Bagian 4 || Berniat Mencari tahu tentangmu

204 131 118
                                    

InsyaaAllah Part ini bikin kalian tergulang guling wkwk
Semoga ya xixi

Bantu kasih masukkan juga ya Readers🙌🏻
Lets To Read...

☘️☘️☘️

Beberapa Santriwati yang melihatnya dibuat melongo oleh penampilan Gus Kenzhi.

Berjalan dengan penuh wibawa, setelan Kemeja berwarna abu muda juga kain sarung berwarna putih bermotif, dan peci putih yang dikenakan membuatnya begitu terlihat sangat bersih. Para Santriwati yang melihatnya berteriak dalam hati mereka.

'Calon imam masyaaAllah'

'Ustadz baru kah? Jadi semangat ini mah'

'Aku menunggu pinanganmu Ustadz'

'Calon mantunya Abah kah ini?'

'Ada berapa yang begini ya Allah? Akankah saya kebagian?'

Begitulah kira-kira suara hati mereka.

Gus Kenzhi ternyata tidak tahu sebelah mana kediaman Abah Haji Zalal, ia akhirnya menanyakan kepada salah satu santriawan yang hendak pergi ke dapur pondok.

"Assalamualaikum afwan dek... saya mau tanya rumah kediaman Abah Haji Zalal di sebelah mana ya?"

"Walaikumsalam ustadz, ouh kediaman Abah, Afwan ustadz biar saya antarkan saja, bagimana?" santriawan tersebut menawarkan diri untuk mengantarkan Gus Kenzhi.

"Boleh boleh..." jawab Gus Kenzhi.

Diperjalanannya menuju kediaman Abah, mereka sedikit berbincang tentang kehidupan dipondok, ada beberapa tips atau trik juga dari Gus Kenzhi untuk nak santri tersebut. Karena, Gus Kenzhi sendiri pernah berpengalaman mondok bahkan sampai ke mesir dan bergelar L.c setelah pulang dari sana.

"MasyaaAllah... Ustadz, baru ya disini? Soalnya saya baru lihat," tanya anak itu.

"Ouh nggak, saya cuma bersilaturrahmi kesini, bukan bermaksud untuk mengajar disini," jawab Gus Kenzhi.

Gak tahu aja dia kalau mau direkomendasikan oleh ayahandanya sendiri untuk mengajar dipondok Al-Jabbar.

"Ouh gitu, semoga gelar Ustadz bermanfaat untuk ustadz dan untuk orang-orang di lingkungan ustadz," kata si anak santri.

"Aamiin... ya mujibassailin"

"Afwan Ustadz, ini kediaman Abah... Ustadz masuk saja. Saya pamit. Assalamualaikum...," izin nya melangkah meninggalkan Gus Kenzhi.

"Thoyyib, Syukron ya dek. Waalaikumsalam...," Jawab Gus Kenzhi sembari tersenyum.

Santri itu pergi meninggalkan Gus Kenzhi. Gus Kenzhi kemudian memasuki Rumah Abah Haji Zalal dan tak lupa dia mengucapkan salam. Kemudian dirinya dipersilahkan masuk dan ikut mengobrol ringan dengan para Abah dan ummah.

Di tengah asyiknya mereka mengobrol sambil sesekali bersenda gurau. Datanglah seorang perempuan memasuki rumah Abah. Siapa lagi kalau bukan... Zarifa? Aura yang begitu damai membuat seorang lelaki yang tadi melihatnya kembali tak dapat memalingkan pandangannya.

Zarifa Khasanah Kalia yang memiliki eyes brown membuatnya terliat begitu tenang, paras yang begitu anggun juga penampilan yang membuatnya semakin elegant.

Siapapun yang melihatnya pasti akan merasa terkagum dengannya. Termasuk Gus Kenzhi yang tadi menabraknya sekarang duduk di ruang tamu rumah Abah dengan pandangan kagum melihat ke arah Zarifa.

'MasyaaAllah... ternyata memang begitu damai melihatnya,' gumam Gus Kenzhi dalam hatinya.

"Astaghfirullah...," ucap Gus Kenzhi lirih setelah sadar dengan apa yang di ucapankannya. Untungnya semua yang ada diruangan itu tidak menyadari sikap Kenzhi.

Let Go of Love { SUDAH TERBIT }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang