Pelototan tajam Hermione dan Ron lontarkan pada Harry yang kini asik mencampurkan beberapa bahan di kuali yang telah terisi ramuan itu. Pemuda yang membuat kedua orang tersebut merasakan mual sepanjang malam hingga tadi pagi. Beruntung mereka segera pergi ke madam Pomfrey dan meminta ramuan yang menyembuhkan mereka.Harry?
Jangan harap bahwa pelaku tersebut akan sangat khawatir. Nyatanya Harry hanya mengatakan jika itu hanyalah efek samping dan nanti juga sembuh sendiri.
Sialan memang
Kelas Ramuan tidak lagi terasa menyeramkan bagi Harry, walau pemuda manis itu masih mendapatkan pelototan tajam dari kedua sahabatnya. Hanya saja, nasib sialnya adalah berbagi kelas dengan Slytherin.
Sebenarnya itu biasa saja. Seperti mereka yang di rolling mendapatkan beberapa jadwal sama seperti dengan Slytherin. Biasanya juga dengan Ravenclaw atau Hufflepuff. Tapi, ini berbeda karena kejadian kemarin yang membuat Harry dan Draco sedikit merenggang –walau sebenarnya adalah, Harry yang menghindari Draco setiap waktu.
Harry menjauh dari kedua sahabatnya dan juga kelompok Gryffindor hingga dia memilih bangku pojok. Tidak bergabung dengan Gryffindor ataupun Slytherin, bahkan pada para teman Draco yang mungkin saja menerimanya tapi Harry menghindar. Beruntung Professor Slughorn adalah orang yang mengenalnya cukup jauh, jadi Harry bisa melakukan apapun di dalam kelas Ramuan yang tidak berpotensi mengganggu pelajaran.
Ramuan adalah hal paling payah yang belum Harry kuasai. Pemuda itu buruk dalam Ramuan dan semua orang tahu itu. Bagaimana Harry yang tiap kelas Ramuan pasti mendapatkan nilai standar. Jika bagus pun pasti Harry hanya sedang beruntung saja.
Kelas berakhir dengan cepat atau memang waktu yang sudah bergulir cepat. Harry keluar dari kelas tanpa kata dan kemudian di ikuti kedua sahabatnya. Ketiganya berjalan cukup tergesa-gesa dan menuruni beberapa tangga.
"Apakah malam ini jadi? " tanya Ron. Rupanya, walau efek yang di berikan oleh latihan Occlumency selama 1 bulan tidak membuat Ron melunturkan niat agar memiliki pertahanan terhadap pikiran.
Atau memang Ron sudah terbiasa.
Nampaknya juga Hermione menyetujui hal tersebut karena gadis itu mengangguk membenarkan. Sedikit memundurkan tubuhnya saat beberapa siswa Gryffindor ataupun Slytherin lewat.
"Kita harus memantapkan diri sebelum pergi bukan? Ini juga menyangkut dengannya, si Drazhan sang penjaga pasti akan mencoba menyulitkan kita. " Hermione kemudian menyahut dengan ringan dan sedikit memelan, "dan kita harus segera mendapatkannya. "
Harry hanya diam sebelum kemujan berbelok ke arah koridor kiri yang mengarahkan mereka ke kelas selanjutnya, Astronomi, "sebenernya untuk hal terakhir itu bisa saja kita bersantai, tapi aku tidak tahu harus apa saat kejadian tidak mengenakan terjadi. Perlindungan yang ku siapkan bisa saja runtuh kapan pun jika aku tidak segera mengambil beberapa langkah ke depan. Dan ku harap kalian juga mempersiapkan langkah kalian ke depan juga. "
"Kami tahu Harry. Terlepas dari semua itu. Kami adalah sahabat mu, dan kami akan selalu ada untuk mu, oke? " Ron merangkul pundak Harry dengan senyuman bangga di bibirnya. Di sisi lain, Hermione menggeleng melihat kelakuan kedua sahabatnya dan kemudian ikut merangkul Harry.
Hermione mengangguk setuju dan menepuk dada Harry dengan buku secara pelan, "Ron benar. Jadi, kau jangan khawatir. "
Siapapun tahu jika sahabat ketiga Trio itu begitu kuat. Walau mereka tahu persahabatan mereka berawal dari kejadian tidak terduga di tahun ke 1. Di mana mereka malah melawan Troll dari pada jabatan tangan untuk menciptakan ikatan persahabatan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Villain? (DRARRY)
عاطفيةHari itu, saat rapat para Death Eater di lakukan di kediaman Malfoy, Harry datang dengan sambutan baik dari Bellatrix dan di perkenalkan sebagai anggota baru. Hal itu tak ayal bila membuat keluarga Malfoy yang mengenal Harry berada di pihak sebrang...