Part 12

680 32 0
                                    

Salma pov..

Hari pertandingan Persebaya VS PSIS Semarang akan berlangsung, spertinya janjinya kemarin Salma pergi kerumah mertuanya dan menonton pertandingan bersama. Salma sudah berkumpul dengan keluarga suaminya itu. Kini semua sudah standby di depan televisi. Pertandingan akan segera dimulai. Para pemain dari kedua tim keluar menuju lapangan..
"Mbak, mbak itu mas Edho" Ucap Althaf begitu semangat melihat kakak laki-laki nya di layar televisi.
Salma tersenyum melihat suaminya yang nampak gagah dan tampan dengan mengenakan jersey tim kebangangan orang-orang Surabaya.

Salma tak bosan-bosan memandangi suaminya hingga sesi foto bersama tim hanya wajah Ridho yang Salma cari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Salma tak bosan-bosan memandangi suaminya hingga sesi foto bersama tim hanya wajah Ridho yang Salma cari.

Babak pertama telah lewat, kini babak kedua sedang berlangsung, waktu menunjukkan menit ke 72 namun belum ada gol tercipta. Pertandingan berlangsung dengan sengit, kedua tim sama hebatnya, hingga gol dari Ridho di menit ke 75 menjadikan Persebaya unggul untuk sementara, semua orang berteriak senang dengan gol yang dibuat Ridho, rekan rekan Ridho menghampiri Ridho dan memeluk. Ridho bersujud di pinggir lapangan dan ia juga tak lupa melakukan selebrasi huruf S.

Salma tau itu untuk siapa, yang pasti bukan dirinya, ya Ridho masih mencintai Silvy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salma tau itu untuk siapa, yang pasti bukan dirinya, ya Ridho masih mencintai Silvy. Mengingat hal itu Salma teringat kejadian dilapangan kemarin.
"Mbak, mbak, mas Edho selebrasinya S, pasti buat mbak Salma. " Ucap Althaf dengan semangat.
"Bukannya biasanya buat mbak Silvy" Ucap papa Ridho secara tiba-tiba. Salma kembali tertampar kenyataan mengingat suaminya masih mencintai wanita lain.
"Papa..! " Ucap mama Ridho sembari memukul lengan papa Ridho.
Papa Ridho yang menyadari kesalahannya langsung melihat wajah menantunya yang sedikit murung. Ia merasa bersalah karena mulutnya tak bisa dikontrol.
"Eee, anu nduk, bukan gitu maksut papa, Ridho kan sudah menikah dengan Salma, pasti itu buat Salma". Ucap papa Ridho mencoba menghibur menantunya.
" Udah, ngga papa ko pah.. " Ucap Salma sambil menyunggingkan senyumnya. Ibu Ridho terus merutuki kecerobohan suaminya.
Mereka kembali fokus ke pertandingan hingga pertandingan dimenangkan oleh Persebaya lewat gol Ridho yang menjadikan Persebaya unggul. Setelah pertandingan selesai Salma berpamitan pada kedua mertuanya.
"Kamu ngga mau nginep aja nduk? " Tanya mama Ridho.
"Kayanya engga ma, Salma pulang aja" Jawab Salma.
"Yaudah kamu hati-hati ya nduk, kalau sudah sampai kabari mama" Ucap mama Ridho
"Iya ma, Salma pulang ya, assalamu'alaikum" Pamit Salma.
"Waalaikumsalam" Jawab mama Ridho

Salma mengemudikan mobilnya meninggalkan halam rumah mertuanya. Ia ingin segera sampai dirumahnya.
Sesampainya dirumah Salma memutuskan untuk beristirahat, namun sayang sekali matanya tak dapat diajak bekerja sama. Matanya tak mau terpejam. Pikirannya masih terganggu dengan adegan pelukan Ridho dan Silvy kemarin, ditambah lagi dengan Ridho yang melakukan selebrasi inisyal S setelah berhasil membobol gawang PSIS Semarang.

Hati Salma kembali teriris mengingat suaminya yang tak mencintainya.
Salma merasa bersalah mengingat sebab hancurnya hubungan Ridho dan Silvy adalah dirinya.
Salma tidak tau harus bagaimana. Salma bingung dengan dirinya sendiri, Salma sudah jatuh cinta dengan Ridho, namun Salma juga tak ingin Ridho terpaksa menjalani hari hari dengannya dan merelakan cintanya. Salma memejamkan matanya mencari ketenangan hingga kantuk menghampiri nya. Salma tidur dengan lelap melupakan sejenak masalah asmaranya.

Skip

Pagi ini Salma hanya ingin berada dirumah, ia tak ingin melakukan apapun, Ridho juga tak menghubunginya lagi jadi ia tak tau kapan suaminya akan tiba dirumah.
Merasa bosan Salma berencana membuka Sosial media, baru saja halaman depan termuat sudah muncul foto Ridho dengan selebrasinya dari akun Instagram milik Persebaya. Banyak warganet yang berkomentar disana banyak yang mengatakan jika inisyal S memang milik Silvy dan tak sedikit juga yang mendukung hubungan mereka. Merasa jengah Salma kembali menutup hpnya, ternyata membuka sosial media juga tak mengurangi rasa bosannya justru menambah pikirannya.

"Assalamu'alaikum" Suara yang begitu familiar menggema di seluruh rumah yang membuat Salma terkejut.
"Waalaikumsalam, mas kenapa ngga bilang kalo pulang siang ini kan bisa Salma jemput? " Ucap Salma.
"Ngga papa, tadi mas dianter pulang sama Nando" Jawab Ridho.
"Yaudah mas udah makan siang belum, makan siang dulu ya Salma siapin.. " Ucap Salma.
"Ngga usah, mas mau ngomong sama Salma" Ucap Ridho sembari menarik Salma masuk kedalam kamar tidur Ridho. Salmapun bingung dengan perlakuan Ridho.
"Kenapa disini mas, kita kan bisa ngobrol diluar" Ucap Salma.
Ridho menuntun Salma untuk duduk diranjang, Ridho menatap Salma sejenak, menghembuskan nafas.
"Mas minta maaf" Ucap ridho tiba-tiba yang membuat Salma terkejut.
"Minta maaf untuk apa mas? " Tanya Salma kebingungan.
"Salma kemarin datang ke mess Persebaya? " Tanya Ridho
"Iya mas, mas tau Salma dateng?"Ucap Salma.
" Nando yang bilang sama mas" Ucap Ridho. Salma terdiam sejenak, ia tak tau harus berkata apa.
"Salma salah paham, mas sudah ngga ada apa-apa sama Silvy, kemarin dia datang tanpa sepengetahuan mas, mas sudah mengakhiri hubungan mas sama dia" Terang Ridho
"Mas pelukan sama mba Silvy?" Ucap Salma.
"Ah itu diluar dugaan mas, Tiba-tiba Silvy peluk mas, karena gerakan Silvy terlalu cepet, mas ngga sempet menghindar, mas minta maaf ya bikin kamu berpikir yang aneh aneh" Ucap Ridho meyakinkan Salma.
"Iya mas, ngga papa, lagipula itu terserah mas Ridho, Salma ngga punya hak buat larang mas Ridho deket sama siapa aja. " Ucap Salma.
"Engga Sal, Salma itu sekarang istri mas, dan mas adalah suami Salma, Salma punya hak penuh atas mas," Ucap Ridho dengan tulus yang membuat Salma terlena.
"Tapi mas, pernikahan ini tidak ada dasar cinta, kita hanya dijodohkan, mas berhak mengejar cintanya mas Ridho" Ucap Salma.
"Siapa bilang tidak ada cinta?, jika kita ditakdirkan untuk bersama rasa cinta itu sudah ada jauh sebelum kita bertemu, dan mas ngga akan kemana-mana karena cintanya mas sudah ada didepan mata" Ucap Ridho yang membuat Salma semakin terkejut, Salma menatap mata Ridho dalam-dalam, mecoba mencari kebohongan di sana, namun mata itu terlalu bersih dan teduh, tak ada kebohongan disana Ridho tulus mengatakannya. Tanpa sadar Salma meneteskan air mata nya.
"Mas minta maaf, mas terlambat menyadari ini, mas juga minta maaf udah bersikap dingin sama Salma" Lanjut Ridho.
"Mas yakin dengan semua perkataan mas Ridho? " Tanya Salma.
"Mas belum pernah seyakin ini Sal, kita sudah ditakdirkan bersama, sudah seharusnya kita terima apa yang terjadi, ini garis yang kita Terima, dan mas ngga mau ada perceraian, mas hanya ingin menikah sekali dalam hidup mas, pernikahan ini terlalu suci untuk dipermainkan" Jawab Ridho.
"Tapi mba Silvy? " Tanya Salma
"Mas udah bilang, hubungan mas sama Silvy udah selesai, sekarang tinggal ada Ridho dan Salma, Salma mau kan nerima mas jadi suami Salma? " Ucap Ridho.
Salma mengangguk dan tersenyum.
"Iya mas, Salma udah nerima mas jadi suami Salma sejak mas berani mengambil janji ijab qobul didepan orangtua mas dan orangtua Salma" Jawab Salma.

Ridho tersenyum melihat respon Salma, ia memeluk Salma dengan lembut. Hatinya terasa tenteram, ia merasakan kedamaian yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, ia sudah benar-benar dibuat jatuh cinta oleh sikap lembut  Salma.

*jeng jeng jeng, udah ada pengakuan nih..., gimana bestiee kritik dan saran dipersilahkan dikomentar ya, jangan lupa votenya, thank you😊*

S untuk Salma (Rizky Ridho Ramadhani) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang