A flower from Hell
Sekuntum bunga dari neraka
🥀- Selamat membaca -
Sederet kalimat panjang penuh perintah yang berindikasi berakhir dengan penyiksaan, membuat Kalea membatu di tempat. Sayu ia menatap ke arah mata Altheo yang kini terlihat begitu santai usai mengatakan kalimat demikian.
Percintaan berdarah?
Kalea tertawa kecil. Bahkan kali pertama ia melakukan seks dengan pria itu adalah karena Altheo memaksanya.
Dibandingkan dengan bercinta, bukankah hal itu lebih tepat dikatakan sebagai pemerkosaan? Terlepas dari ia adalah istrinya dan ia yang mencintainya. Seks tanpa persetujuan tetap tidak adil jika dikatakan sebagai bercinta.
"Kalea."
Keterdiaman Kalea membuat Altheo geram. Kian gerah tersengat gairah penuh kemarahan ia dibuatnya. Gadis itu gemar sekali menguji kesabarannya.
Mata Kalea memejam sejenak. Mengepal kuat-kuat kedua tangannya menguatkan diri. Setelahnya kembali ia membuka mata, menatap ke arah suaminya yang kini terlihat kian marah.
Kalea berjalan mendekat, membawa seutas senyum tipis penuh luka dan paksa.
Sedang Altheo nampak tersenyum senang melihat Kalea melangkah ke arahnya. "Come here, bitch."
Altheo menjilat bibirnya. Masa bodoh dengan kalimatnya yang tak akan menyentuh jalang sialan ini. Siapa suruh dia membuatnya marah terus-terusan?
Namun bukannya langsung memberikan service seperti pikirannya. Kalea justru menghampiri kepala ranjang dan menyusun bantal di sana. "Apa yang kau lakukan?!"
"Istirahatlah. Kau lelah bukan?"
"Kalea!"
"Ini kamarmu sejak kecil kan?"
Bukan. Itu bukan kalimat pertanyaan. Namun sebuah pernyataan. Menegaskan Altheo dimana mereka sekarang.
"Memangnya kau mau mencampur ruang yang berisi kenanganmu bersama Alicia dengan aku?" Tutur Kalea, melempar senyum dengan mata berkaca.
Ia menggeleng pelan. "Tidak kan?"
Altheo terdiam. Kalimat Kalea berhasil membuatnya terbungkam. Nafsunya yang tadi sudah sampai di ubun-ubun hilang begitu saja.
Benar. Ia tidak boleh melakukan hal menjijikan itu di kamar ini. Kamar yang masih menyimpan wangi Alicianya.
"Pergi." Altheo membuang muka, mengusir Kalea.
Tak berniat bertahan di tempat ini lebih lama. Kalea langsung menyetujuinya dengan beranjak pergi dari sana. Namun sebelum itu ia menyempatkan diri mengambil selembar foto suaminya yang tadi sempat ia pecahkan figuranya.
"Aku izin mengambil ini. Nanti akan aku kembalikan saat aku sudah menggantinya dengan figura yang baru," tutur Kalea, menelan saliva pahit tak kasat mata.
"Sekali lagi. Maafkan aku."
Usai mengatakan itu, Kalea beranjak pergi dari sana. Membawa segelintir rasa yang menyeruak dalam dadanya. Menahan gernyitan rasa sakit yang kembali hadir di sana, sesak, seakan menekan ruang udaranya.
![](https://img.wattpad.com/cover/306440304-288-k904098.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Flower from Hell
Romance• Dark Romance series • [ SELAMAT MEMBACA ] Menjadi istri dari seorang pria pemarah seperti Altheo adalah neraka bagi Kalea. ******* Demi satu alasan, Kalea bersedia menikah dengan Altheo. Menyerahkan jiwa raganya untuk pria itu. Kalea sudah mengir...