Selamat Membaca!
○
○
○DUA MAWAR || Bab 12 Anak Jenius
🥀🥀“Harlord, kau membekukannya? Jenius sekali!”
Nafa masih mengolok Harlord. Namun, tak seperti biasanya, pria itu diam. Seolah perkataan atau keberadaan Nafa tidak berarti apa-apa. Kepalanya kosong, dia tak bisa berpikir.
“Hah.” Nafa berhenti tertawa. Memang benar kata Charlie Chaplin, kita tidak bisa menertawakan lelucon yang sama untuk kedua kalinya. Melihat wajah bodoh Harlord memang menyenangkan, tapi sebaiknya dia simpan saja ketika mood-nya memburuk suatu saat.
Lagipula, sampai kapan pria itu akan mematung?
“Isabelle ....”
“Kekuatan cinta memang mengerikan, ya?” gumam Nafa.
Harlord akhirnya tersadar. Syarat otaknya kembali bekerja, menggerakkan emosinya untuk mengambil alih. Dia lantas berjalan cepat ke arah Nafa dan menarik kedua pundaknya. Menyamakan pandangan dan memberikan tatapan marah padanya.
“Lepaskan sihirmu, Perempuan Gila!” titahnya.
Nafa benar-benar tak habis pikir dengan pria ini. “Apa maksudmu? Yang terakhir kali memberikan sihir kan kau. Jadi, kau juga yang bisa melepaskannya,” katanya karena sudah malas menghadapi tingkah Harlord. Pundaknya juga semakin sakit.
Harlord pun lantas mencari tongkat sihirnya. Dia mengarahkan pada bola es itu hingga pecah dan mendapati tubuh Isabelle di antara bongkahan es. Perempuan itu terbatuk-batuk, tubuhnya mengigil sebab suhu yang cukup dingin.
Pria itu bernapas lega, baru hendak melangkahkah kaki, Nafa bergerak lebih cepat.
“Astaga, kau baik-baik saja, Isabelle?” tanya Nafa penuh basa-basi sebelum membantu perempuan itu berdiri. Saat tubuh Isabelle terhuyung ke arahnya, Nafa membisikkan ancaman, “Jangan mencoba berkata hal-hal yang bodoh lagi, ya?”
Isabelle merinding. Firasatnya benar. Perempuan ini bukanlah Naufa. Dia adalah seseorang yang mirip dengan Naufa yang dulu suka menganggunya. Sihir airnya tadi juga membuktikan. Perempuan licik itu pernah menyihirnya dengan sihir yang sama. Bahkan, itu membuat Isabelle trauma dan takut pada Nafa.
Tapi, kenapa perempuan itu ada di sini? Ke mana Naufa?
“Nah! Aku akan meninggalkan kalian berdua. Kalian memiliki banyak hal yang harus dibahas, bukan?” Nafa melirik ke arah Harlord. “Semua ini tidak akan terjadi jika ada seseorang yang menggunakan sihirnya dengan benar.”
Nafa berjalan meninggalkan keduanya. Isabelle yang awalnya ketakutan pun berubah menatap sendu ke arah Harlord. Tidak membiarkan sejengkal pun pria itu menyentuhnya. Benar, semua ini tidak akan memburuk jika Harlord menolongnya.
Itu adalah alasan Isabelle mendekati Harlord. Dia butuh seseorang yang bisa melindunginya, tapi yang dilakukan Harlord justru sebaliknya. Pria itu seakan bekerja sama dengan Nafa untuk menyiksanya.
Bukankah itu alasan Harlord mengudang Nafa ke pesta ulang tahunnya?
“Isabelle ... kau kedinginan,” ucap Harlord melepas jas hitamnya dan berencana memberikannya pada sang kekasih.
“Baru sekarang kau peduli?!” teriak Isabelle merapatkan lengannya sendiri. “Padahal kau sendiri yang membekukanku. Apa maksudnya? Kau ingin membuatku mati, Harlord?!”
“Bukan! Aku ingin menyelamatkanmu ...,” elak Harlord memelas.
“Menyelamatkan? Dengan memberiku sihir es?! Apa kau sudah gila?! Aku tidak menyangka denganmu, Harlord. Kau meninggalkanku sendiri lalu kau juga membekukanku. Sudahlah!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Mawar [END Masih Lengkap]
FantasyNaufa meninggalkan semuanya demi cinta yang membutakan. Dua tahun bertemu, bukannya menyesal, Naufa justru bunuh diri di depan kembarannya. Nafa, sang kembaran merasa marah dan benci. Namun, tak ayal dia juga merasa sedih. Kebingungan, Nafa pun akhi...