbanding terbalik dengan wajah Harry yang berubah pucat.

Oh, ayolah

Bagaimana bisa dia akan mengatakan bahwa dia menggunakan ramuan Polyjuice dan juga Veritaserum saat Noah, Dranza, dan Chashida memberikan lembar perkamen padanya yang berisi surat dari Lily? Bisa-bisa Harry akan masuk ke Azkaban lebih cepat dari perkiraannya.

"Err, ada, pokoknya ada! " ucap Harry dengan cepat. Pemuda itu menatap Draco dengan cengiran paling lebar yang dia punya. Draco malah menyipitkan matanya menatap Harry, "oke! Aku menggunakan Polyjuice dan Veritaserum saat untuk mengungkap apakah dia benar-benar serius atau tidak. "

Suasana menghening sebentar saat jawaban dari Harry membuat mereka terkejut. Apalagi, pertanyaan bagaimana Harry mendapatkan ramuan tersebut?

Severus berdehem sejenak, lalu lelaki itu menatap Harry, "Harry, apapun yang kau rencanakan benar-benar telah jauh. Kau tidak berniat untuk mengakhirinya? "

Harry sedikit berkerut bingung menatap Professornya satu itu. Severus mengatakan seakan-akan dia telah tahu apa yang Harry rencanakan. Padahal, Harry tahu dia tidak sedang merencanakan apapun. Yeah, kecuali kematian Greyback yang benar-benar menyebalkan.

Harry menghela nafas pelan, "Professor, aku tidak mengerti apa yang Professor katakan. yang jelas, aku tidak sedang membuat rencana apapun–"

Jawaban Harry terpotong saat ada suara ketukan dari pintu ruangan mereka. Sejenak, mereka saling pandang sebelum Narcissa memutuskan untuk beranjak dan membukakan pintu tersebut.

The Villain? (DRARRY) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang