Bagian 24 || First Date with hubby

46 12 3
                                    

Flashback on

"Dia itu -," Kalimat Aqila terpotong kembali karena seseorang datang mengucapkan salam.

"Assalamu'alaikum warahmatullah," Katanya, penampilannya ini terlihat sedikit modis walaupun masih tetap berhijab.

"Waalaikumsalam warohmatullahi wabarakatuh," Jawab ke duanya secara bersamaan.

Tatapan mata Zarifa beradu dengan sorot mata coklat wanita tersebut, ada sorot rasa bersalah disana, rasa penyesalan yang mendalam, tapi Zarifa dan yang lainnya tak dapat melihat itu.

Beberapa detik masih dengan posisi yang sama, sampai akhirnya Gus Kenzhi membuyarkan keduanya.

"Ibu Azizah sudah sampai, silahkan duduk bu," Gus Kenzhi mempersilakan.

"Nak Kenzhi, diakah anak itu yang kamu katakan?"

"Betul Bu, jika memang begitu tolong berikan beberapa bukti dan berkas mengenai perempuan yang saya bawa ini"

Wanita tersebut mengeluarkan beberapa foto dan bukti kelahiran dari pihak Rumah Sakit. Kemudian Gus Kenzhi memberi isyarat kepada Aqila untuk mengambil beberapa pakaian bayi termasuk kain yang digunakan oleh Zarifa saat masih bayi.

Zarifa hanya mampu berdiam diri, hatinya bergemuruh hebat semua rasa bercampur aduk sekarang ini. Rasa ingin marah, rasa ingin memeluk, rasa kecewa, semua menyelimuti dirinya.

Matanya memerah dan terasa panas, detik ini juga air di pelupuk matanya ingin segera terjun, tapi masih bisa dirinya tahan. Ceu Nadhira yang masih belum bersuara dari awal hanya mampu melihat situasi saat ini. Di genggam nya tangan Kakak angkatnya yang bergetar itu mencoba untuk menenangkan.

Aqila kembali dengan kotak yang berisi pakaian-pakaian Zarifa saat pertama kali ditemukan, hanya 3 kain bedong, selimut bayi, dan beberapa baju bayi.

Gus Kenzhi mencocokkan foto yang diberikan oleh ibu Azizah dengan barang bukti yang ada.

"Pada salah satu sudut kain itu terdapat tulisan nama saya," Kata ibu Azizah mencoba meyakinkan.

Aqila dengan cekatan langsung mencari nya di tiap sudut kain. Dan benar saja ada goresan yang sudah lusuh karena hampir sama warnanya dengan kain tersebut. Azizah Nurul Fauziah itu nama lengkapnya.

Selama 20 tahun lamanya ini, baru sadar ternyata ada tulisan tersebut yang merupakan petunjuk kecil bagi Zarifa.

Aqila menatap Gus Kenzhi, kemudian beralih menatap Zarifa. Zarifa yang faham tatapan itu kemudian bangkit dan berlari menjauh dari mereka.

"Nak... Ini ibu sayang," Teriak Ibu Azizah yang pipinya sudah dibanjiri oleh air mata.

Nadhira berlari menyusul Zarifa, "Gus Kenzhi selesaikan disini, biar Dhira yang bujuk," Kata Nadhira sebelum berlari mengejar Zarifa.

Flashback Off

☘️☘️☘️

Suasana pagi hari yang begitu menenangkan, tepat pada pukul 09.30 seorang lelaki dengan setelan kemeja putih yang dibalut blazer hitam dan mengenakan celana hitam kini tengah duduk pada bangku restoran di tengah keramaian kota.

Lelaki itu tampak murung sambil sesekali memasukkan makanannya kedalam mulutnya sendiri. Pikirannya kacau, seperti seseorang yang tengah putus cinta. Teringat dengan perkataan adiknya dari sebrang telphone genggamnya.

Flasback on

Drrrttt... Drrrttt...
Getaran handphone yang berada di sakunya mengalihkan atensi nya ketika sedang mengobrol dengan rekannya. Lelaki tersebut meminta izin untuk mengangkat telphone.

Let Go of Love { SUDAH TERBIT }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang