Bab 6

9.7K 579 14
                                    

BAB 6

"Uu.. kau terlihat senang hari ini.." Tuan Carvaletti berkedip menggoda pada putrinya itu dan membuat Deryn sedikit merona.

"Aku biasa saja, Dad.."

Ayahnya tertawa pelan, "Kau tidak mau berbagi dengan pria tua ini?"

"Oh, dad, kau tidak tua. Dad bahkan masih terlihat sangat tampan.."

"Hm, begitu ya?" ayahnya menyeringai, "Ngomong-ngomong soal tampan, apa seorang pria tampan yang membuatmu seperti ini?"

"Uhukk.. Aku tidak mengerti apa yang dad bicarakan.."

"Siapa dia, Sayang? Apa dia baik?"

Gadis itu mulai merengut, "Dad.. Ada apa dad memanggilku?"

"Hey, apa aku tidak boleh bertemu dengan putriku sendiri? Kemarilah.."

Deryn duduk di sofa di sebelah ayahnya dan pria itu berdehem, "Minggu depan Mia akan ke sini untuk acara tahunan akademi.."

"Ah, kompetisi?"

"Yeah, dia jadi juri untuk kompetisi cello.."

"Wow, itu hebat. Dad yakin dia layak jadi juri?"

"Dia sudah jauh lebih hebat sekarang, Fraya. Kemana saja kau? dia bahkan sudah punya murid.."

"Oh, maaf. Aku tidak tahu, dia jarang sekali menelponku.."

"Itu tidak aneh, dia juga jarang menelpon Jeff.."

"Apa Jeff jadi juri juga?"

"Kau membuang waktu bertanya seperti itu. Tentu saja dia jadi juri untuk kompetisi biola. Dan dia memberikan kejutan tahun ini. Dia akan memilih lima orang terbaik untuk dijadikan murid spesial dan kursus bersamanya selama dua minggu penuh eksklusif.."

"Wow, itu gebrakan baru. Dad setuju dengan itu?"

"Itu urusannya, Fraya. Ayah sudah mempercayakan akademi itu padanya untuk dia urus. Karena itulah dia tidak pulang ke Italia untuk waktu yang lama.."

Selama sepuluh menit ke depan, pria itu sibuk menjelaskan tentang kompetisi tahunan di akademi yang akan diadakan dua bulan lagi. Deryn hanya menyimaknya.  Aah.. sudah lama dia tidak berkunjung ke akademi milik ayahnya itu. Dia merindukannya dan ternyata ayahnya juga memintanya agar dia berkunjung ke sana.

"Aku ingin sekali, Dad. Semoga aku punya waktu.."

"Kau ini bocah yang sangat sibuk.." dia geleng-geleng kepala. Tapi sedetik kemudian dia menatap putrinya serius, "kau sedang ada misi?"

"Umm.. tidak. Max tidak akan menggangguku sampai aku selesai ujian sekolah dan naik kelas.."

Ayahnya itu mendesah lega, "Bagus. Kau perlu beristirahat dari semua kejahatan itu.."

"Agen junior tidak akan terlalu sering menerima misi, Dad. Kami hanya dilatih sampai hebat, dan misinya juga tidak berat-berat.."

"Jadi menurutmu menggagalkan transaksi narkoba itu ringan?"

"Bukan aku pemimpinnya, Dad. Aku hanya mengikuti perintah.."

Pria itu manggut-manggut. Tangannya bergerak mengusap rambut putrinya dengan lembut, "Kalau saja kita tidak berhutang budi pada pria itu, aku tidak akan membiarkanmu terjun ke dunia yang penuh bahaya itu.."

"It's okay, Dad. Aku suka menjadi agen.."

"Yah, kedengarannya memang keren, tapi tetap saja berbahaya.." gerutunya, "Aku tahu aku tidak bisa mencegahmu, tapi.. jaga diri baik-baik, Sayang. Ayah senang kau bisa karate. Dan cobalah berkunjung sekali saja ke akademi.."

Chemistry #2 The Little Swan (Deryn's Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang