Part 8

637 34 1
                                    

Makan siang mereka terus dihiasi dengan candaan dan tawa hangat.
Tak terasa hari sudah sore, mama, kakak, dan adik Ridho pun berpamitan untuk pulang.
"Mama pulang dulu ya mas, kamu jangan di mess Persebaya terus, kalo udah ga ada latihan temani Salma di rumah. " Pesan mama Ridho.
"Iya ma. " Jawab Ridho.
"Yaudah, Salma mama pulang dulu ya, kamu baik baik ya dirumah. " Ucap mama Ridho
"Iya ma, mama juga baik baik ya, hati hati dijalan" Ucap Salma yang dibalas anggukkan oleh ibu mertuanya.
"Salma nanti kapan kapan kita hangout bareng ya, me time kita." Ucap Zela.
"Iya mba, In Sya Allah. " Jawab Salma.
"Yaudah ayo kita pulang. " Ucap mama Ridho.
"Yaudah hati hati ma dijalan. " Ucap Ridho.

Mama, kakak, dan adik Ridho sudah menghilang dari halaman, kini tinggal Ridho dan Salma dirumah.
"Mas mau langsung ke Persebaya? " Ucap Salma memecah keheningan.
"Ee, kayaknya nggak, tadi piring kotor banyak banget, nggak mungkin kamu bersihin sendiri, aku bantuin. " Ucap Ridho lalu meninggalkan Salma menuju dapur dan berkutat pada cucian piring yang menumpuk. Salma yang melihat nya pun merasa tak enak seharusnya ini pekerjaan Salma.
"Mas, mas kan capek, lagipula mas masih banyak kerjaan kan, biar Salma aja yang beresin. " Ucap Salma.
"Enggak, aku free hari ini. " Jawab Ridho.
Sementara Ridho mencuci piring Salma membereskan ruang dapur, mengelap meja makan dan membuang sampah. Setelah selesai dengan kegiatan mereka, tiba-tiba Salma dikejutkan dengan Ridho yang tiba-tiba meminta teh hangat padanya, Salma pun segera membuatkan teh hangat untuk suaminya.
"Ini mas, teh nya. " Ucap Salma.
"Iya, terimakasih. " Balas Ridho
"Mas, pasti capek ya, kan udah Salma bilang biar Salma aja yang beresin."Ucap Salma.
" Enggak kok, mas nggak capek, lagipula mas cuma bantu cuci piring."

Mendengar kalimat Ridho Salma sedikit terkejut sekaligus senang, pasalnya dalam kalimat tersebut Ridho mengganti kosa kata yang biasanya "aku" Menjadi "mas".
Salma senang mendengarnya, hatinya sedikit menghangat.
" Oh iya, besok Salma ngga kemana-mana kan? " Tanya Ridho.
"Em, ngga mas, Salma dirumah kok." Balas Salma.
"Besok kita pergi ya, sekaligus beli bahan makanan, kayanya udah mau habis kan? " Tutur Ridho.
"Iya mas. " Ucap Salma.

Hati Salma nampak berbunga-bunga hari ini, sepertinya Ridho mulai luluh, melihat panggilannya yang awalnya "aku dan kamu" Kini menjadi "mas, dan Salma".
Kedatangan mama mertua, kakak dan adik iparnya sangat membawa keberuntungan untuk Salma.
" Yaudah mas, udah sore, Salma mandi dulu ya, mas juga mandi. " Ucap Salma.
"Iya.. " Jawab Ridho.

Salma pergi meninggalkan Ridho yang masih terduduk diruang TV, entah mengapa hati Ridho merasa tenteram hari ini, nampaknya bersikap ramah pada Salma bukanlah hal salah. Ridho merasa bersalah telah bersikap dingin pada Salma selama ini. Untuk menebus kesalahan nya, Ridho mulai bersikap baik pada Salma.

Adzan maghrib sudah berkumandang Ridho yang bersiap melaksanakan sholat maghrib mengetuk pintu kamar Salma berencana mengajak Salma untuk berjamaah.
Tok.. Tok.. Suara pintu Salma yang diketuk oleh Ridho.
"Iya mas, sebentar. " Ucap Salma dari dalam kamar, Salma keluar dengan menggunakan mukena.
"Salma udah sholat? " Tanya Ridho.
"Eh, belum mas, ini Salma baru mau sholat. " Jawab Salma.
"Mau sholat bareng? " Tanya Ridho lagi. Salma sedikit terkejut namun tetap mengiyakan ajakan Ridho, Ridho masuk kedalam kamar Salma dan mengambil saf depan sebagai imam.

Salma terkejut sekaligus senang, ia merasa bersyukur, karena ini pertama kali Ridho akan menjadi imam sholatnya.
Keduanya menjalankan sholat dengan khusyuk. Setelah selesai sholat Salma bersalaman dengan Ridho ia mencium tangan Ridho.
"Makasi ya mas, mas mau jadi imam Salma. " Ucap Salma
"Iya, lagipula pahala kita makin banyak kan kalo berjamaah. " Balas Ridho. Keduanya terjebak di situasi canggung.
"Eh, besok kita pergi jam berapa mas?" Ucap Salma mencairkan suasana.
"Kita pergi abis dzuhur aja, mas ada latihan pagi. " Jawab Ridho.

Skip...

Pagi ini Ridho sudah berada di Basecamp Persebaya. Ia nampak bersemangat dan berseri-seri, wajahnya nampak lebih cerah dari biasanya, ia juga sudah tak memikirkan Silvy entah mengapa tiba-tiba Silvy hilang dari ingatannya.
"Wiiih, ada apa ini, semangat sekali kamu Dho. " Ucap Ernando penjaga gawang andalan Persebaya.
"Iya Ndo, suasana hati lagi seneng aja." Ucap Ridho.
"Gimana sama istrimu, sudah ada kemajuan? " Tanya Nando.
"Aku masih kurang paham Ndo, situasinya ketika aku mulai baik sama dia, semua jadi terasa enteng dan mudah dijalani, hati juga jadi terasa tenang. " Jelas Ridho pada Nando.
"Itulah jika kita menjalani semua dengan baik, maka akan terasa mudah, meskipun kalian dijodohkan tapi ingat dia tetap istri sahmu, nggak usah mikirin Silvy lagi, kabarnya juga ga jelas. Jangan sia siakan yang ada didepan mata, ingat bro membahagiakan istri adalah ladang rezeki. " Ucap Nando, Ridho mengangguk mendengar Nasihat Nando, benar juga kata Nando, ia tak mungkin terus bersikap dingin pada Salma.

Wahhhh kayanya udah ada benih benih cinta di hati Ridho nih, 🤭
Kalo mau tau kelanjutan ceritanya jangan lupa vote, comment, dan follow ya... Thank you☺❤❤❤

S untuk Salma (Rizky Ridho Ramadhani) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang