Part 6

653 38 1
                                    

Matahari bersemangat menampakkan dirinya dimuka bumi, hari ini terlihat sedikit berbeda, ya hari ini adalah hari pertama Ridho dan Salma menjalani peran sebagai suami istri.
Ridho sudah mengatakan sebelumnya jika sudah menikah ia ingin tinggal dirumahnya sendiri dan Salma menyetujuinya. Hari ini mereka akan berkemas untuk pindah kerumah baru mereka.

"Semua barang-barang udah siap mas, udah Salma cek lagi kayanya ga ada yang ketinggalan." Ucap Salma
"Iya, yaudah kita langsung berangkat aja. " Jawab Ridho
Suasana dalam mobil cukup canggung, Salma memaklumi sikap dingin Ridho. Sepanjang perjalanan tak ada satupun yang berniat membuka percakapan hingga Ridho membelokkan mobilnya kedalam halaman rumah yang tak begitu besar namun cukup mewah.

"Ini rumah kita, ayo keluar. " Ucap Ridho
"Iya mas." Jawab Salma

Keduanya masuk kedalam rumah. Salma mengedarkan pandangannya ke sekeliling rumah, rumah itu cukup rapi meski tak pernah ditempati.
"Ini kamar kamu, dan aku tidur dikamar yang itu, kita ga usah sekamar karena ga ada mama papa disini. " Ucap Ridho, Salma sedikit terkejut dengan ucap Ridho namun berhasil ia sembunyikan bahwa mereka akan berpisah kamar.
"Iya mas." Jawab Salma menyetujui perkataan Ridho.

Hari sudah menjelang malam, Salma sudah menyiapkan makan malam untuk Ridho, ia memasak makanan favorit Ridho. Salma menunggu diruang makan namun Ridho tak kunjung keluar dari kamarnya, jam menujukan pukul 8.30 malam, akhirnya Salma memutus kan untuk memanggil Ridho.
"Mas.. " Panggil Salma sembari mengetuk pintu kamar Ridho.
"Mas Ridho, ayo makan dulu mas, Salma udah masak buat mas. " Ucap Salma yang tak kunjung mendapat sahutan dari dalam kamar. Salma penasaran karena tak ada yang menjawab panggilannya, Salma pun membuka pintu kamar Ridho *kosong* ya tak ada siapapun dikamar, Ridho pergi tanpa memberitahu Salma.
"Ternyata lagi keluar, kok ga bilang sama Salma. " Ucap Salma pada dirinya sendiri

Jam menunjukkan pukul 10.00 malam, Ridho tak kunjung pulang, Salma sedikit khawatir. Salma baru ingat kenapa ia tak menelpon Ridho saja. "Oiya kenapa ga ditelpon saja. "
Namun sesaat kemudian..
"Astaghfirullah Salma, kamu kan ga punya nomor mas Ridho" Ucap Salma bermonolog. Setelah berperang dengan pikirannya sendiri kantuk mulai menghampiri nya, salma memutuskan untuk tidur.

Skip..

Kring... Kring...
Suara alarm dihp Salma bergema membangunkan siempunya dari tidur nyenyaknya. Salma menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu lalu sholat.
Setelah sholat Salma memutus kan untuk membuat sarapan.
Namun saat didapur Salma dikejutkan oleh kehadiran Ridho.
"Mas Ridho. " Panggil Salma
"Ini kamu yang masak?. " Tanya Ridho.
"Iya mas, semalam.. " Belum sempat Salma melanjutkan kalimatnya sudah dipotong oleh Ridho.
"Besok-besok ga usah masak, aku juga ga bakal sering di rumah, aku tidur di mess persebaya, jadi kamu ga usah repot repot masak. " Ucap Ridho, Salma hanya diam mendengar ucapan Ridho.
"Mas, kalo salma boleh tau, semalam pergi kemana?. " Tanya Salma, bukannya menjawab Ridho malah melenggang pergi meninggalkan Salma. Salma hanya menggeleng melihat sikap Ridho yang masih nampak dingin padanya.

Skip dikamar Ridho.

Ridho masih berkutat dengan pikirannya kemana perginya Silvy hingga saat ini gadis itu tak kunjung dapat dihubungi. Ridho merasa bersalah pada Silvy karena tak memberitahu tentang dirinya yang harus menikahi Salma. Mengingat tentang Salma, Ridho sebenarnya tak ingin bersikap dingin pada Salma hanya saja ia tak tahu harus bagaimana bersikap didepan Salma, Salma adalah gadis baik, cantik, dan juga anggun, Ridho merasa bersalah jika harus terus bersikap dingin pada Salma. Merasa frustasi dengan keadaan yang terjadi padanya Ridho memejamkan matanya ingin  mencari ketenangan, hingga kantuk pun menghampirinya.

Note: maaf ya kalo masih ada kata kata yang berantakan, adminnya baru belajar bikin cerita. Ohiya jangan lupa kasih bintangnya ya.. 😇😇

S untuk Salma (Rizky Ridho Ramadhani) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang