33

249 26 1
                                    


Tumpukan buku tebal dengan berbagai jenis materi di dalamnya kini telah menumpuk lebih ke atas lagi. Mengingatkan dirinya bahwa, masih banyak hal yang harus ia pelajari dalam buku ini.

Membalik semua halaman buku selama lebih dari 3 hari adalah hal yang paling membosankan dan melelahkan. Ia bukan penggila ilmu ataupun pengetahuan. Ia menyukai tantangan dan bermain dengan adrenalin. Bukan seperti ini.

Matanya melirik pada Suiv, sang penjaga perpusatakaan. Remaja dengan rambut berwarna putih bergaris hitam tengah duduk anteng membaca buku ke sekian kalinya. Suiv bukanlah manusia, dia hantu. Hantu yang sengaja di tempatkan di perpusatakaan.

"Suiv, sampai kapan aku bisa keluar dari perpusatakaan, huh? " tanya Harry dengan nada malas. Dia sudah muak membaca buku. Karena kegiatannya hanya di isi sarapan, membaca buku atau belajar, makan siang, belajar lagi, makan malam, belajar lagi, lalu tidur.

Ia bukan Hermione yang betah di tumpukan buku!

Suiv menoleh. Menatap Harry yang sudah merebahkan kepalanya di atas buku yang terbuka. Senyum kecil terbit. "Sampai anda paham akan materinya, Tuan Muda. "

Helaan nafas keluar secara kasar dari bilah bibir Harry. Remaja itu membenturkan kepalanya dengan pelan di atas buku. Dia rindu kebebasannya. Dan juga ia mencemaskan Malfoy. Apa yang harus Harry lakukan?

Orang-orang kepercayaannya silih berganti melaporkan melewati telepati, bahwa tugas mereka untuk membunuh Death Eater yang di gunakan sebagai pancingan menuju ke gubuk telah berhasil, laporan mengenai keluarga Malfoy yang masih dalam gubuk tanpa terdengar suara jeritan ataupun kesakitan, pergerakan pasukan Voldemort yang juga semakin bertambah, maupun bagaimana kecurigaan Voldemort terhadap keluarga Malfoy dan dirinya karena hilangnya Ogaima.

Mengenai Ogaima... Harry hanya mendapatkan laporan jika orang itu masih di siksa tanpa makan ataupun minum semenjak di tangkap. Itu perintah tambahan dari Lowren yang membenci Ogaima sampai ke tulang-tulangnya.

"Untuk paham materinya membutuhkan waktu 3 tahun, Suiv! Ayolah, aku ingin kau mengurangi jumlah buku ini, " rengek Harry dengan bibir menurun ke bawah. Mata emerald itu memiliki sedikit kantung mata hitam dan mata berwarna merah tipis. Menunjukkan seberapa lelahnya bocah itu.

Suiv meringis kemudian. "Tapi Tuan Muda, saya tidak bisa membantu anda. Saya tidak memiliki hak, Tuan. "

Harry memejamkan matanya erat. Bocah itu kemudian menegakkan badannya dan mulai membaca lagi –dengan terpaksa tentunya– buku yang ada di hadapan dirinya.

Lilic mengatakan pada Stinch jika Harry tidak memerlukan kelas, tidak sepenting itu. Hanya beberapa materi saja mengenai tata cara menjadi Pure-blood sempurna. Karena Harry –dalam pandangan Lilic– sudah memiliki beberapa hal mengenai cara bersikap, bergerak, bertingkah, berbicara, maupun berpikir layaknya Pure-blood karena Harry adalah pemimpin kelompok besar.

Tentunya Harry harus bersikap tegas, berwibawa, dan berkharisma. Untuk sikap, jelas sikap Harry sudah lebih baik. Dan untuk tata cara makan, berjalan, maupun hal-hal lain  untuk kehidupan sehari-hari, Lilic yakin  Harry sudah bisa. Karena bagaimanapun keluarga kekasihnya adalah seorang Pure-blood tua seperti Peverell, dan Harry harus terlihat sempurna sebagai pasangan untuk anak tunggal keluarga Malfoy.

Dan kini, karena bujukan Lilic, Harry hanya perlu membaca buku dengan tinggi yang melebihi Hagrid berdiri di hadapannya ketika masih kecil. Ia tidak perlu juga menghadiri kelas-kelas lain yang melelahkan, hanya kelas dansa yang selalu di lakukan pada tengah malam, dan itu wajib.

"Harry! Greyback memutuskan untuk menelusuri hutan dan kediaman Malfoy dan menemukan para Malfoy, termasuk Bellatrix! " suara panik dari Ron terdengar jelas di telinganya.

The Villain? (DRARRY) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang