Bagian 16 || Menjadi Isteri Kedua?

143 69 186
                                    

"Saya tidak menerima jawaban anti, ini handphone baru saya beserta kartu nomor baru saya. Handphone kemarin rusak karena terbanting ketika saya kecelakaan" jawab Gus Kenzhi tegas, para Santriwati berusaha agar tidak mendengar ucapan antara Gus Kenzhi dan Zarifa. Namun, sayup-sayup masih bisa terdengar, sulit bagi mereka untuk tidak mendengar obrolan orang lain wkwk.

"Well? I dont care, dari pernyataan kedua tadi bukankah sudah jelas jawaban saya Gus KEN-ZHI?" Zarifa menekankan kata Kenzhi.

"Boleh kita bicara baik-baik dulu? Ditempat lain? Agar tidak terdengar oleh para santriwati" pinta Gus Kenzhi.

"Saya lagi sibuk Gus, mohon pengertian Gus. Banyak Santriwati yang ingin menyetorkan hafalannya. Mohon maaf, Assalamualaikum..." Zarifa kemudian melenggang pergi meninggalkan Gus Kenzhi yang berdiri menatap kepergian Zarifa.

Gus Kenzhi menghembuskan nafasnya dengan kasar, matanya ia pejamkan, kemudian kembali terbuka dan berkata dengan lantang sehingga terdengar oleh santriwati kelas 2 Aliyah Khadijah.

"ZARIFA KHASANAH KALIA. SAYA AKAN URUSKAN MAJELIS PERNIKAHAN KITA SECEPATNYA" nafas Gus Kenzhi memburu setelah mengatakan kalimat itu.

Zarifa yang mendengar kalimat itu kemudian berhenti membelalakkan matanya tak percaya dengan barusan yang di dengarnya. Para Santriwati yang mendengar bersorak riang, mereka berfikir akhirnya Ning mereka akan segera menikah dengan Gus tampan yang baru-baru ini masuk dan mengajar di pondok pesantren Al-Jabar.

"Yeyyyy Ning kita mau Nikah bentar lagi" Teriak salah satu santriwati.

"Ayeyyyy wuuuuuhhh" Diikuti riuhan para santriwati lainnya.

Zarifa kemudian berbalik menatap Gus Kenzhi tajam sambil berkata, "Wong Gelo" pelan namun masih terdengar oleh gendang telinga Gus Kenzhi, setelah mengatakan itu Zarifa kembali melanjutkan langkahnya memasuki kelas yang sedang di ajarnya. Dalam hatinya berkata, 'ya Allah maaf refleks keluar kata yang gak seharusnya'

Gus Kenzhi yang mendengar jawaban Zarifa tersenyum lebar, sesekali terkekeh mengingat tingkah yang baru saja dilakukannya juga ekspresi wajah perempuan itu yang imut menurutnya ketika mengatakan 'wong gelo'. Bukannya merasa ilfil terhadap Zarifa, Gus Kenzhi malah semakin cinta kepada perempuan yang merutuki dirinya Gelo.

"Makin imut ya calon isteri" Gus Kenzhi bergunam sambil mengulum senyum.

☘️☘️☘️

Flashback on

Gus Kenzhi masih terbaring dengan beberapa alat yang masih terpasang di tubuhnya. Saat ini, Hayah dan Eijaz lah yang menunggunya, terlihat ada beberapa pergerakan dari jemari Gus Kenzhi, Hayah segera menghubungi Dokter. Tak berselang lama Dokter yang menangani Gus Kenzhi pun datang dan mulai memeriksa keadaan Gus Kenzhi.

"Alhamdulillah... keadaan pasien semakin membaik, perkiraan medis mungkin sekitar 15 menit lagi Gus Kenzhi akan membuka matanya" Kata Dokter sambil menyuntikkan cairan berwarna pink kedalam botol infusan Gus Kenzhi.

"MasyaaAllh alhamdulillah terimakasih dokter" jawab Hayah.

"Pantau terus ya, jika ada sesuatu segera panggil kembali" peringat Dokter.

"Baik Dokter, terimakasih banyak sekali lagi"

Namun belum sempat Dokter itu keluar dari ruang rawat Gus Kenzhi, mata Gus Kenzhi mulai mengerjap menyapu seluruh ruangan yang berwarna putih itu.

"Dokter, Mas Kenzhi sudah membuka matanya" kata Hayah menahan Dokter.

Dokter pun membalikkan tubuhnya kemudian memeriksa Gus Kenzhi kembali.

Let Go of Love { SUDAH TERBIT }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang