Bab 19 Sekutu

111 8 3
                                    

Selamat Membaca!


DUA MAWAR || Bab 19 Sekutu
🥀🥀

Harlord nyaris menjatuhkan ponsel mahalnya. Meskipun dia punya gaji yang cukup untuk membeli ulang, pak gubernur itu sadar jika banyak data berharga yang tersimpan di benda pipih itu. Harlord juga sadar jika Frank sedikit kesal karena diganggu di waktu libur.

Oleh karena itu, Frank mengatakannya tanpa basa-basi dan ucapan sopan.

"Bukan. Tapi, soal kecelakaannya. Nyonya Sarah menjadi salah satu korban tewas dari kecelakaan itu."

"Kenapa, Harlord?" tanya sang gadis yang harap-harap cemas sebab kekasihnya yang membeku dan tidak memperhatikan panggilan yang masih bersambung itu.

"Sarah, katanya tewas dalam kecelakaan."

Makin pucatlah wajah manis Isabelle. "Ma-maksudmu yang tadi pagi itu? Bagaimana bisa?"

Harlord memutuskan panggilan sepihak. Bahkan Frank belum selesai melapor, sudah dipastikan dia mengumpati atasannya di rumah. Namun, atensi Harlord kenapa kejadian yang mengejutkan dan kebetulan itu. Tunggu, apa benar ini hanyalah sebuah kebetulan?

Harlord teringat pada Nafa. Perempuan gila yang belum lama dia temui itu. Pikirannya sangat gila dan tak bisa tertebak. Jika melihat polanya, Sarah meninggal setelah tak lama Harlord berkata mendapatkan informasi dari Sarah. Memang tidak ada bukti, tapi, firasat Harlord mengarah pada Nafa.

"Benar, tidak ada yang lebih gila dari perempuan itu!" geram Harlord memukul tembok.

Aksinya tentu membuat Isabelle kebingungan, "Eh? Apa? Kau membicarakan apa?"

"Nafa Alraisha, pasti udah perempuan gila itu."

Sejenak Isabelle terkejut, tapi hanya sebentar. Mengingat bagaimana perilaku Nafa selama ini, entah mengapa Isabelle bisa memaklumi. Hal yang tak biasa bagi orang lain akan biasa bagi seorang Nafa.

"Nafa itu memang monster. Dari dulu dia paling aneh diantara anak-anak lain. Tapi, aku tak menyangka dia akan sekeji ini."

Reaksi Isabelle membuat Harlord semakin yakin. Semua rasa curiga dan penasarannya beralih ke rasa membalas dendam. Dia harus menyingkirkan Nafa bagaimana pun caranya. Namun, dia juga harus membuktikan jika Nafa bukanlah Naufa, istrinya. Jika tidak, publik tidak akan mempercayai Harlord.

Harlord harus mencari orang lain. Orang yang lebih mengerti tentang Alraisha, tentang perempuan gila itu.

"Isabelle, kau tak tahu apa-apa tentang saudara kembar itu? Keluarga kandungnya misal. Atau asalnya?"

Perempuan itu menggeleng. Saat kecil, tentu dia tidak begitu tertarik dengan latar belakang orang. Hidupnya saja sudah pelik, Isabelle terlalu sibuk untuk mengurus hidup orang lain. Apalagi mereka juga terpisah ketika kecil. Baru belakangan ini dia bertemu kembali dengan Nafa.

"Berarti kita harus mencari keluarga Alraisha selain dua kembar itu. Tapi, bagaimana? Saat menikah dulu Naufa tak membawa wali siapapun dari keluarganya. Dan keluarga Alraisha tidak ada dalam daftar nama warga Itya. Apa mereka berasal dari wilayah lain?"

Isabelle ikut berpikir. Mengulik ingatan masa kecilnya bersama si kembar. Masa-masa mereka ketika mereka masih di panti asuhan, masa-masa Nafa mulai menargetkannya sebagai korban rundungan. Namun, nihil, yang Isabelle ingat hanya kebenciannya pada si kembar. Saat kepergian keduanya dari panti pun, hanya rasa senang yang terasa.

Senang? Apakah itu perasaan yang sama ketika Isabelle bertemu kembali dengan Naufa tiga tahun yang lalu? Ketika keduanya mulai bersaing merebutkan Harlord?

Dua Mawar [END Masih Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang