07

6.5K 949 1K
                                    

A flower from Hell
Sekuntum bunga dari neraka
🥀

650 vote - 700 komen for the next chapter •

- Selamat membaca -

Altheo sedikitnya menyesal menonton film itu. Dari tadi hingga tengah malam ini, nafsunya membumbuh tinggi. Bahkan masturbasi yang ia lakukan di kamar mandi tak mampu meredakan gelombang dalam perutnya yang meminta diledakkan.

Altheo melirik ke arah Kalea yang tertidur nyenyak di sofa. Selimut yang sedikit tersingkap menampilkan kakinya itu mampu membuat Altheo menelan saliva.

Pria itu mendengus kasar lalu menjilat bibirnya sendiri. "Jangan gila Altheo, jangan menyentuh perempuan itu," ucap Altheo pada dirinya sendiri.

Ia akhirnya memilih memaksakan untuk tidur, menutup matanya dengan lengannya. Namun hal itu nyatanya tak berhasil, ia kembali bangkit terduduk dilanda gelisah yang tak berkesudahan.

Kesal. Akhirnya Altheo turun dari kasur.

Pria itu berjalan ke arah Kalea, menatap gadis itu lama-lama. Jakunnya naik turun. Tangannya terangkat hendak mengusap kaki itu, namun...

"Theo?"

Altheo langsung menarik tangannya saat suara Kalea terdengar di telinganya. Ia berdehem keras menetralkan keterkejutannya. Sialan!

Kalea bangkit terduduk, ia sedikit mendongak menatap suaminya itu yang kini berdiri di hadapannya. "Ada apa? Apa kau butuh sesuatu?" Tanya Kalea.

Gadis itu sedikitnya kebingungan mendapati Altheo. Tidak biasanya pria itu menghampirinya begini. Biasanya ia tak sudi mendekatinya.

"Aku lapar."

Kalea melirik ke arah jam dinding. Waktu menunjukan pukul sebelas malam. Itu artinya hanya berjarak tiga jam dari waktu makan malam tadi.

"Kau lapar lagi ya? Bukankah tadi sudah makan mal—,"

"KALAU AKU BILANG LAPAR YA AKU LAPAR! MAU BUATKAN AKU MAKANAN ATAU TIDAK?!" Sentak Altheo kehilangan kendali dirinya. Nafsunya yang menggantung membuatnya mudah terserang emosi.

"Maaf, aku buatkan makanan sekarang."

Kalea bangkit terburu-buru dan keluar menuju dapur, ia takut Altheo semakin marah jika ia tidak segera mengikuti keinginan pria itu.

Setelah Kalea menghilang di balik pintu, Altheo menghela nafas kasar. Pria itu menyugar rambutnya ke belakang dan menendang kaki meja itu sambil mengumpat kesal.

Dugh!

"Sial! Apa yang tadi kau pikirkan Altheo? Kau hampir saja menghianati Alicia."

Lain dengan Altheo. Kalea kini sudah berada di dapur. Gadis itu membuka kulkas hendak mengambil bahan makanan untuk dimasaknya. Namun sialnya, semua bahan makanan kosong. Yang tersisa hanyalah jamur, itupun sangat sedikit.

"Aku harus memasak apa?"

Kalea menghela nafas frustasi, ia dipaksa berpikir di tengah malam begini. Hingga akhirnya gadis itu menemukan dua bungkus mie instan di laci pojok kanan.

A Flower from HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang