Enjoy to Read...
☘️☘️☘️
Zarifa memasuki Kamarnya dan melipat mukena yang tadi ia pakai, kemudian berganti memakai kerudung bergo simple.
Zarifa mengambil tasbih digital dan kembali keluar menuju dapur untuk menyiapkan makan malam.
Ketika sedang asyik menyiapkan makan malam, Ning Fadhla menghampiri dengan putranya yakni Gus Tajri yang di gendongnya. Zarifa yang melihatnya tersenyum.
"Assalamualaikum Gus Aji," sapa Zarifa kepada Gus Tajri dengan memanggilnya Aji.
"Alaitum alam," jawab Gus Tajri yang masih cadel.
"Ihhh Gemasnya masyaaAllah"
"Ummah... Abah... Ceceu... Abi... ayok, makan malam udah siap nih," panggil Ning Fadhla mengabsen seisi rumah.
"Gus Aji mau makan apa sayang?" Tanya Zarifa dengan lembut.
"Au itu umi," jawabnya sambil menunjuk perkedel mini dengan memandang kepada umi nya (Ning Fadhla) meminta persetujuan.
"Boleh dong sayangnya umi. Kiss dulu nanti ceu ifa ambillkan," kata Ning Fadhla memberikan pipinya ke hadapan bibir Gus Tajri, kemudian diciumnya pipi Ning Fadhla oleh Gus Tajri.
Semua yang dipanggil datang menghampiri meja makan, mereka makan bersama-sama.
Setelah semua selesai, sambil membereskan segala alat makan yang ada dimeja, Ceu Nadhira berbicara agar dirinya saja yang membereskan sampai mencuci piringnya.
"Ceu Ifa, Ummah, dan Kak Fadhla langsung masuk aja. Ini biar Dhira aja yang bereskan. Tadi siang kan Ummah Ceceu sama Ning udah masak dan bereskan semuanya. Malam ini biar Dhira aja ya," tutur Ceu Nadhira sambil mengambil alih yang ada di tangan ummah dan para kakaknya.
"Baiklah Ceceu Muda nya Abah," ejek Ning Fadhla dan memberikan piring kotornya dengan slay kepada Ceu Nadhira.
"Okey Ceu Nadhira yang baik hati," goda Zarifa.
Yang lainnya kembali ke aktifitas masing-masing. Sedangkan Ning Fadhla dan Zarifa masih di ruang makan.
"Gus Aji gendong sama Ceu Ifa sini," Zafira mengajak Gus Tajri.
"Gak au," Gus Tajri menatap heran Zarifa.
"Loh... Gus gak kenal Ifa lagi ya?" Tanya Zarifa yang nadanya dibuat sedih.
"Aji au ama umi aja ya umi," Gus Tajri mengeratkan pelukan pada umi nya.
"Gus Aji mau sama umi aja? Biasanya juga sama Ceceu Ifa, tumben mau sama umi sayang," tanya Ning Fadhla sambil menciumi hidung Gus Tajri.
"Kak ayolah... pengen ajak Gus," Zarifa memohon.
"Gus nya gak mau gimana dong Fa? Besok deh mungkin dia ngantuk ini," kata Ning Fadhla membalas permohonan Zarifa.
"Ya udah deh. Ceu tak tinggal ya" kata Zarifa melenggang pergi.
"Okey Ceu If."
☘️☘️☘️
Zarifa memasuki kamarnya dan membereskan tempat tidurnya, kemudian mengambil novel yang ada di rak samping lemarinya. Ia duduk sambil menyenderkan punggungnya di kepala ranjang.
Membuka setiap lembaran-lembaran kertas novel yang dipegangnya mencari bagian lanjutan membacanya.
Namun ia teringat kejadian tadi saat keluar dari Aula Santriwati juga teringat kejadian sore tadi di dekat parkiran.
Entah mengapa, dirinya merasakan bahwasannya dia sudah kenal dengan Gus Kenzhi, ia merasa bahwa Gus Kenzhi lah yang selama ini dicarinya.
Ketika dia mengingat kejadian tadi, terdengar pula Suara merdu yang dilantunkan saat sholat maghrib berjamaah. Dirinya mengira Gus Kenzhi lah pemilik suara tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Go of Love { SUDAH TERBIT }
Teen Fiction"Dunia ini tidak membutuhkan Saya, tapi Dunia yang Saya Jalani ini membutuhkan kamu. Bersediakah kamu menjadi isteri saya dalam kehidupan di Dunia yang saya jalani?" ~ Gus Kenzhi ~ "Saya yakin kamu bisa tanpa saya, Tapi saya tidak yakin bahwasannya...