Part 18

693 23 0
                                    

Pagi ini Salma dan ibunya sedang menyiapkan sarapan untuk mereka,sementara Ridho dan ayah Salma sibuk menanam tomat dibelakang rumah.

Ayah Salma memang hobi sekali menanam sayuran, itu ia lakukan untuk mengisi waktu senggangnya.
"wah, tanamannya seger-seger ya pak, bisa panen besar ini" ucap Ridho.

"Haha kamu bisa aja Dho, wong nanem cuma sedikit" balas ayah Salma sembari tertawa menanggapi gurauan dari menantunya.

"bapak, Ridho, ayo sarapan dulu, makanannya udah siap." Teriak ibu Salma dari arah dapur.

"Ayo kita masuk, nanti ibu mu teriak-teriak terus kalo kita nggak kesana." Ucap bapak Salma.

"Haha iya pak." Balas Ridho.

Skip dalam Rumah.

"Ayo mas, sarapan dulu, bapak juga" ucap Salma.

"Wahhh, masakan kayanya enak enak ini." Ucap bapak Salma.

"Iya dong pak, siapa dulu yang masak" ucap ibu Salma.

"Iya, Salma ini nak Ridho, hobi sekali masak sejak kecil, jadi masakan dia pasti enak." Ucap bapak Salma.

"Bapak bisa aja." Sahut Salma.

"Iya pak,masakan Salma emang enak, Ridho aja ngga pernah makan diluar demi makan masakan Salma." Ucap Ridho yang membuat bapak dan ibu mertuanya tertawa.

Skip..

Setelah selesai sarapan pagi, kini Salma dan Ridho sudah bersiap untuk kembali ke Surabaya.
"Kalian nggak bisa ditunda dulu pulangnya, buru-buru sekali." Ucap ibu Salma.

"Iya Bu, Salma sama mas Ridho juga pengennya disini agak lama, tapi mas Ridho masih banyak yang harus diurus sebelum pindah ke Jakarta." balas Salma.

"Yasudah,kalian hati-hati ya dijalan, dan ingat harus baik-baik nanti ditempat baru,." Ucap bapak Salma.

"Iya pak, Ridho janji, Ridho akan jaga Salma, bapak sama ibuk juga baik-baik ya disini." Ucap Ridho yang dibalas anggukan oleh bapak dan ibu mertuanya.

Ridho dan Salma berpamitan sembari mencium tangan bapak dan ibunya.

" Kami pamit dulu ya pak,buk, Assalamualaikum." Ucap Ridho.

"Iya nak, Wa'alaikumssalam." Balas bapak dan ibu Salma.

Skip...

Ridho dan Salma tiba di Surabaya sudah hampir menjelang malam.
Kini keduanya tengah membersihkan diri. Lalu melaksanakan ibadah sholat isya.

Setelah selesai sholat isya', Ridho berbalik menghadap Salma.
"Salma..." Panggil Ridho.

"Iya mas..." Jawab Salma.

"Emm..kamu beneran nggak keberatan kan dengan keputusan mas?" tanya Ridho. Salma tersenyum.

"Enggak mas, Salma mendukung penuh apapun keputusan mas, dan Salma akan ikut kemanapun mas Ridho mau ajak Salma pergi." Ucap Salma.

"Makasi ya Sal, Salma udah dukung mas." Ucap Ridho.

"Iya mas, mas Ridho laper?" Ucap Salma.

"Laper sih.." jawab Ridho sembari tersenyum lebar hingga menampakkan giginya. (Cengengesan guys😁)

"Hahaha, yaudah Salma masak dulu ya, mas Ridho tunggu sebentar." Ucap Salma.

Setelah membereskan alat sholat, Salma segera pergi ke dapur dengan diikuti Ridho dibelakang nya yang masih mengenakan sarung.
"Salma, masak makanan instan aja ya mas, biar terlalu lama,takutnya mas keburu laper lagi." Ucap Salma.

"Yaudah ngga papa, mas juga udah laper banget." jawab Ridho.

Dengan bahan tambahan seadanya Salma memasak mie instan untuk dirinya dan Ridho. Setelah selesai memasak ia segera menyajikan makanan untuk Ridho,karena Salma tau suaminya itu sudah kelaparan.
Pasalnya mereka tidak sempat mampir mencari makanan semasa perjalanan dari Semarang.

"Besok masih ada latihan mas?" Tanya Salma.

"Iya, besok mas harus selesaikan kontrak dengan Persebaya, juga ada perpisahan tentunya nanti." Ucap Ridho.

"Pasti berat ya mas, ninggalin klub yang udah lama dinaungi." Ucap Salma.

"Berat itu pasti, tapi dalam hidup akan ada pertemuan juga perpisahan." balas Ridho.

"Iya ya mas, meski itu pasti, Salma berharap tidak ada perpisahan diantara kita." Ucap Salma sembari tersenyum. Ridho menatap Salma sejenak lalu tersenyum pada Salma.

"Mas sudah berjanji tidak akan meninggalkan Salma, dan mas juga hanya ingin menikah 1 kali dalam hidup mas, jadi in Saya Allah hanya maut yang dapat memisahkan kita." Jawab Ridho. Salma tersenyum mendengar ucapan Ridho.

Salma sama sekali tak menyangka bahwa suaminya yang dulu mendiamkannya bahkan selalu bersikap dingin padanya kini berubah menjadi suami yang amat menyayanginya.

"Oh iya mas, gimana sama mas Nando, kayanya mas Ridho sama mas Nando Deket banget, dia apa ngga sedih ditinggal mas?." Tanya Salma.

"Nando dukung mas sepenuhnya, mas sama Nando emang Deket banget, justru sepertinya mas yang kehilangan Nando,karena Nando itu yang selalu jadi pendengar yang baik buat mas." jawab Ridho.

"Salma yakin, mas Nando juga pasti ngerasa kehilangan sosok teman seperti mas Ridho." Ucap Salma.

"Haha, bisa aja kamu." Balas Ridho.

Skip...

Setelah selesai dengan makan malam dadakannya, Ridho dan Salma sudah bersiap untuk tidur, keduanya benar benar lelah karena perjalan dari Semarang ke Surabaya tadi siang. Salma merasa sangat lelah kali ini, berbeda dari biasanya Salma tak pernah merasa selelah ini jika melakukan perjalanan dari Semarang ke Surabaya. Jadi Salma berpamitan dengan Ridho untuk tidur terlebih dahulu.

* Hyyyy, sayang sayangnya aku, maaf ini admin baru update, soalnya hp sempet rusak kemarin, tapi ini udah bener lagi, jadi Mimin kasih extra part buat kalian, enjoy reading..🥰🥰*

S untuk Salma (Rizky Ridho Ramadhani) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang