Happy Reading....
☘️☘️☘️
Jam yang menempel pada dinding rumah Abah Haji Zengi menunjukkan bahwa sekarang sudah pukul 05.45. Zarifa menghampiri Umi yang sedang di dapur bersama dengan Mbak Tifa, mungkin jika di lingkungan orang-orang mampu, Mbak Tifa ini bisa dikatakan sebagai pembantu atau asisten rumah tangga.
Namun lain halnya dengan keluarga ini, Umi menganggapnya sebagai Adik dan tidak menganggapnya sebagai seorang ART.
Umi sibuk mengiris bawang yang sudah di lepas kulitnya, sementara Mbak Tifa mencuci lauk yang akan dimasak.
"Eh menantu Umi sudah bangun, suami kamu mana Fa?," Tanya Umi yang menyadari Zarifa menghampiri mereka berdua.
"Lagi siap-siap Umi," Katanya kemudian atensinya beralih pada Mbak Tifa yang belum di kenalinya.
Umi yang faham akan kebingungan Zarifa kemudian memperkenalkan nya.
"Oh iya Ifa, kenalkan ini Tifa, Tifa ini Zarifa. Tifa ini yang selalu bantu Umi ngurus Rumah, kebetulan sebelum hari H pernikahan dia baru kembali lagi setelah 3 bulan ninggalin Umi karena harus pulang kampung," Umi menjelaskan tentang Mbak Tifa.
"Assalamualaikum Mbak Tifa," Katanya tersenyum pada Mbak Tifa yang juga menatap dirinya dengan senyuman setelah Mbak Tifa membalikan tubuhnya menghadap Zarifa.
"Waalaikumsalam warohmatullah Ning," Mbak Tifa mengangguk kemudian melanjutkan aksi mencuci ikannya.
"Kemarin saat nikahan mbak gak hadir ya?," Tanya Zarifa di sela-sela membantu Umi.
"Hadir Fa, kamu mungkin gak terlalu memperhatikan sekeliling," Umi yang menjawab.
"Iya kali ya, hihi. Ning Hayyah mana Mi?"
"Kenapa Ning Ifa? Kangen Hayyah ya?," Baru saja ditanyakan, orangnya yang menjawab sambil menghampiri mereka bertiga.
"Momy," Celoteh Eijaz memeluk Zarifa, padahal mulai kenalnya hanya satu hari saja, sekarang sudah begitu akrab.
"MasyaaAllah, Hallo Eijaz cantik," Zarifa berjongkok menyejajarkan tingginya dengan Eijaz.
"Momy juga MasyaaAllah cantik, momy mau temankan Eijaz nanti siang?," Tanya Eijaz
"Kemana sholihah?," Tanya Zarifa balik.
"Eijaz mau beli alat-alat untuk sekolah"
"Eijaz mau sekolah Ning?"
"Iya Ning Ifa, Eijaz mau sekolah di sini. Kerjaan Papih nya juga tinggal 2-3 bulanan lagi, mungkin nanti kami mau punya rumah disini juga," Jelas Ning Hayyah.
"Owalah udah besar dong Eijaz udah mau sekolah aja. Oh iya Ning Hayyah panggil Ifa aja ya biar lebih akrab, aku jadi canggung kalau dipanggil Ning"
"Ya nda papa toh, aku panggil mbak Ifa aja kalau gitu ya, kan ke Mas Kenzhi juga aku manggil Mas"
"Tapi aku lebih muda dari Ning ih gak enak jadinya hehee"
"Enakin aja Mbak"
Zarifa terkekeh, kemudian beranjak mengambil beberapa piring juga gelas dibawanya ke atas meja makan. Makanan yang di masak pun sudah hampir selesai semua. Kemudian, Zarifa kembali ke kamar memanggil Gus Kenzhi.
Ketika tangannya hendak memegang pegangan pintu, seseorang dari dalam kamar itu pun sudah lebih dulu membukanya, alhasil Zarifa tak dapat menyeimbangkan tubuhnya.
Sementara orang dari dalam kamar itu pun yang tak lain adalah Gus Kenzhi dengan sigap menangkap tubuh Zarifa, sehingga posisi tangannya sekarang berada dipinggang Zarifa memeluknya, bibirnya menempel sempurna mencium kening isterinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Go of Love { SUDAH TERBIT }
Teen Fiction"Dunia ini tidak membutuhkan Saya, tapi Dunia yang Saya Jalani ini membutuhkan kamu. Bersediakah kamu menjadi isteri saya dalam kehidupan di Dunia yang saya jalani?" ~ Gus Kenzhi ~ "Saya yakin kamu bisa tanpa saya, Tapi saya tidak yakin bahwasannya...