14

10.8K 1K 1.8K
                                    

A flower from Hell
Sekuntum bunga dari neraka
🥀

- Selamat membaca -

"Tapi... kenapa Theo membuangnya ke tempat sampah? Aku sudah membuatnya susah payah. Kenapa dia tidak menghargainya?"

Setidaknya jika ingin membuangnya, buanglah yang jauh. Ditempat yang dimana ia tidak melihatnya. Bukan di depan matanya seperti ini.

Melihat itu, tentu saja Arumi tak tega. Wanita paruh baya itu melangkahkan kakinya ke arah tong sampah, mengambil kotak makan itu lalu kembali ke ke arah Kalea.

"Ini buat Bibi saja ya? Boleh?"

Kalea terdiam mengerjap pelan, ia menelan saliva menatap ke arah wanita di depannya. Wanita yang kini tersenyum hangat ke arahnya.

"Jangan, ini kotor." Kalea tak setuju, ia mengambil alih kotak itu dari tangan Arumi.

Arumi menggeleng, dia mengambil lagi kotak makan itu dari tangan Kalea. "Kata siapa? Makanannya masih bersih, Nyonya," katanya. Setelah itu Arumi berjalan ke arah meja makan, membuat Kalea spontan mengikutinya.

"Bi, ini kotor," tutur Kalea, yang tak diindahkan oleh Arumi. Wanita itu justru membuka penutup kotak itu dan menghirup aromanya dalam-dalam.

"Bau nya sangat enak Nyonya. Tampilannya juga sangat cantik. Saya jadi lapar," kekehnya.

Sedang Kalea terdiam menatap ke arah makanan itu dan Arumi bergantian. Makanan yang ia buat sepenuh hati dan ditata sedemikian rupa, berakhir pdengan begitu kejinya di tempat sampah.

"Makanan ini sampah, enak darimana?" Tutur Kalea, tertawa di akhir kalimatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makanan ini sampah, enak darimana?" Tutur Kalea, tertawa di akhir kalimatnya. Candaan Arumi lucu sekali.

Jika enak tidak akan dibuang, kan?

Jika cantik tidak akan di sia-kan, kan?

"Tuan Altheo sedang rugi besar Nyonya," ucap Arumi.

Wanita itu nampak tersenyum lebar dengan tangan kanannya mengapit sumpit, lalu mengambil potongan daging itu dan memasukannya ke dalam mulut.

"Menyia-nyiakan makanan seenak ini adalah kerugian. Dan Tuan Altheo sedang rugi besar sekarang." Arumi memasukan lagi dan lagi makanan itu ke dalam mulutnya.

"Ini enak, bahkan jauh lebih enak dari makanan di restoran. Bibi untung besar, sarapan dengan makanan seenak ini. Nyonya mau coba?" Arumi menyodorkan sumpitnya ke arah Kalea.

Sejenak, Kalea terdiam. Pandangannya turun menatap potongan daging itu yang kini dekat dari bibirnya. Ia menelan saliva sebelum akhirnya membuka mulutnya, menerima suapan dari wanita yang berusaha menghiburnya.

A Flower from HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang