Part 17

721 26 1
                                    

  Pagi ini dengan begitu semangat Salma menyiapkan sarapan untuk Ridho. "Akhirnya selesai juga, tinggal siapin piring abis itu udah deh." Ucap Salma begitu selesai menyiapkan sarapannya.

"Semangat banget, hhmm wangi banget baunya. " Ucap Ridho baru saja keluar dari kamar.

"Eh, iya mas, ayok sarapan mas" jawab Salma.

"Mas hari ini ada latihan, mungkin sampe sore, Salma nggak usah antar makanan ya. " Ucap Ridho

"Iya mas, ohiya soal tawaran itu gimana mas? " tanya Salma.

"Mas juga masih bingung, mau stay atau pergi" ucap Ridho.

"Yang menurut mas paling baik aja, " Ucap Salma.

"Salma nggak papa kalau seandainya kita pindah ke Jakarta? " tanya Ridho

"Salma nggak papa mas, Salma akan ikut kemanapun mas Ridho ajak Salma pergi" Ucap Salma sembari tersenyum.

Ridho terdiam sejenak, seolah bertengkar dengan segala persoalan didalam pikirannya. "Yaudah, mas udah selesai, mas berangkat dulu ya" Ucap Ridho setelah selesai sarapan.

"Iya mas, Salma antar sampe depan ya" jawab Salma yang dibalas anggukan oleh Ridho.

"Mas pergi dulu ya, kamu hati-hati dirumah" Ucap Ridho sembari mengulurkan tangannya,

"Iya mas, mas juga hati-hati" Ucap Salma setelah mencium tangan Ridho.

"Assalamu'alaikum" Ucap Ridho lalu mencium kening Salma

"Waalaikumsalam" Balas Salma sembari tersenyum.

Salma segera mengunci pintu gerbang lalu masuk kedalam rumah, pasalnya Ridho memang tidak mengizinkan Salma untuk menerima tamu kecuali orangtua mereka.

Skip... (Mess Persebaya)

"Koen temenan ta arep pindah nok Persija? " Tanya Nando pada Ridho, keduanya tengan istirahat didalam kamar messnya. (Kamu serius mau pindah ke Persija? )

"Gorong reti aku Ndo, berat hati rasane ninggalno Persebaya" Jawab Ridho. (Belum tau Ndo, berat hati rasanya meninggalkan Persebaya)

"Jujur aja Dho, kalo kamu pergi aku ngerasa kehilangan, tapi kalo itu keputusan kamu untuk pindah ke Persija, aku tetep dukung kamu" Ucap Nando menyemangati sahabatnya itu, mereka memang sudah selalu bersama-sama sejak awal pertemuan mereka di Persebaya, bahkan Nando dan Ridho selalu mendapat kamar yang sama. Wajar saja jika Nando akan merasa sangat kehilangan sosok sahabatnya jika Ridho benar-benar pindah ke Persija.

"Kita liat nanti Ndo, aku juga masih bingung" Ucap Ridho.

"Kamu udah bilang ke istri dan orangtuamu? " Tanya Nando.

"Sudah Ndo.. " Jawab Ridho

"Terus mereka bilang apa? " Ucap Nando.

"Mereka bilang akan dukung apapun keputusan yang kuambil." jawab Ridho.

"Kamu pikir baik-baik lagi ya, dapet tawaran dari tim bagus kaya Persija itu nggak akan datang 2 kali, kalo itu bisa menaikkan karir kamu, buat kamu menjadi pemain yang bagus, kenapa harus dilewatkan" Ucap Nando.

Ridho terdiam mencerna setiap perkataan yang Nando ucapkan. Itu sebabnya Ridho merasa sangat nyaman ketika bercerita pada Nando, sahabatnya itu selalu mempunyai jawaban dari setiap permasalahan yang Ridho punya.

Setelah selesai latihan Ridho bergegas menemui manajemen Persebaya. Ada hal yang harus dia sampaikan, Ridho sudah menemukan jawaban dari persoalan yang ia bingungkan.
"Assalamu'alaikum" Ucap Ridho

S untuk Salma (Rizky Ridho Ramadhani) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang