Part 7

649 34 0
                                    

Pagi berganti, hari demi hari berlalu dengan keadaan yang sama, Salma yang terus mencoba bersikap kayaknya seorang istri pada Ridho, dan Ridho yang masih betah dengan sikap dinginnya.
Pagi ini Ridho berada di rumahnya lantaran sang ibu yang mengatakan bahwa ia akan mengunjungi rumah Ridho mengharuskan Ridho tetap berada dirumah.

Salma melakukan banyak persiapan untuk menyambut ibu, kakak, dan adik Ridho yang akan berkunjung, ia sudah memasak beberapa lauk dan juga sayuran-sayuran. Setelah selesai dengan kegiatannya Salma mendekati Ridho yang tengah menonton TV, Salma mengambil tempat duduk disamping Ridho.
"Mas, eeem, Salma boleh minta nomor mas Ridho?" Ucap Salma setelah 2 pekan usia pernikahan mereka akhirnya Salma memberanikan diri untuk meminta nomor ponsel Ridho.
Ridho mengangguk dan mengulurkan tangan agar Salma memberikan ponselnya. "Nih, udah. " Ucap Ridho setelah mencantumkan nomor ponselnya dihp Salma dan mengembalikan HP Salma.
"Makasi mas, ohiya ngomong-ngomong mama mau dateng jam berapa mas? " Ucap Salma.
"Nggak tau, mungkin sebentar lagi." Jawab Ridho yang dibalas anggukan oleh Salma.

Ting nong... (Anggep aja suara bel😁)
"Assalamu'alaikum" Ucap seseorang diluar rumah.
"Kayaknya itu mama deh mas, Salma buka pintu dulu ya. " Ucap Salma, ridho hanya mengangguk menjawab ucapan Salma.

"Waalaikumsalam, eh mama, Salma udah nungguin dari tadi lo ma. " Ucap Salma sembari tersenyum.
"Iya maafin mama ya, tadi jalanan rada macet. " Jawab mama Ridho.
"Haha iya ma, ngga papa. Eh mbak Zela juga ikut, lagi ngga tugas mbak? " Ucap Salma menyapa Nur zela kaka perempuan Ridho.
"Iya nih Sal, kebetulan lagi libur jadi sekalian mampir deh."

"Eh iya astagfirullah, Salma sampe lupa nggak nyuruh masuk, ayo ma, mbak, adek ayo masuk. " Ucap Salma

Mereka duduk diruang tamu, Ridho keluar dengan pakaian santainya.
"Ma, mbak, apa kabar? " Sapa Ridho.
"Baik mas, sampean sehat mas? " Ucap mama Ridho.
"Sehat ma, wahh ini nihh adeknya mas ini, akhirnya main ke sini juga, mas kangen banget.. " Ucap Ridho sembari bercanda dengan adik laki-laki nya. "Hahaha iya mas, Althaf baru diajak kesini sama mama, mas Edho kalo kangen kenapa ngga ke rumah mama aja? " Ucap Althaf adik Ridho.
"Iya, mas akhir akhir ini lumayan sibuk, mbakmu aja sering mas tinggal." Ucap Ridho
"Jangan gitu dong mas, kasian Salma kalo sering-sering ditinggal, kalian kan masih pengantin baru, emang ngga bisa ambil cuti dulu?" Ucap mama Ridho.
"Ngga bisa ma, jadwal Persebaya akhir akhir ini lumayan padet, jadi harus banyak latihan taktik dan fisik, Ridho ngga enak kalo mau ambil libur. " ucap Ridho terpaksa bohong pada ibunya, sebenarnya bukan itu alasan Ridho, ia hanya tak ingin terus menerus terjebak dalam situasi canggung dengan Salma.

"Teh dan cemilannya datang." Ucap Salma dari dapur sembari tersenyum.
"Wahh, repot-repot nduk." Ucap mama Ridho.
"Mboten repot ma, wong cuma teh sama biskuit. " Balas Salma sambil tersenyum lalu duduk disebelah Ridho.
"Ngomong-ngomong ini minggu kedua kalian menikah, bagaimana nduk Salma, apa sudah ada tanda-tanda kamu hamil? " Ucap mama Ridho yang membuat Ridho dan Salma sama sama terkejut, kedua saling memandang dengan tatapan bingung.
"Eee, maaf ma, sepertinya belum."Jawab Salma.
" Ya sudah ndak papa, jangan tegang begitu, wajar namanya juga baru 2 minggu, ibu cuma nanya aja kok." Ucap mama Ridho.
"Makanya dek, jangan sering-sering ditinggal Salma nya, kamu sering-sering dirumah, biar cepet jadi." Ucap kaka Ridho menggoda pasangan pengantin baru itu.
"Huss kamu ini, jangan godain adek kamu. " Ucap mama Ridho.
"Iya jangan godain orang aja, cepet cari jodoh, jangan jomblo terus." Balas Ridho mengejek kakaknya.
"Yeee, ngga papa jomblo yang penting banyak duit. " Balas Zela.
"Sudah-sudah kalian ini bertengkar terus pusing mama. " Relai mama Ridho.
"Pasti moment kaya gini ya ma yang bikin kangen dirumah, yang biasanya rame jadi sepi. " Ucap Salma sembari tertawa melihat suami dan kaka iparnya yang bertengkar.
"Iya nduk, sekarang sepi, Ridho sudah punya rumah sendiri, Zela juga kerja jarang pulang, tinggal sama Althaf sama papa aja. " Ucap mama Ridho.
"Udah udah, tadi Salma udah masak banyak kan, sekarang kita makan deh, Ridho udah laper. " Ucap Ridho mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Wah boleh tuh, cobain masakan adek ipar, pasti enak. "

Mereka berjalan menuju ruang makan, semua sudah disiapkan oleh Salma, Salma duduk bersebelahan dengan Ridho, ia melayani Ridho dengan baik, mengambilkan nasi, lauk, dan juga sayuran untuk Ridho, Salma tak melewatkan kesempatan ini karena ia tau jika tak ada keluarganya Ridho tak akan mau makan masakan Salma. Salma sangat menantikan moment dimana Ridho akan luluh dengannya, makan dimeja makan yang sama bersama anak anak mereka, mendengar Ridho bercerita tentang harinya ketika di klub sepak bola kebanggaan nya.
"Wahh, enak banget masakan Salma, beruntung banget deh Edho punya istri kaya Salma. " Ucap Zela yang membuyarkan lamunan Salma.
"Makasi mba Zela, tapi pasti pemenangnya tetep masakan mama deh. " Ucap Salma sembari tersenyum.
"Nah, betul, masakan mama itu emang tiada duanya.. " Balas Zela.
"Halah bisa aja kamu, " Ucap mama Ridho yang diambut tawa hangat oleh anak anak dan menantunya.
Hati Ridho sedikit luluh melihat pemandangan ini, mama Ridho tak pernah bersikap sehangat ini ketika Silvy ia ajak kerumah, Silvy juga tak pandai mengambil hati kakak dan adiknya. Namun Salma dengan begitu mudah menguasai hati kakak, adik, dan kedua orangtuanya. Mereka sangat menyayangi Salma, begitu juga Salma ia nampak tulus menyayangi keluarga Ridho.
Ridho memandang Salma cukup lama, hingga tanpa sadar senyum hangat mengembanb di bibirnya, Salma yang menyadari itu membalas senyuman Ridho, Salma sedikit gugup akan tingkah Ridho, pasalnya Ridho tak pernah tersenyum padanya.
Makan siang mereka terus dihiasi dengan candaan dan tawa hangat.

Notes: kritik dan saran dipersilahkan di kolom komentar ya guys ya...
Jangan lupa bintangnya, follow juga authornya ya.. Sorry lama banget updatenya.. 😘😘❤❤

S untuk Salma (Rizky Ridho Ramadhani) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang