Part 11.

658 31 1
                                    

Pov: Kamar mess Ridho,Nando

Setelah pertengkaran nya dengan Silvy Ridho memutuskan pergi ke mess, disana sudah ada Nando ya anak itu memang berpamitan pergi ke mess dan berganti baju.
"Latihan kayanya ditunda, hujannya ngga reda-reda.. " Ucap Nando memecah keheningan.
"Iya, udah jam 4 sore. Kamu belum buka WA, tadi coach bilang di grup, latihan kita udahan, kita disuruh siap siap buat berangkat Semarang besok". Ucap Ridho dan dibalas anggukan oleh Nando.
" Yauwes ndo, aku moleh sek ya, wes sore" Ucap Ridho pada Nando.
"Iyo, seng wes nduwe bojo, pengenne ndang bali" Ucap Nando meledek kawan seperjuangan nya itu, Ridho tertawa menanggapi candaan Nando, dan bergegas untuk pulang.

Sesampainya di rumah, Ridho tak sabar ingin menemui Salma, entah mengapa ia ingin terus berada di dekat Salma, mungkin efek benih cinta dihatinya semakin membesar.
"Assalamu'alaikum." Ucap Ridho, tak ada sahutan Ridho mengetuk pintu kamar Salma, namun tak ada respon, Ridho mengira mungkin Salma sedang tidur jadi Ridho pergi ke kamarnya untuk bersiap. Ia akan pergi pagi pagi besok. Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, Ridho merasa lapar, ia mencium bau masakan, baunya sangat enak, Salma pasti baru selesai memasak.
Ridho bergegas pergi ke dapur, dan melihat istrinya tengah menyiapkan makan malam untuk mereka.

"Wahh, Salma masak banyak banget?" Ucap Ridho.
"Enggak mas, ini masakan tadi siang Salma angetin, Salma ngga sempet masak. " Ucap Salma sedikit dingin. Ridho menyadari sikap dingin Salma. Namun ia tak ingin terlalu memikirkan nya.
"Besok mas pergi pagi-pagi, kamu yakin nggak papa sendirian dirumah, atau kamu mau kerumah mama?" Ucap Ridho.
"Ngga mas, Salma dirumah aja. " Jawab Salma singkat.
Ridho merasa ada yang aneh dengan Salma. Ia kembali mengingat-ingat sepertinya ia tak melakukan kesalahan hari ini. Makan malam begitu hening hanya ada suara sendok dan piring yang saling beradu, keduanya sedang berkutat dengan pikirannya masing-masing. Salma dengan kemarahan dan kecemburuannya, lalu Ridho dengan segala kebingungan nya namun ia tak berani bertanya. Makan malam sudah selesai, Ridho ingin mengajak Salma menonton TV sejenak sembari menunggu adzan isya. Namun Salma menolak, ia mengatakan bahwa Ridho harus istirahat karena besok akan melakukan perjalanan jauh, Salma bahkan mengatakan ingin sholat isya sendiri dengan dalih ada do'a rahasia yang ingin ia minta pada Allah.
Ridho mengiyakan perintah Salma, stelah selesai sholat isya ia segera tidur.

Pagi menjelang, Ridho sudah siap dengan segala perlengkapan nya. Hari ini Salma ikut mengantar Ridho, jujur Salma masih kecewa pada Ridho, namun ia juga tak bisa membiarkan suaminya pergi tanpa diantar. Salma keluar dari kamar.
"Mas sudah siap, ngga ada yang ketinggalan? " Tanya Salma.
"Udah, semuanya udah siap. " Jawab Ridho.
"Sebaiknya kita cepet-cepet mas, kasian temen temen mas Ridho nungguin" Ucap Salma dengan wajah datarnya.

Sepanjang perjalanan keduanya hanya diam, tak ada yang berencana membuka pembicaraan. Hingga mobil belok kearah pelataran markas Persebaya, semua orang sudah bersiap disana. Tinggal menunggu Ridho saja.
Salma dan Ridho keluar dari mobil, 2 orang asisten persebaya menghampiri mereka dan mengambil barang barang Ridho.
Ridho menghampiri Salma,
"Mas pamit dulu ya.. " Ucap Ridho pada istrinya.
"Iya mas, Hati-hati, jangan cidera, bawa Persebaya menang, dan pulang dengan keadaan baik baik aja. " Ucap Salma sedikit menyunggingkan senyumnya, meski masih kecewa ia juga tak ingin Ridho kepikiran dengan dengan sikap dinginnya yang hanya akan membuat performa Ridho menurun. Jadi Salma sedikit menurunkan ego nya hari ini. Ridho tersenyum mendengar ucapan istri yang dicintainya entah sejak kapan itu, Ridho mendekat dan mencium kening Salma, Salma yang sedikit terkejut dengan tindakan Ridho segera menetralkan rasa terkejutnya. Ridho pergi dengan senyum manisnya, membuat hati Salma sedikit luluh.

Salma pergi meninggalkan mess Persebaya ia memutuskan untuk membeli beberapa keperluan dapur sebelum pulang. Ia juga membeli beberapa cemilan untuk dirumah, mungkin Salma akan merasa bosan dirumah sendiri nantinya.

Setelah selesai berbelanja, Salma segera pulang, sesampainya dirumah ia membersihkan diri dan berganti dengan pakaian rumah. HP Salma berdering.
Tertulis nama mama mertuanya disana.
"Hallo assalamu'alaikum ma. " Ucap Salma.
"Waalaikumsalam, Salma Ridho sudah berangkat ke Semarang? " Tanya mama mertuanya dari seberang telpo.
"Udah ma, ini Salma baru pulang antar mas Ridho. " Jawab Salma.
"Kamu ngga papa nduk, dirumah sendiri? " Tanya mama mertuanya.
"Ngga papa ma, Salma kan pemberani" Ucap Salma sembari bercanda.
"Iya, yaudah, kalo kamu bosen atau apa kamu datang aja kerumah mama ya nduk" Ucap mama mertua
"Iya ma, nanti Salma main kesana. " Ucap Salma
" Mbak Salma besok kesini kita nonton mas Edho main bola" Sahut Althaf adik Ridho dari telpon.
"Haha iya Althaf, besok mba kesana ya.. " Jawab Salma.
"Adik kamu ini memang begitu, berisik banget kalo dirumah. " Ucap mama Ridho
"Iya ngga papa ma, namanya juga anak anak. " Jawab Salma.
"Yaudah dulu ya nduk, mama masih mau masak dulu" Ucap mama Ridho.
"Iya, kalo gitu Salma tutup telpon ya ya, assalamu'alaikum. " Ucap Salma
"Iya nduk, waalaikumsalam. "

Salma tidak tau harus melakukan apa, padahal sudah biasa Salma ditinggal Ridho, namun kali terasa berbeda, Salma merasa ada yang kosong mengingat Ridho tak ada di sampingnya. Mungkin hanya rasa bersalah nya karena bersikap dingin pada Ridho.

Ridho pov.

"Kayaknya makin mesra ni sama Salma" Ucap Supriyadi ingin menggoda Ridho.
"Haha alhamdulillah" Ucap Ridho.
"Iya deh, yang kemarin habis dianterin makan siang sama istrinya" Goda Nando.
"Makan siang? " Tanya Ridho sedikit heran.
"Iya, kemarin aku ketemu mba Salma, dia dateng ke lapangan, terus bawa rantang katanya mau nganter makanan". Jawab Nando.
" Ohh iya.. " Ridho yang masih bingung segera menutupi rasa terkejutnya. Mungkinkan Salma melihat dirinya dengan Silvy kemarin hingga Salma bersikap dingin dengannya. "Pantes aja, sikapnya dingin banget" Ucap Ridho dalam hatinya. Ridho benar-benar bodoh tidak menyadari itu, ia jadi merasa bersalah pada Salma, ia akan menghubungi Salma jika sudah sampai hotel nanti.

Beberapa jam kemudian tim Persebaya sudah tiba di hotel. Semua anggota pemain beserta staf memasuki hotel dan beristirahat mereka harus mengembalikan stamina sebelum bertanding. Kini Ridho tengah rebahan diranjangnya, ia lagi lagi satu kamar dengan Nando, anak itu memang terus menempel pada Ridho, ia bahkan pernah berdebat dengan staf karena tak menempatkan Ridho satu kamar dengannya. Ridho tertawa kecil mengingat hal itu, Nando adalah sahabat baiknya, ia yang paling tau semua keluh kesah Ridho.

"Dho, aku main kekamar Salman sama Supri dulu ya". Ucap Nando.
" Oh, ok ok.. " Balas Ridho

Setelah kepergian Nando, Ridho memutuskan untuk menghubungi Salma.
"Hallo assalamu'alaikum,. " Suara Salma terdengar menenangkan,
"Waalaikumsalam." Jawab Ridho.
"Iya, kenapa mas? " Tanya Salma.
"Ngga papa, mas pengen denger suara Salma, boleh ngga mas minta doanya biar besok mas semangat mainnya? " Ucap Ridho,
"Iya, semangat mainnya mas, jangan lupa berdoa". Ucap Salma singkat.
" Yaudah, mas tutup telponya ya.. " Ucap Ridho
"Iya mas. " Balas Salma
"Assalamu'alaikum." Ucap Ridho.
"Waalaikumsalam" Balas Salma.

Ridho mematikan sambungan telpon, ia sengaja tak membahas kejadian itu, karena ia ingin membahasnya secara langsung. Sesampainya di Surabaya nanti Ridho akan segera menyelesaikan kesalahan pahaman itu. Saat ini ia hanya harus fokus pada pertandingan dan memberikan yang terbaik untuk tim. Merasa lelah Ridho memejamkan matanya hingga terlelap dengan tidurnya...

*ayo vote nya bestieee... Jempol mimin udah keriting ini.. 😁❤*

S untuk Salma (Rizky Ridho Ramadhani) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang