Bagian 7 || Kembalinya Gus Zakariya

176 127 116
                                    

Ning Fadhla berjalan menuju kelas yang sedang di isi oleh Zarifa dengan menggendong Gus Tajri dipangkuannya. Terlihat mata Gus Tajri yang sembab seperti sudah menangis.

Ning Fadhla mengucapkan salam dan menanyakan keberadaan Zarifa kepada para Santriwati yang sedang berada dikelas. Namun, merka menjawab bahwasannya Zarifa sedang pergi mengambil buku Tajwid ke ruang asatidz.

Ning Fadhla kemudian pergi setelah mengucapkan terimakasih. Berjarak kurang lebih satu meter menuju ruang perpustakaan, Ning melihat Zarifa yang sedang duduk dengan seseorang didepan ruang perpustakaan tersebut.

"Ifaaa..." panggil Ning Fadhla setelah memastikan bahwa itu memang benar adiknya.

Zarifa dan Gus Kenzhi yang menyadari ada seseorang memanggilnya sontak gelapan karena posisi mereka yang begitu dekat, mereka kemudian memberi jarak masing-masing agar tidak menimbulkan fitnah.

Ning Fadhla mendekat dengan senyum sumringah. Gus Tajri yang menyadari itu benar Zarifa akhirnya membeo.

"Ceceu..." panggil Gus Tajri dengan gemas.

"Kamu ya, Ning cari-cari ternyata ada disini" kemudian memberikan Gus Tajri kepada Zarifa. Gus Kenzhi yang melihatnya hanya bisa tersenyum sambil sebelah tangannya tetap memegangi perut yang masih terasa sakit.

"Kenapa sayangnya ceceu,? kangen ceceu ya" Zarifa mengambil alih Gus Tajri dan mencium bagian pipi Gus Tajri. Gus Kenzhi yang melihatnya merasa iri (Gus ngapain iri? Zarifa kan bukan siapa-siapa nya Gus xixi).

"Aji angen Ceu Ip" tutur Gus Tajri yang belum jelas kosa kata bicaranya.

"Loh Gus Kenzhi kenapa?" Tanya Ning Fadhla setelah menyadari Gus Kenzhi memegangi perutnya. Ketika Gus Kenzhi akan menjawabnya, terdebgar suara Zarifa yang lebih dulu menjawabnya.

"Oh iya Ning, ini Gus magh nya kambuh. Ning bawa ke rumah Abah aja kasian Gus dari tadi dia menahan sakit. Tapi udah Ifa kasih obat si tadi. Mau Ifa bawa ke rumah gak bisa ngebopong kan bukan mahrom" Tutur Zarifa panjang lebar.

Gus Kenzhi yang mendengar penuturan Zarifa tersenyum tipis.

"Owalah, tapi kan Ning juga perempuan" jawab Ning Fadhla.

"Kang Badru..." panggil Zarifa yang melihat Kang Badru (tukang bersih-bersih pondok) yang akan membuang sampah.

Kang Badru yang merasa dipanggil menoleh, kemudian menghampiri Zarifa.

"Iya Ceu? Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Kang Badru.

"Tolong bantu Gus Kenzhi ke rumah Abah ya kang, magh nya kambuh" Kata Zarifa.

Tanpa ba bi bu be bo. Kang Badru membawa Gus Kenzhi ke rumah Abah.

☘️☘️☘️

Suara handphone berbunyi pertanda telpon masuk. Ternyata handphone Ceu Nadhira yang berbunyi. Ya, Ceu Nadhira bersama dengan Ummah Robiah sedang berada di ruang tengah untuk menjaga hafalannya, Ummah yang fokus mendengarkan hafalan Ceu Nadhira akhirnya teralihkan oleh suara dering handphone Ceu Nadhira.

Ummah memberikan isyarat untuk menjawab telpon nya terlebih dahulu. Ceu Nadhira kemudian mengambil dan melihat siapa gerangan yang menelphone nya di malam hari ini.

"Abang Zaka um" Katanya setelah melihat nama yang tertera dilayar handphone nya. Ummah yang mendengarnya pun langsung menyuruh Ceu Nadhira untuk menjawab.

"Iya Hallo Assalamualaikum Abang

"Waalaikumsalam dek. Kamu dimana dek?" Tanya Gus Zakariya di sebrang telphone.

"Dirumah ini lagi sama Ummah" kata Ceu Nadhira sambil melihat ke arah ummah.

"Ada yang bisa jemput abang gak di bandara sekarang?"

Let Go of Love { SUDAH TERBIT }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang