A flower from Hell
Sekuntum bunga dari neraka
🥀• 1k vote - 1,7k komen for the next chapter •
- Selamat membaca -
Kalea membuka matanya perlahan, dia menoleh ke samping dan mendapati Altheo yang kini tengah memeluknya dengan mata terpejam. Berbalut selimut yang menutupi tubuh naked keduanya, pria itu terlihat begitu nyaman dalam lelapnya.
Kalea memejamkan sejenak matanya merasa kian kacau akan dirinya. Perasaannya kian tak karuan. Dia bingung dengan situasi ini, tapi dengan sadar masih saja bertahan di rumah penuh kesakitan ini.
Memilih untuk melepaskan diri, Kalea akhirnya turun dari kasur dengan perlahan. Dia singkirkan tangan Altheo yang melilit perutnya lalu kakinya turun ke lantai dan berjalan ke arah kamar mandi usai memakai kembali pakaiannnya.
Dan di depan cermin kamar mandi ini Kalea menatap pantulan dirinya di kaca. Terangkat tangannya meraba lehernya yang terdapat bercak merah. Tak banyak, hanya ada tiga. Namun mampu membuat Kalea menelan saliva saat terbayang lagi bagaimana tadi Altheo menyentuhnya.
Dan dari sekian kalinya ia melayani suaminya itu, yang barusan terjadi rasanya beda. Tak ada paksaan, justru Kalea merasakan kelembutan.
Bahkan di awal, pria itu memberikan ciuman sebagai permulaan. Ciuman yang begitu lembut, yang merayunya untuk setuju dalam mengarungi kenikmatan. Tiap hentakan, tiap belaian, pun tatapan yang ia rasakan begitu lembut seakan penuh kasih sayang.
Sebab jika dibandingkan pada yang lalu-lalu, Altheo hanya mementingkan kepuasannya dalam bercinta. Dia memaksanya. Bahkan bermain dengan melukainya. Membuatnya bukan seperti seorang istri yang tengah melayani suaminya, tapi seperti tengah diperkosa. Mirisnya, tiap kali Altheo menghentak dirinya dan melakukan pelepasan di atas tubuhnya. Nama yang disebut dengan begitu lembut sambil terengah puas adalah Alicia. Adik kembar suaminya yang begitu di gilai olehnya.
Murahan! Kau sangat murahan Kalea!
Bisa-bisanya kau merasa pria itu memberimu kasih sayang lewat nafsunya itu! Kau lupa hah? Dia itu hanya menganggapmu pelacurnya. Bukan istrinya!
Kalea menutup kedua telinganya. Enggan mendengar suara-suara itu yang membuat batinnya kian resah.
Alasanmu masih bertahan bukan karena janjimu itu. Tapi karena kau masih mencintainya, kan?! Itu kenapa kau masih sudi disentuh olehnya bahkan saat kau sudah mulai menyesal telah menikah dengannya!
Munafik!
"Cukup." Tangan Kalea gemetar, matanya pun ia pejam erat-erat. Suara itu membuatnya takut.
Itu suaranya. Tapi entah datang dari mana.
Perlahan mata Kalea kembali terbuka saat suara itu tak lagi terdengar. Ia turunkan pelan-pelan tangannya dari telinga sampai nafasnya perlahan berangsur tenang saat suara itu benar-benar hilang.
Dengan matanya yang redup, ia menatap dirinya di pantulan kaca. Pikirannya berkelana jauh mencari jawaban atas tiap ketidaktenangan di hatinya.
Munafik. Ya, itu kata yang pantas untuknya.
Mata Kalea memejam dengan setenggak saliva yang ditelannya. Setelah itu dia berjalan ke arah bathup dan merendam diri di sana. Mencari tenang yang entah ketenangan apa yang diharapkannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
A Flower from Hell
Romance• Dark Romance series • [ SELAMAT MEMBACA ] Menjadi istri dari seorang pria pemarah seperti Altheo adalah neraka bagi Kalea. ******* Demi satu alasan, Kalea bersedia menikah dengan Altheo. Menyerahkan jiwa raganya untuk pria itu. Kalea sudah mengir...