Bagian 14 || Siapa nya Gus Kenzhi?

146 79 114
                                    

"Hayah... Umi lemah..." Umi Salamah berkata dibalik pelukannya dengan Hayah, perempuan yang datang memasuki ruang rawat Gus Kenzhi.

Hayah yang merasakan betapa pilu nya Umi Salamah, mengelus-ngelus punggung Umi untuk menenangkan.

"Umi duduk ya..." Hayah memapah Umi Salamah untuk duduk di kursi yang tersedia di ruangan itu.

Umi Salamah menyeka air matanya, kemudian bertanya pada kepada Hayah.

"Hayah dengan siapa?" Tanya Umi dengan suara yang sedikit serak.

"Hayah datang dengan cucu umi"

"Eijaz?"

"Ehm" Hayah menganggukkan kepalanya.

"Dia lagi sama Abi pergi berkeliling. Gimana keadaan Mas Kenzhi?" Tanya Hayah kemudian.

"Kenzhi masih belum ada perubahan, dari semalam belum membuka matanya" Umi menyentuh punggung tangan anak semata wayangnya yang terdapat infusan.

Hayah memegang tangan Umi sembari berkata, "Mas pasti baik-baik aja mi" umi yang mendengar itu mengangguk tersenyum.

"Umi udah makan?" Tanya Hayah yang dibalas dengan gelengan kepala Umi Salamah.

"Umi harus makan dong... kalau umi ikutan sakit juga nanti Mas Kenzhi malah khawatir"

"Umi gak selera Hayah, umi gak bisa makan kalau Kenzhi masih belum bisa makan juga"

"Hati seorang ibu emang lembut banget ya, paksain ya umi. Hayah ada bawa nasi kotak tadi beli di jalan sebelum kesini" Hayah kemudian pergi keluar untuk mengambil nasi kotak yang ia bawa.

"Kang Fandi, Abi masih belum kesini?" Hayah mengambil beberapa bingkisan didalam tas yang dirinya bawa, kemudian bertanya kepada Kang Fandi yang duduk menunggu diluar ruangan.

"Lagi ajak dek Eijaz makan kayaknya Ning"

"Owalah, ini ada cemilan dimakan ya kang" Hayah mengeluarkan cemilan dan menyimpannya disamping Kang Fandi.

"Oh iya Ning makasih ya"

"Saya masuk dulu ya Kang" Hayah kemudian kembali masuk ke ruangan.

☘️☘️☘️

Zarifa sedang duduk di kursi taman pondok sembari menggenggam handphone nya sesekali dilihatnya lagi dan lagi. Sepertinya dirinya sedang memikirkan hal tentang lamaran kemarin.

"Aduh Gus Kenzhi kok gak jawab panggilan saya ya, masa iya dia marah karena panggilannya semalam gak saya jawab?"

Suara Ustadz Khairi yang terdengar tak jauh dari tempat Zarifa, membuat Zarifa penasaran. Setelah mendengar perkataan Ustadz Khairi dirinya pun segera membuka room chat nya, ternyata pesan darinya pun belum dibaca juga oleh Gus Kenzhi.

Zarifa mendadak khawatir akan keadaan Gus Kenzhi, apa sebenarnya yang telah terjadi?

"Coba saya hubungi Abah Haji Zengi aja kali ya" Ustadz Khairi berbicara pada dirinya sendiri.

Zarifa mencoba menajamkan pendengarannya, kali ini dirinya benar-benar telah menguping pembicaraan orang demi mengetahui keadaan Gus Kenzhi, "ya Allah maaf karena Ifa telah menguping" ucapnya dalam hati.

"Hallo Abah, Assalamualaikum..."

"Waalaikumsalam, siapa ini?" Tanya Abah Haji Zengi di sebrang telphone nya.

"Saya Khairi bah, yang mengabdi di pondok Al-Jabar"

"Oh iya Ustadz kenapa?"

"Afwan Abah sebelumnya, semalam Gus Kenzhi menghubungi saya tapi tidak ke angkat, apa Gus Kenzhi sedang bersama Abah sekarang? Gus Kenzhi gak kenapa-kenapa kan bah?"

Let Go of Love { SUDAH TERBIT }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang