10

8.3K 955 894
                                    

A flower from Hell
Sekuntum bunga dari neraka
🥀

- Selamat membaca -

"Berhenti menangis. Itu hukuman untuk wanita jalang sepertimu," tutur Altheo. Lalu pria itu beranjak dari kasur meninggalkan Kalea sambil mengenakan kembali kemejanya.

Sedangkan Kalea masih membatu. Gadis itu menatap kosong ke depan dengan jemarinya yang meremas kuat-kuat selimut yang kini membungkus tubuhnya.

Ia masih terkejut. Lemas. Dan tak tahu harus bagaimana. Kejadian tadi begitu cepat dan berhasil menghilangkan kesadarannya.

Drttt. Drttt.

Ponsel Kalea yang berada di atas nakas bergetar, menyala layarnya saat notifikasi panggilan masuk ke ponselnya. Ia melirik sejenak ke sana, dan terlihatlah nama Asher sebagai pelakunya.

Kalea melengos mengabaikannya. Ia kian kuat meremas selimut itu dan memeluk tubuhnya sendiri. Pikirannya hampa, hatinya begitu sakit terasa, tubuhnya remuk juga lelah. Ia seperti telah hancur luar dalam tanpa sisa.

"Ibu..." Kalea bergumam lirih, menangis tanpa kedipan. Bergetar pelan bibirnya menyisakan ketakutan.

Ini kewajibannya. Tapi kenapa rasa sakit itu menumbuk hatinya?

Pria itu menyiksanya dengan marah dan menuduhnya menyelingkuhinya. Dia dengan gila memukul tubuh telanjangnya sesuka hatinya ditengah gairah yang tadi membakarnya.

Tapi, sakit itu tak seberapa. Ada sakit lain yang tidak bisa di definisikan sesesak apa dadanya. Altheo— suaminya itu menggumamkan nama Alicia di akhir pelepasannya.

Bukan dirinya. Bukan Kalea.

Tubuhnya yang dipaksa melayani kemarahannya. Tapi, nama Alicia yang agung bertahta di kepala bahkan saat pria itu tengah bercinta dengannya.

"Arghhhh!"

Kalea menjerit dengan tubuhnya yang bergetar sempurna. Ia menangis hebat dengan dadanya yang begitu terasa sesak.

Jika tidak ada cinta untuk Altheo, mungkin ia tidak akan sesakit ini. Mungkin ia tidak akan bertahan sejauh ini. Mungkin ia— tidak akan sebodoh ini.

******

Altheo pergi ke ruang kerjanya. Membawa perasaan gelisah. Pria itu meraup wajahnya sendiri lalu menonjok-nonjok meja menyalurkan kemarahannya. Memerah hebat tangannya, namun ia sama sekali tak memperdulikannya.

Apa yang ia lakukan? Kenapa kemarahannya sampai membuatnya tak bisa mengontrol dirinya?

Altheo kini nampak berkeringat dingin di ruang kerjanya. Air conditioner yang sentiasa mendinginkan ruangan seketika tak berefek apapun pada dirinya.

Hatinya kacau. Pikirannya penuh dengan segala hal.

Alicia. Kalea. Dua perempuan itu berhasil membuat kepalanya nyaris pecah.

Hanya tinggal hitungan jam pernikahan Alicia akan dilangsungkan, yaitu nanti malam. Dan hal itulah yang membuatnya uring-uringan. Lalu ditengah itu ia malah mendapati Kalea yang bermesraan dengan laki-laki lain.

A Flower from HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang