Part-15

689 30 1
                                    

  Pagi ini Salma dan ibu mertuanya tengah sibuk memasak didapur, kedua wanita itu nampak kompak menyiapkan menu sarapan.
"Udah mama duduk aja biar Salma yang masak, nanti mama capek loh" Ucap Salma.
"Ngga sayang, mama juga mau bantu masak, lagian mama juga ngga ngapa ngapain" Balas mama Ridho.
"Yaudah kalo gitu biar Salma yang masak, mama bantu Salma siapin bumbunya ya" Ucap Salma sembari tersenyum.
"Iya, oh iya nak, gimana udah ada tanda-tanda ngisi belum? " Ucap mama Ridho yang membuat Salma sedikit bingung.
"Ngisi ma?, maksud mama? " Tanya Salma sedikit bingung dengan pertanyaan ibu mertuanya.
"Itu, kalian ngga mau kasih cucu buat mama, mama nunggu kabar baiknya loh.. " Ucap mama Ridho.
"Oh itu ma, ehhh... " Ucap Salma sedikit gugup karena bingung harus menjawab apa atas pertanyaan ibu mertuanya.
"Masih on proses ma, tenang aja, Ridho bakal cepet kasih cucu buat mama" Ucap Ridho yang tiba-tiba muncul dan berdiri disamping Salma merangkul pinggang Salma dan tersenyum.
"Ridho, ngagetin aja kamu" Ucap mama Ridho.
"Hehe maaf ma, abisnya mama sama Salma serius banget ngobrolnya" Ucap Ridho.
"Ah ini sayurnya udah mateng, bentar mas, mas Ridho sama mama duduk dulu aja, biar Salma yang siapin" Ucap Salma berusaha mengalihkan pembicaraan. Salma melepaskan tangan Ridho dari pinggangnya dan pergi menuju lemari perkakas untuk mengambil mangkuk dan menyiapkan sayur untuk mereka sarapan, sementara itu Ridho dan mamanya sudah duduk di meja makan.

"Papa sama Althaf mana ma? " Tanya Ridho yang menyadari bahwa papa dan adiknya belum hadir di meja makan. "Tadi dihalaman depan, mungkin sebentar lagi kesini, Althaf masih dikamar" Jawab mama Ridho.

"Selamat pagi" Ucap Althaf yang baru saja keluar dari kamarnya dengan mengenakan seragam sekolah dasar miliknya. "Wiih ganteng banget adiknya mas Edho ini" Ucap Ridho ketika melihat adik semata wayangnya sudah rapih dan siap berangkat sekolah. "Iya dong siapa dulu mas nya? " Ucap Althaf tak mau kalah menggoda Ridho, mereka bertiga tertawa bersamaan mendengar kalimat Althaf.

"Udah-udah adek ayo sarapan dulu sebelum berangkat sekolah" Ucap Salma mengajak adiknya untuk sarapan. "wah ada apa nih, asik banget papa nggak diajak" Ucap papa Ridho yang muncul dari halaman depan. " Papa ayo sarapan dulu, ini menantu kita yang masak" Ucap mama Ridho.

Seusai sarapan Ridho dan Salma berencana untuk pulang, karena tiba-tiba Ridho ada panggilan untuk mengikuti pertemuan di Persebaya. "Althaf kamu sekolah bareng mas aja ya, sekalian mas pulang" ucap Ridho pada adiknya.

"Loh kalian langsung pulang, kenapa nggak sekalian nanti aja nak? " Tanya mama Ridho yang belum rela ditinggal oleh anak dan menantunya.
"Iya ma, Ridho maunya juga gitu, tapi Ridho ada panggilan mendadak dari club, mungkin ada sesuatu yang penting" jawab Ridho pada mamanya yang akhirnya dengan terpaksa mama Ridho membiarkan anaknya untuk pulang lebih cepat.

"Adek ayo, nanti terlambat" ucap Salma pada adik iparnya agar segera bersiap. "Ma, Ridho sama Salma pulang dulu ya, nanti kalo Ridho udah senggang Ridho kesini lagi" Pamit Ridho pada mama dan papanya.

"Yasudah kalian hati-hati ya di jalan" ucap papa Ridho pada anak dan menantunya. "Iya pa, assalamu'alaikum" ucap Ridho sembari salam mencium tangan kedua orangtua nya dan diikuti oleh Salma dan Althaf.
"Waalaikumsalam" Jawab mama dan papa Ridho.

  Setelah mengantar Althaf kesekolah Ridho dan Salma bergegas pulang. Sesampainya dirumah Ridho langsung bersiap untuk pergi ke markas Persebaya. "Tumben ngga pake seragam latihan mas? " tanya Salma yang melihat suaminya sudah rapih dengan mengenakan jeans hitam dan kaos putih polos. "Iya, ini cuma pertemuan biasa aja, ngga ada latihan, kayanya mau bahas pertandingan selanjutnya," Ucap Ridho menjawab rasa penasaran istrinya, Salma mengangguk mendengar jawaban Ridho.

"Yasudah, mas pergi dulu ya" Pamit Ridho kemudian tiba-tiba mencium kening Salma yang membuat Salma salah tingkah namun dengan tenang Salma menyembunyikan rasa gugupnya, Salma meraih tangan Ridho kemudian menciumnya sebelum Ridho pergi. "Assalamu'alaikum" Pamit Ridho kemudian berjalan menuju mobilnya. "Waalaikumsalam" Jawab Salma.

  Salma masuk kedalam rumah setelah mobil Ridho sudah tak terlihat, Salma dibuat bahagia oleh oleh sikap Ridho, ia merasa bersyukur karena kini Ridho dapat menerima dirinya dengan baik sebagai istrinya.

Skip.. Markas Persebaya.

  Sesampainya di markas Persebaya Ridho memasuki ruangan manager Persebaya, Ridho menyadari satu hal, hanya ia yang ada disana tidak ada teman-temannya, lalu tiba-tiba manager Persebaya memasuki ruangan dan duduk didepan Ridho.
" Apa kabar Dho, sehat? " tanya manager Persebaya.

"Alhamdulillah om, saya sehat" Jawab Ridho.
" Begini Dho, saya ada callingan dari club Persija, bahwa mereka berminat untuk membeli kamu, saya tidak memaksa semua keputusan ada dikamu, saya hanya menyampaikan lagipula kontrak kamu sebentar lagi habis, kamu bisa milih untk tetap di Persebaya atau memulai kontrak baru dengan Persija" Ucap manager Persebaya menjelaskan maksud dan tujuannya memanggil Ridho.

"Persija club yang bagus, mungkin bisa jadi kesempatan kamu untuk meningkatkan skill kamu, tapi jika kamu ingin bertahan Persebaya selau terbuka untuk kamu" Lanjut manager Persebaya.

"Begini om, saya masih belum bisa ngambil keputusan, Persija club bagus, tapi Persebaya adalah tempat saya lahir dan berkarir, mungkin saya harus berdiskusi dengan keluarga saya" Ucap Ridho pada manager Persebaya yang mengerti posisi Ridho saat ini.

Setelah pertemuannya dengan manager club, Ridho bergegas pulang.
Ia dilema dengan apa yang ada dihadapan nya, ia ingin tetap di Persebaya namun club Persija bisa jadi tempat yang bagus untuk mengembangkan skill nya, mengingat club itu pernah menyandang juara hingga beberapa kali, namun saat ini Ridho masih belum bisa mengambil keputusan.

Note: Hai Hai... Part 15 kritik dan saran dipersilahkan....

S untuk Salma (Rizky Ridho Ramadhani) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang