Selamat Membaca!
○
○
○DUA MAWAR || Bab 20 Nyonya Mawar
🥀🥀
Enam belas tahun yang lalu, saat Naufa dan Nafa berumur delapan tahun. Di panti asuhan yang hampir reyot karena termakan usia dan tidak ada perbaikan. Untuk makan saja, anak-anak di sana hanya dijatah dua kali sehari.Sarah, selaku pemilik panti berusaha mencari donatur hingga keluar kota. Namun, letak panti yang terpelosok membuat para donatur enggan menggelontorkan uang. Apalagi pejabat, kebaikan mereka tidak terlihat oleh publik. Mereka menganggap panti milik Sarah sama sekali tidak menguntungkan.
Hingga, ada seseorang bangsawan yang tidak dia kenal namanya berkunjung. Wanita tua dengan tongkat hitam itu menjanjikan beberapa uang. Dengan menukar salah satu anak yang dimiliki oleh panti.
“Aku sendiri yang akan memilihnya. Tunjukkan saja anak-anakmu,” ucapnya dingin.
Sarah menurut, dia bukan dalam situasi yang bisa memprotes. Yang terpenting sekarang adalah panti asuhan itu tetap bisa digunakan dan anak-anak tak kelaparan. Dipanggillah seluruh anak yang sedang bersama-sama mencuci pakaian.
“Bunda, siapa nenek tua itu?” tanya salah satu bocah.
Sarah melotot horor, “Kelvin! Kau tak boleh memanggilnya nenek!”
Sang bocah menjulurkan lidah tanpa dosa. Ketika anak-anak yang lain sibuk bertanya ini itu, sang wanita tua memindai semuanya dalam diam. Wajahnya kaku dan datar. Jika lama kelamaan dilihat, bocah-bocah itu akan lari ketakutan.
Apalagi mata merah sipitnya yang semakin menajam.“Kak, ayo! Bunda udah suruh kumpul dari tadi.”
Dua anak yang baru keluar dari kamarnya menarik atensi. Seperti biasa, sang adik menariknya keluar dan sang kakak berjalan terseok-seok tanpa tenaga. Mendapat lototan mata dari Sarah, membuat keduanya merundukkan pandang. Namun, pandangan kedua anak itu tetap pada orang asing di samping Sarah.
“Anak itu,” ucap sang nenek tiba-tiba maju membelah kerumunan. Senyum yang terlihat sedikit membuat anak-anak merasa takut. Taringnya terlihat lebih panjang daripada rata-rata manusia.
Sarah tak sempat bereaksi, wajahnya semakin pucat pasi.
“Kau, siapa namamu?” tanya sang nenek pada sang kakak yang sudah melindungi adiknya.
“Tidak sopan!”
“Hah?”
Reaksi sang bocah membuat semua orang kaget. Sarah juga langsung berlari mendekati ketiga orang itu. Bocah itu melipat tangan, menatap sang nenek dengan tajam. “Seharusnya kau memberitahu namamu dulu baru meminta orang lain.”
“Ah, maaf, Nyonya. Dia memang agak—“
Ucapan Sarah terpotong oleh suara tawa sang nenek. Memberi isyarat untuk mundur, sang nenek lalu meletakkan tongkat bersamaan dengan lututnya yang tertekuk.
“Namaku Maria Alraisha. Panggil saja aku Nenek Maria. Nah, bagaimana dengamu, anak manis?”
“Nafa. Kau bisa memanggilku Nafa si Genius Sihir,” ucap sang bocah tetap sombong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Mawar [END Masih Lengkap]
FantasyNaufa meninggalkan semuanya demi cinta yang membutakan. Dua tahun bertemu, bukannya menyesal, Naufa justru bunuh diri di depan kembarannya. Nafa, sang kembaran merasa marah dan benci. Namun, tak ayal dia juga merasa sedih. Kebingungan, Nafa pun akhi...