17

8.4K 1K 1.5K
                                    

A flower from Hell
Sekuntum bunga dari neraka
🥀

• 800 vote - 800 komen for the next chapter •

- Selamat membaca -

Altheo memandangi langit sore dari jendela kamarnya dengan pakaian kantor yang masih melekat di tubuhnya. Dengan ujung rambutnya yang sedikit basah sehabis cuci muka. Ia terdiam lama dengan pikiran yang menerawang jauh tentang Alicia, cintanya.

Kabar yang baru saja diterimanya dari orang yang ia bayar mahal untuk mencari kabar Alicia adalah tentang gadisnya yang katanya ada beberapa luka kecil di tubuhnya.

Kecil. Namun berhasil membuatnya marah.

Apa kan ia bilang? Sky tidak layak menjadi suami Alicia. Pria sialan itu tidak becus menjaga kesayangannya. Harusnya dia yang menjadi suami Alicia. Harusnya dia saja. Bukan orang lain.

Altheo menghela nafas kasar. Matanya memejam sejenak dengan jakun yang bergerak. "Are you okay baby girl?"

Tiga bulan sudah berlalu saat Alicia resmi menikah dengan pria itu. Dan tiga bulan juga gelisah dalam dada Altheo terus saja membuatnya tak nyaman. Ia ingin mengambil Alicia dan membawanya jauh untuk dirinya sendiri. Tapi apakah boleh?

Bagaimana nanti dengan Maminya? Ia takut Launa kecewa padanya. Juga... Apakah Alicia setuju dengan pikirannya?

"Theo?"

Altheo membuka matanya dan menoleh ke arah sumber suara yang memanggilnya. Di sana terlihat Kalea memasuki kamar membawa segelas kopi  yang ia taruh di atas nakas tak jauh darinya.

"Ini kopimu, diminum ya? Takut keburu dingin," tutur perempuan itu. "Oh iya. Untuk baju gantimu sudah aku siapkan di samping wastafle kamar mandi. Aku menyiapkannya dua pasang, kau bisa memilih yang kau mau."

"Mm-- Malam ini kau tidak ada acara kan?" Tanya Kalea memastikan. Sebab dari dua baju yang disiapkannya memanglah baju santai semua.

Altheo tak menjawab. Ia hanya menatap Kalea lekat. Sejak kejadian dua hari lalu di kantornya, Altheo kembali pada mode mendiamkan Kalea seperti awal pernikahan mereka.

Sebab saat ini, Altheo semakin kesulitan menerjemahkan apa yang sebenarnya belakangan ini dia rasakan.

Tentang perasaan tidak senang kala Asher terus saja mengacau urusannya dan Kalea. Juga saat ia secara sadar memberi ruang untuk Kalea perlahan memasuki dunianya.

Semua terasa aneh dan membuatnya tak nyaman. Ada yang mengganjal di dadanya. Seperti hantaman kecil yang membuatnya kian dirundung gelisah selain perkara Alicia.

Altheo menghela nafasnya. Ia akhirnya berlalu ke kamar mandi guna membersihkan tubuhnya yang terasa lengket, mengabaikan celotehan Kalea yang menawarkannya menu-menu untuk makan malam.

Ia pening. Ia butuh berendam di air dingin.

Dan Altheo kembali dibuat terkejut saat bahtup itu ternyata telah berisikan air dingin sesuai keinginannya, seakan Kalea tahu apa yang dibutuhkannya.

"Sejauh apa perempuan itu tahu tentangku?"

******

"Kau mau kemana?" Tanya Kalea saat melihat Altheo justru mengambil stelan kemeja di walk in closet. "Ada acara ya?"

Masih tak menjawab. Altheo sibuk dengan dirinya sendiri. Hal itu membuat Kalea menghela nafas panjang, didiamkan Altheo tanpa ia tahu salahnya dimana membuatnya tak nyaman. Ingin marah, tapi yang ada hanya akan menambah masalah.

A Flower from HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang