BAB 14

7.1K 480 4
                                    

BAB 14

Max tercengang, "Itu tidak mungkin, Fraya! Kau mungkin salah orang!"
"Kau boleh mencongkel mataku kalau aku salah. Tapi itu benar-benar dia.." ucap Deryn datar. Dia menatap Max tajam, "Dia seharusnya dipenjara, iya kan?"
"Tentu saja! Interpol yang menangkapnya! Kau juga melihat sendiri kan, Fraya?"
Cewek itu mengangguk, "Tapi kenapa dia bebas?"
"Tidak mungkin bebas.." geram Max, "Ada seseorang yang membebaskannya.."
"Yah. Tapi siapa?"
Max tercenung, "Aku tidak tahu.." dia menatap Deryn, "Dia tidak mengenalimu?"
"Tidak. Sekarang aku jauh lebih tinggi darinya. Dia tidak akan menyadari itu.."
"Bagus.." gumamnya, "Berarti kau leluasa mengawasinya.."
Deryn sedikit memajukan badannya. Dia menyingkirkan latte ke pinggir meja, "Dengar, Max. Aku tidak yakin dia datang begitu saja ke sekolahku tanpa ada sesuatu. Dia pasti mengincar sesuatu. Tapi aku tidak tahu apa yang dia incar.."
"Jadi menurutmu sesuatu itu sangat berharga sampai dia mau menyamar seperti itu?"
"Tepat sekali. Kau selalu tahu pikiranku.."
Max mengetuk-ngetuk dagu dengan telunjuknya, "Sesuatu.." dia bergumam lagi. Pria Amerika itu menghela napas dalam, "Dia pasti bekerja untuk seseorang. Dari dulu dia tipikal orang begitu.." Alis Max berkerut, "Tapi bosnya yang dulu juga sudah dipenjara.."
"Aku tidak peduli dia bekerja untuk siapa. Dia sedang mengincar sesuatu di sekolahku, Max. Dan apapun yang terjadi, aku harus melindungi sekolahku dan semua yang ada di dalamnya.."
"Apa maksudmu?"
Deryn menegakkan badannya, "Aku meminta misi.."
Max sukses mengangkat alisnya, "Apa aku tidak salah dengar, Nona Carvaletti?"
"Kau mendengarnya dengan jelas.."
Pria itu tertawa kecil, "Untuk apa tepatnya kau meminta misi?" dia menatap lurus gadis itu dan tersenyum simpul begitu melihat mata abu-abu itu menyala.
"Untuk melindungi sekolahku. Dan.."
"Apa?"
Wajah gadis itu berubah garang dalam sekejap dan dia menggeram, "Mengembalikan dia ke penjara.."
"Aku suka semangatmu. Tapi kau tidak bisa menjalani misi sendirian.."
"Aku bisa ajak Rick. Kami bisa bergerak bebas."
"Hey, Nona, aku bosnya di sini. Tidak. Kau tidak bisa mengajaknya. Dia sedang ada pekerjaan lain.."
"Jadi aku sendirian?"
Max tersenyum misterius, "Hm.. tidak juga. Tenang saja, di sekolahmu banyak sekali orang OSF. Kau hanya mengetahui sebagian saja.." matanya berkedip jail, "Tunggu saja. Aku akan memberimu rekan kejutan.."

♦♦♦

Faris lega akhirnya pengaruh aneh itu hilang. Ternyata itu hanya bertahan selama 48 jam. Dan setelah itu semuanya kembali normal. Tapi tetap saja dia terkejut. Saat dia menceritakan hal ini pada Pak Bryan pun guru itu langsung pucat pasi. Dia kaget bukan kepalang. Dia memberitahukan Faris agar lebih berhati-hati. Tidak ada yang boleh mengetahui hal ini. Sejauh ini hanya tiga orang yang mengetahuinya. Faris, ayahnya, dan Pak Bryan. Dan tidak perlu ada orang tambahan lagi. Atau bahaya datang. Akan ada banyak pihak yang mengincar kedua formula itu dan menyalahgunakannya. Dan itu tidak boleh terjadi.
Sejak proyek obat kanker itu, ayah Faris dan Pak Bryan jadi akrab. Yah, proyek obat ini dimulai saat Faris menemukan semua kertas kusam yang dulu dia temukan di buku super tebal yang diberikan Pak Bryan. Proyek ini berhasil. Bahkan menarik perhatian pemerintah. Faris sangat senang proyek ini berhasil dan berguna. Meskipun belum boleh dipergunakan secara komersial. Masih banyak prosedur yang harus dilalui jika ingin mengobati penyakit dengan obat yang dibuat Faris.
Faris benar-benar tidak percaya mimpinya berangsur jadi kenyataan. Dia ingin menyembuhkan Cindy dan semua orang seperti Cindy. Dan itu sudah setengah jalan. Tapi entah kenapa akhir-akhir ini dia sering merasa gelisah dan tidak tenang. Dia merasa kalau dirinya sedang diawasi. Meskipun dia tidak tahu siapa yang mengawasinya. Ini hampir membuatnya frustrasi. Dia takut ada orang lain yang mengetahui pengaruh aneh itu. Tapi dia cukup yakin tidak ada yang mengetahui hal itu selain dirinya dan dua orang tadi. Hey, mengetahui sesuatu yang besar tidaklah selalu bagus. Bahkan bisa menjadi beban. Dan yang namanya beban, semua orang pasti ingin melepaskannya. Faris bisa saja melepas bebannya. Tapi konsekuensi yang besar sudah menunggunya. Dan dia tidak mau ambil resiko.
Akhir-akhir ini Tania selalu mengatakan bahwa dia selalu terlihat lemas dan tidak bersemangat. Faris tidak bisa mengatakan apa-apa lagi selain mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja. Dia menyesal tidak berkata jujur. Tapi dia tidak ingin membuat siapapun jadi khawatir. Terutama Tania dan semua temannya. Ini adalah masalahnya sendiri. Tidak perlu menyeret teman-temannya. Bahkan mungkin mereka tidak akan mengerti apa yang dia hadapi. Jadi untuk sekarang, Faris terpaksa harus menanggung beban berat ini. Sendirian.

Chemistry #2 The Little Swan (Deryn's Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang