A flower from Hell
Sekuntum bunga dari neraka
🥀Hi! I'm birthday.
Chapter ini special untuk kalian yang setia menunggu.Yang sedang mencari kerja semoga cepat dapat kerjaan, yang sedang meniti karier semoga selalu dimudahkan, yang sedang mengemban studi semoga segera di luluskan.
✨- Selamat membaca -
"Terima kasih, kak!" Seru Kagan di sebrang sana.
Mendapati sang kakak yang baru saja mengirimkan uang lebih dari yang dimintanya, tentu saja Kagan senang luar biasa. Mengandalkan Kalea memang tidak pernah salah. Hal itu membuatnya semakin menyayangi kakaknya itu.
"Aku akan menggantinya secepatnya, aku janji."
Kalea menghela nafasnya. "Tidak usah pikirkan perkara mengganti, yang kakak minta, berhentilah berjudi. Kau sudah dewasa Kagan, mau sampai kapan kau seperti ini, hm?"
"Tinggalkan segala hal yang akan berdampak menghancurkanmu."
Kagan terdiam cukup lama. Ia membenarkan akan nasihat sang kakak. Namun satu hal terlintas di kepalanya.
"Lalu kenapa kau tidak?" Balasnya, melempar tanya. "Kenapa kau tidak meninggalkan suamimu padahal kau tahu kau akan hancur jika harus memaksa untuk terus bersamanya?"
Gantian, kini Kalea yang bungkam. Diam seribu bahasa. Mendapatkan tamparan keras paling nyata atas segala kebodohannya.
"Kenapa wanita gemar sekali menyakiti dirinya sendiri? Ada laki-laki baik yang tampan dan mapan seperti kak Asher, tapi— kau malah memilih pria bajingan itu." Kagan berdecak tak habis pikir dengan jalan pikiran kakaknya.
"Hah. Sudahlah. Kau kan bebal jika diingatkan tentang pria itu. Oh iya, kau jangan lupa meminum obatmu, okay?"
Alis Kalena menukik. "Kau tau darimana kalau kakak—,"
Kagan tertawa di sebrang sana. "Aku mengawasimu kak. Jangankan prihal sakitmu akibat menolong pria bajingan yang tidak tahu diri itu, perkara pria itu yang menyimpan perasaan dengan saudari kembarnya pun aku tahu. Kau tidak melupakan kemampuanku, kan?"
Kalea menjilat bibirnya. Ya. Dia hampir melupakan satu hal tentang adiknya.
"Pria itu punya nama Kagan, dia suamiku, Altheo," timpal Kalea.
"Altheo terlalu bagus, bajingan lebih cocok."
Kalea menghela nafasnya. "Yasudah. Kakak tutup telfonnya, ya? Kau jaga diri baik-baik. Cepatlah pulang. Ayah dan Ibu merindukanmu."
Setelah mendapat jawaban dari Kagan, panggilan langsung diputuskan oleh Kalea. Ia letakan ponselnya di atas meja, dan tangannya bergerak membuka laci nakas, mengambil botol obat yang berisikan butiran kapsul yang ia konsumsi belakangan ini.
Diambilnya dua butir lalu ditenggak bersamaan dengan air yang masuk ke dalam mulutnya.
Drtttt... drttt.
Kalea menoleh ke arah ponselnya, ia menyerngit melihat Altheo menjadi nama yang muncul di atas notifikasi panggilannya. Ia meletakkan gelas ke tempat semula sebelum akhirnya mengambil ponselnya dan menempelkannya di telinga.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Flower from Hell
Romance• Dark Romance series • [ SELAMAT MEMBACA ] Menjadi istri dari seorang pria pemarah seperti Altheo adalah neraka bagi Kalea. ******* Demi satu alasan, Kalea bersedia menikah dengan Altheo. Menyerahkan jiwa raganya untuk pria itu. Kalea sudah mengir...