Selamat Membaca!
○
○
○DUA MAWAR || Malam Tahun Baru
🥀🥀Pekerjaan membuat Harlord sibuk bukan main. Dia menaruh perhatiannya penuh pada kertas-kertas dan pertemuan yang tiada henti. Bahkan untuk makan siang pun, dia lewatkan karena harus turun ke lapangan mengurus beberapa bangunan yang rusak terkena bencana.
Hingga akhirnya malam menjemput. Dia bersiap untuk makan malam di mainsionnya. Dia berniat rehat sejenak sebelum lanjut lembur. Meski sudah terlalu malam karena waktu menunjukkan pukul sebelas. Penghuni mainsion lainnya pun makan duluan tanpa dirinya.
Harlord pun menyantap makan malamnya dengan kesunyian. Situasi yang dia inginkan sebenarnya. Namun, Harlord merasa ada yang janggal. Dia seperti melewatkan sesuatu, tapi jawaban tak kunjung hadir sampai makan malamnya usai.
Saat pelayan datang untuk membereskan piring kotor, Harlord teringat. “Perempuan gila itu tidak berulah hari ini?”
Rumah ini terlalu tenang. Untuk seseorang yang biasanya mengemis perhatian padanya.
“Eh?” Pelayan tua itu sedikit terhenyak. Tak disangka Tuannya akan bertanya. “Ah, maksud Tuan dia, ya? Saya pikir orang itu bersama Tuan. Sebab, tadi siang sudah pergi.”
“Pergi? Ke mana?”
Pelayan itu semakin bingung dengan respon Tuannya. “Bukannya dia menyusul Tuan? Saat sampai bersama Tuan, dia menuju kamarnya seperti biasa. Tapi, dia justru memberi sihir air pada tempat itu lalu meninggalkannya begitu saja. Dia menambahkan pekerjaan kami para pelayan,” keluhnya dengan nada memelas. Wanita tua itu bahkan berani menghela napas di dekat Harlord.
Menceritakan hal-hal yang tidak dipertanyakan adalah hal yang tidak sopan bagi pelayan. Namun, nampaknya wanita itu menganggap bahwa istri sah Harlord tersebut sebagai orang yang memiliki kasta lebih rendah dibanding dirinya.
“Aku tanya ke mana?!” Harlord mengulang perkataannya dengan memukul meja. Mengabaikan gelas yang terlempar jatuh hingga nyaris melukai kaki pelayan yang dibalut sepatu pantofel hitam yang baru dibelinya.
Wanita itu adalah orang yang sama dengan orang yang membentak Nafa di gudang. Dia adalah pelayan paling senior di mainsion itu, bisa dibilang dia adalah kepala pelayan, Anna.
“Sa-saya ti-tidak ta-tahu, Tu-Tuan...,” gagapnya menahan getaran dari tubuhnya. Sebelum ini, dia tidak pernah dimarahi hanya karena istri Harlord. Biasanya juga Harlord tidak peduli, tapi kenapa reaksinya seperti itu?
Berdecak, Harlord lantas berdiri dan meninggalkan ruang makan itu dengan cepat. Hentakkan kaki di atas lantai marmer putih itu menandakan kemarahan yang menyelimuti wajah dinginnya. Pelayan kebetulan ada di lorong pun hanya mampu tunduk hormat saat dia melintas.
“Hei, kau!”
Petugas keamanan di dekat gerbang gelagapan ketika melihat Harlord yang datang dengan menunjuk ke arah dirinya. Dengan sigap, dia berdiri tegak dan menyambut kedatangan Tuannya itu.
“Siapa yang berjaga tadi siang?”
“Sa-saya sendiri, Tuan. Ada apa?”
Harlord semakin memincingkan mata, “Kau melihat perempuan gila itu pergi?”
“Eh?” Beberapa saat, petugas tersebut berpikir. Tidak mungkin dia bertanya langsung dalam situasi seperti ini. Bisa-bisa dirinya langsung membeku dengan mata dingin milik Harlord.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Mawar [END Masih Lengkap]
FantasyNaufa meninggalkan semuanya demi cinta yang membutakan. Dua tahun bertemu, bukannya menyesal, Naufa justru bunuh diri di depan kembarannya. Nafa, sang kembaran merasa marah dan benci. Namun, tak ayal dia juga merasa sedih. Kebingungan, Nafa pun akhi...