Part 22

550 36 1
                                    

  Pukul 04.35, suara adzan subuh telah berkumandang, Salma terbangun ketika mendengar suara adzan subuh. Perlahan ia bangun dari tidurnya, ditatapnya wajah sang suami yang nampak kelelahan.
"Mas, ... " Ucap Salma sembari mengusap lembut pipi Ridho.

"Mas, ayo bangun, kita sholat dulu.." lanjut Salma namun Ridho tak bergeming.

"Mas Edho, bangun mas.." ucap Salma .
"Hmmm, ..." balas Ridho namun matanya masih terpejam.

"Mas bangun ya, udah subuh.." rayu Salma.

"5 menit lagi ya sayang, mas ngantuk banget..." Jawab Ridho masih dengan matanya yang tertutup.

"Mas, mending mas sholat dulu, abis itu boleh deh nanti mas tidur lagi ya.." ucap Salma yang masih berusaha membangunkan Ridho

"Hmmmm, mas mau bangun, tapi kiss dulu.." ucap Ridho

"Astaghfirullah mas, kaya anak kecil deh..." Jawab Salma

"Yaudah mas ngga jadi bangun.." ucap Ridho.

"Astaga, yaudah yaudah sini emuahhh, sayangnya aku bangun ya, kita sholat subuh dulu.." ucap Salma sembari mengecup pipi Ridho.

"Em, masa dipipi, kurang ahh.. " ucap Ridho yang memejamkan matanya.

"Ya terus mas maunya dimana?" tanya Salma pada Ridho, lalu Ridho menengadahkan kepalanya menghadap Salma, menunjuk bibirnya sembari tersenyum.

"Mas manja deh, udah mulai genit ya sekarang..." Ucap Salma.

"Yaudah kalo ngga mau, mas ngga bangun" ucap Ridho yang kembali meletakkan kepalanya diatas bantal.

"Yaudah iya, sini sayangnya aku, suami aku.." ucap Salma sembari mencium bibir Ridho.

  Ridho berubah menjadi sangat bersemangat, dia langsung bangkit dari tidurnya dan pergi menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Salma hanya geleng-geleng melihat tingkah suaminya itu. Salma masih tak percaya suami yang dulu mendiamkannya kini berubah menjadi pria manja dan penuh kasih sayang. Salma tentu bahagia saat ini, meski ia belum yakin akan cinta Ridho namun pria itu sudah berubah menjadi sangat penyayang, ditambah kehadiran malaikat kecil di perutnya tentu menambah tingkat kebahagiaan Salma.

" Sayang, mas udah selesai ambil wudhu, kamu udah ambil wudhu belum?. " Ucap Ridho membuyarkan lamunan Salma.

" Eh, iya mas, sebentar ya Salma ambil wudhu dulu." Ucap Salma lalu bergegas mengambil air wudhu.

Skip..

Jam menunjukkan pukul 8.00 WIB.
Salma tengah menyiapkan sarapan untuk ia dan Ridho. Karena belum sempat belanja keperluan rumah jadi hanya ada nasi dan mie instan, tentu saja Salma memilih untuk membuat nasi goreng, ia tidak akan membiarkan suaminya makan mie instan.

Salma benar benar menjaga pola makan Ridho, Ridho tidak boleh sembarangan makan.

Sesudah selesai memasak Salma menyiapkan nasi goreng diatas meja makan, terdapat 2 piring nasi goreng yang tentunya untuk dirinya dan Ridho.

Ketika tengah sibuk menata sarapan, Salma dikagetkan dengan sepasang tangan kekar di pinggangnya.

"Astaghfirullah mas, bikin kaget aja.." ucap Salma.

"Hehe, maaf maaf, abis bau masakannya enak banget, mas sampe kebangun ." Ucap Ridho dengan cengirannya

"Apasih mas, orang cuma nasi goreng aja kok." Ucap Salma.

" Walaupun cuma nasi goreng tapi kalo Salma yang pegang pasti jadi enak." Balas Ridho

"Mas bisa aja, bilang aja udah laper, yuk sarapan dulu." Ucap Salma

"Mas, kayanya kita harus belanja bulanan dulu deh, soalnya dikulkas ngga ada apa-apa buat kita makan." Sambung Salma.

"Em gitu ya, yaudah nanti agak sorean kita pergi belanja ya.." jawab Ridho

Keduanya pun duduk menikmati sarapan pagi .

Skip...

Dengan menggunakan mobil yang difasilitasi oleh club Ridho dan Salma kini tengan menuju supermarket. Dalam perjalanan Salma dan Ridho saling diam, hening, entah karena lelah atau hal lainnya keduanya enggan memulai pembicaraan.
Namun meski saling diam, tangan kiri Ridho yang menganggur tetap setia menggenggam tangan Salma hingga mereka tiba ditempat tujuan.

   Dengan menggandeng tangan Salma Ridho menuntun Salma memasuki supermarket.

"Sayang kamu belanja apa dulu?" Tanya Ridho.

"Emm, kayanya salam mau ke bumbu dapur dulu deh mas, baru nanti cari sayur, daging, telur, terus kita cari shampo, sabun mandi, sabun cuci piring dll." Jawab Salma

"Ok, mas siap mendampingi nyonya Ramadhani berbelanja.." ucap Ridho.

"Apasih mas, kok jadi nyonya Ramadhani?" Tanya Salma

"Itu nama belakang mas, kalo kamu lupa." Jawab Ridho..

Skip ..

Ketika sudah selesai belanja Ridho dan Salma segera bergegas pulang, karena Ridho tidak ingin Salma terlalu lelah. Iya takut terjadi apa apa dengan kandungan Salma.
.

"Mas, kayanya Salma bakal kesepian kalo mas lagi pergi latihan, apalagi kalo mas harus tugas negara." Ucap Salma yang masih sibuk menata bumbu dapur.

"Iya, maafin mas ya, karena kita belum punya tetangga disini, tapi kamu tenang aja nanti mas kenalin kamu sama istrinya witan, biar kamu ngga kesepian." Jawab Ridho

" Witan tinggal Deket sini mas?" Tanya Salma

"Setau mas sih banyak pemain Persija yang udah nikah terus tinggal digedung apartemen ini." Jawab Ridho

" Yang bener mas?" Ucap Salma dengan mata berbinar.

" Iya, jadi Salma ngga usah takut kesepian." Jawab Ridho sembari memeluk istrinya dari belakang.


Hallo apa kabar readers tersayang ku, aduh maaf ya Mimin luaaamaaaaaa banget ngga upload,soalnya kerjaan Mimin ngga bisa ditinggal, ...
Kalian jangan bosen ya nungguin part selanjutnya, Mimin pasti bakal tetep update kok....

Thank you cintaku....

S untuk Salma (Rizky Ridho Ramadhani) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang