Part 2

678 40 0
                                    

Keberangkatan Timnas Indonesia menuju Jakarta dijadwalkan 15 menit lagi, seluruh pemain timnas yang notabe nya orang Surabay diantar oleh keluarga mereka terutama Ridho.
"Kamu hati-hati ya sayang, semoga selamat sampe tujuan, cepet kabari mama kalo udah sampe" Ucap mama Ridho. "Iya ma, nanti Ridho kabari mama" Balas Ridho.

Ridho mengedarkan pandangannya ke sekitar lokasi keberangkatan, senyumnya mengembang ketika nampak sangat kekasih yang tengah berlari menuju kearahnya, Ridho takut Silvy masih marah padanya karena sejak semalam Silvy sulit dihubungi. "Aku kira kamu ga dateng" Ucap Ridho sembari tersenyum hangat. "Ngga mungkin aku ngga dateng, aku minta maaf soal kemarin, aku ngga bermaksud kaya gitu ke kamu" Ucap Silvy.
"Iya ngga papa, aku udah maafin kamu, seharusnya aku yang minta maaf udah maksa kamu kemarin" Lanjut Ridho.
"Kamu hati-hati ya, cepet pulang ke Surabaya, aku ga mau ditinggal lama-lama" Ucap Silvy dengan wajah sedih. "Iya, kalo udah selesai semuanya aku cepet pulang" Ucap Ridho. "Ok, jangan lupa Selebrasinya" Ujar Silvy sembari tersenyum. "Siap bu bos" Balas Ridho.
Tiap kali Ridho bertanding dan berhasil mencetak gol Ridho akan melakukan selebrasi dengan membentuk huruf S dengan kedua tangannya yang berarti "SILVY"
Setelah berpamitan akhirnya semua pemain timnas terbang ke Jakarta.

Skip~~

2 minggu telah berlalu, pemusatan latihan Timnas Indonesia telah usai, kini waktunya bagi para pemain untuk kembali ke club masing-masing, Ridho akan kembali ke Surabaya dan bergabung dengan club kebanggaannya "Persebaya Surabaya" (Disini ceritanya Ridho masih di Persebaya ya)
Sesampainya di Surabaya Ridho segera menuju rumahnya, ia tak sabar untuk segera mengistirahatkan badannya. Sebenarnya ia ingin segera menemui Silvy namun Ridho benar benar lelah, jadi ia memilih untuk beristirahat, ia juga sudah berpamitan pada Silvy, dan Silvy memakluminya.

Skip...

Pagi ini Ridho dan keluarganya tengah menyantap sarapan, keluarga Ridho begitu harmonis, disaat sedang makan ayah Ridho tak lupa memberikan bumbu candaan agar suasana tak terlalu sepi inilah moment favorit Ridho, setelah sarapan selesai kini mama Ridho yang membuka pembicaraan " Bang, abang inget om Galih sama tante Dian yang waktu itu pernah main kesini? " Tanya mama Ridho. "Oh iya inget ma, kenapa? Balas Ridho.
" Gini bang, merka itu temen baik papa kamu, merka juga yang udah bantuin papa semasa perusahaan papa sedang mengalami penurunan, om Galih banyak banget ngebantu keluarga kita, tante Dian juga baik banget sama mama" Ucap mama Ridho, Ridho tak bergeming, ia masih tak mengerti maksut mamanya menceritakan masalah om Galih.
"Om Galih punya anak gadis, namanya Salma, dia seusia kamu, mama sama papa udah ngomongin ini sama om Galih dan mereka setuju untuk menjodohkan kamu dengan Salma" Lanjut mama Ridho, Ridho terkejut mendengar penuturan mama Ridho," Tapi kan ma, mama sama papa tau kalo Ridho udah sama Silvy, mama sama papa ngga bisa menjodohkan Ridho dengan gadis lain tanpa sepengetahuan Ridho" Sanggah Ridho, Ridho tak tau harus bagaimana yang jelas ia tak ingin meninggalkan Silvy.
"Tapi bang, ini udah kesepakatan dan nggak bisa dibatalkan, mama pengen kamu cepet nikah, tapi apa? Sampe sekarang Silvy pun masih menolak untuk dinikahi. " Ujar mama Ridho.
"Tapi ma.. " Ucap Ridho yang terpotong karena mengetahui tatapan tajam Papanya, yang Ridho tau dari tatapan itu, apapun yang sudah direncanakan tak akan bisa dibatalkan.
"Ok, gini deh, kalo berhasil ngajak Silvy nikah, mama sama papa bakal batalin perjodohan ini, tapi kalo kamu gagal lagi, perjodohan ini tetap lanjut" Ucap mama Ridho.

Ridho benar-benar kacau saat ini, ia tak tau harus berbuat apa, apa yang harus ia katakan pada Silvy, ia tak ingin meninggalkan Silvy, namu Ridho juga tak ingin kedua orangtuanya kecewa karena dirinya.
Ridho menghubungi Silvy
"Hallo, iya sayang, gimana?" Ucap Silvy dari seberang Telpon.
"aku mau kita ketemu" Ucap Ridho pada Silvy lalu mengakhiri telpon secara sepihak, Ridho bergegas menemui Silvy di kafe biasa mereka bertemu.

Note : jangan lupa bintangnya.. 😊😊

S untuk Salma (Rizky Ridho Ramadhani) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang