Part 24

413 27 1
                                    


~Apartemen Witan~

   Setelah sampai di lantai 9, Ridho dan Salma segera mencari Apartemen witan sesuai yang diarahkan oleh witan.
" Bener yang ini mas?" tanya Salma.

"Menurut yang diarahin Witan si bener yang" jawab Ridho

"Yaudah coba ketuk aja mas pintunya" ucap Salma.

tok....tok...
    Akhirnya ridho mencoba mengetuk pintu namun tak ada jawaban.
"Coba sekali lagi mas.." ucap Salma, Ridho mengangguk dan mencoba mengetuk pintu kembali sedikit lebih keras.

tok..tok.tok... namun masih tetap tak ada jawaban.

"Coba telpon aja mas, mungkin ngga kedengaran dari dalem." ucap Salma.

"yaudah, mas telpon Witan dulu." balas Ridho

"Hallo, assalamualaikum Tan, aku udah didepan apartemen, samean dimana?" Ucap Ridho lewat telepon

"Aku didalam ini, sebentar aku kasih buka dulu.." jawab witan

"Yaudah, tak tunggu.." ucap Ridho.

Ridho dan Salma masih menunggu Witan membuka pintu namun...
"Eyy, Ridho kau ni kenapa disitu.." ucap Witan dari pintu apartemen yang sedikit lebih jauh dari Ridho dan Salma berdiri.

"Loh, bukan yang ini.." ucap Ridho sembari menatap Salma.

" Ey Ridho, sini, apartemen aku disini, bukan disitu.." teriak Witan sekali lagi, Ridho dan Salma pun menghampiri Witan.

"Aku kira yang itu, ternyata yang ini.." ucap Ridho sembari cengengesan.

"Aissshh kau ini, yasudah ayo masuk.." ucap Witan

  Ridho dan Salma masuk kedalam apartemen Witan, tak jauh berbeda dengan apartemen Ridho dan Salma, apartemen Witan tak begitu besar namun sangat tertata dan rapih.

"Kalian duduk disini dulu e, aku kasih panggil Risma dulu ..." Ucap Witan yang dibalas anggukan oleh Ridho.
Tak lama setelah itu Witan keluar bersama wanita cantik dan seorang bayi lucu digendongannya..

"Assalamualaikum mas Ridho, mba Salma" ucap Risma istri Witan.

"Waalaikumsalam mba Risma" ucap Ridho dan Salma bersamaan.

"Wahhh, dedenya lucu banget, siapa namanya mbak?" tanya Salma.

"Namanya Hanina" jawab Risma.

"Hallo Hanina..., boleh gendong ngga mbak?" ucap Salma

"Oh, boleh dong..." ucap Risma lalu memberikan Hanina pada Salma.

"wahh lucu banget si, anak ciapa ini.." ucap Salma, Ridho yang melihat pemandangan itu nampak tenteram dihatinya, ia jadi tak sabar menyambut anak pertama Mereka lahir kedunia...

"wahh, Hanina kayanya nyaman deh sama mba Salma, biasanya dia nangis Lo kalo digendong sama orang yang baru ketemu, oh iya mbak aku titip Hanina dulu ya aku mau bikin minum.." ucap Risma.

   Setelah disuguhkan minuman dan beberapa cemilan, mereka hanyut dalam obrolan masing-masing, Ridho yang sibuk mengobrol tentang sepakbola bersama Witan, dan Salma yangs sibuk bermain dengan Hanina dan juga Risma.

  Tak terasa waktu sudah sore, kini Ridho dan Salma kembali ke apartemen mereka.
"Kamu kayanya seneng banget main sama Hanina." Ucap Ridho

"Iya mas, Hanina itu lucu banget, gemesin.." balas Salma yang mendapat persetujuan dari Ridho

"Oh iya mas, kita belum pernah cek kedokter masalah kandungan aku.." lanjut Salma

"Yaudah, besok kita kedokter,tapi setelah mas pulang latihan ya.." ucap Ridho, Salma mengangguk setuju.

Skip

   Entah malam yang keberapa mereka tinggal di Jakarta, rasanya Salma sangat merindukan Surabaya.
Suasana di Jakarta sangat berbeda, membuat Salma harus banyak beradaptasi dengan lingkungan dikota ini. Lewat balkon kamarnya Salma menikmati pemandangan hiruk pikuk kota Jakarta yang ramai, terlihat ada sedikit kemacetan ketika jam para pekerja waktunya pulang, hingga tiba-tiba sepasang tangan kekar melingkar diperut Salma yang membuat sang empunya terkejut.

"Mas Edho ngagetin aja deh..." ucap Salma

"Lagian ngelamun aja, mikirin apa sih?" balas Ridho, yang kini meletakkan kepalanya di pundak Salma, sambil sesekali mencium ceruk leher Salma yang tak tertutup hijab.

"mas Edho, geli tau ..." ucap Salma sembari mencoba melepaskan pelukan Ridho, namun sia -sia karena tentu saja tenaga Ridho lebih kuat ketimbang dirinya,
" Mas stop nggak, aku ngambek nih.." lanjut Salma....

"Iya iya sayang, mas kan cuma pengen cium istri mas aja.." jawab Ridho

"Iya tapi geli sayang..." ucap Salma

"Apa? Coba ngomong sekali lagi, barusan manggil apa, mas ngga denger.." ucap Ridho yang mencoba menggoda Salma,karena Salma jarang sekali memanggil dirinya dengan sebutan sayang,

"Nggak, ngga ada siaran ulang." Ucap Salma

"Oh gitu,? Yaudah kalo gitu mas ngga akan berenti nyiumin Salma..". ucap Ridho sembari terus mencium leher Salma..

"ih iya udah udah, udah sayang geli tau.." ucap Salma pasrah, Ridho yang merasa menang pun akhirnya berhenti dari kegiatannya, dan meletakkan kepalanya kembali di leher Salma, keduanya terdiam sejenak hingga Salma membuka pembicaraan

"mas, aku jadi kangen Surabaya, kangen bapak, ibu, mama, papa, kangen Althaf juga mba Zela.." ucap Salma tiba-tiba

"Iya, mas juga kangen,. Kamu tau ngga, mba Zela juga tinggal di Jakarta?" ucap Ridho.

"hah, serius mas?" tanya Salma

"Iya, tapi agak jauh dari sini, " jawab Ridho

"wah, boleh tuh kita kapan kapan main ketempat mba Zela.." ucap Salma.

"Boleh, tapi nanti mas tanya dulu ke mbak Zela ya, takutnya dia lagi ada penerbangan." ucap Ridho.

"iya mas, yaudah, udah malem kita masuk yuk.." ucap Salma

"Iya, sayang kamu capek nggak?" tanya Ridho yang masih belum melepaskan pelukan nya.

"engga si mas, kenapa?" tanya Salma balik.

"ngga papa, yaudah yuk masuk.." balas Ridho

    Ridho dan Salma pun masuk kedalam apartemen karena dirasa udara dibalkon sudah semakin dingin.
Ridho mengunci pintu balkon lalu berjalan kearah Salma yang tengah duduk ditepi ranjang.

"Sayang, kamu beneran ngga capek?" tanya Ridho sekali lagi

"Enggak mas, kenapa sih kok tanya gitu terus?" ucap Salma yang bingung dengan tingkah suaminya.

"ngga papa sayang, yaudah kita tidur ya.." jawab Ridho lalu mengecup kening Salma dan merebahkan tubuhnya sisi ranjang yang kosong.
Salma sedikit kebingungan dengan tingkah suaminya yang nampak gelisah, Salma menatap Ridho sedikit lama hingga akhirnya dia paham.
Salma paham apa yang diinginkan Ridho.
    Salma mendekatkan diri pada Ridho, lalu mengusap pipi Ridho perlahan sembari berbisik lembut ditelinga Ridho
"mas.., Salma ngga capek, mas mau Salma kan?""

Ridho membuka matanya ketika mendengar bisikan suara lembut Salma. Ia melihat wajah Salma yang sedang tersenyum manis dengan jarak yang begitu dekat, lalu ia duduk menghadap Salma.
"Salma yakin?" tanya Ridho ragu, sudah hampir 6 bulan mereka hidup bersama namun Ridho masih canggung jika meminta haknya pada Salma.
"Mas ini kenapa sih, Salma ini kan istrinya mas Edho, tugas Salma melayani mas Edho, apa yang ada di diri Salma semua milik mas Edho.." ucap Salma sembari tertawa, namun Ridho malah tertawa canggung mendengar jawaban Salma, Ridho pun bingung menghadapi kecanggungan diantara mereka.

   Melihat Ridho yang masih terdiam, kali ini Salma yang memulai, ia mendekatkan diri pada Ridho.
Salma mencium bibir Ridho perlahan hingga hasrat Ridho kembali bangkit.
Dan kalian bayangin sendiri ya apa yang terjadi...😊😊

Hallo readers kesayangan aku, maaf banget ya baru hadir kembali, author baru sehat ini, soalnya aku harus 2 Minggu kemarin bolak balik rumah sakit buat check up because there a problem di tubuh aku....

Thank you ya buat kalian yang suport author dan setia nunggu cerita ini lanjut, walaupun dengan jarak yang lama author pasti lanjutin cerita ini sampe tamat..🤍🤍🤍

S untuk Salma (Rizky Ridho Ramadhani) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang