2.2-MANTAN-

144 18 21
                                    

Boruto kelabakan bersiap-siap pergi ke sekolah, hari ini dia terlambat bangun. Teman-temannya sudah menunggu di bawah, dan dia masih sibuk mencari ikat pinggangnya.

"Anjing di mana sih?" Boruto kesal sendiri.

"BOLT! KAMU NGAPAIN AJA SIH LELET BANGET DARI TADI, UDAH DITUNGGUIN TEMEN-TEMEN KAMU TUH! MAKANYA KALO BANGUN LEBIH MALEMAN DIKIT! ATAU SEKALIAN NGGAK USAH TIDUR!" Mendengar teriakan nyaring dari Mamanya membuat kupingnya gatal.

"IYA MAH BENTAR! LAGI NYARI IKAT PINGGANG INI!" teriaknya balik.

Boruto mencari pada gantungan baju yang menempel di belakang pintu.

"Nah! Ini dia!" Akhirnya dia menemukan apa yang dia cari. Boruto memakaikannya dengan terge lalu segera mengambil tas dan turun.

"Ayok!" Boruto menggendong tasnya di bahu sebelah kiri, dan mengajak mereka.

"Lo mau jadi kayak Mim-" Ucapan Inojin belum sempat selesai karena Kawaki sudah duluan membekap mulut licin laki-laki itu, mereka semua melotot pada Inojin.

"Hmp!" Inojin melepaskan tangan Kawaki. "Lo apaan sih?"

"Nanti bumi ini hancur kalo omongan lo nggak gue hentiin!" Mereka bernafas lega karena Kawaki berhasil menghentikan kalimat Inojin yang akan menimbulkan kerugian bagi umat manusia.

Mata Inojin melebar, kemudian cowok pucat itu hanya menyengir. "Lagian lo, sepatu sama kaos kaki lo kemana sih, bos? Nggak lo pakek."

Boruto melihat kakinya. Astaghfirullah! Dia lupa memakainya. "Lima menit!" Laki-laki itu kembali lari ke kamarnya dan kembali dengan memakai kaos kaki lengkap dengan sepatu.

"MAH! BOLT BERANGKAT! ASSALAMUALAIKUM!"

"TANTE CANTIK! KITA BERANGKAT SEKOLAH DULU YA! SEMANGAT JADI BABUNYA SI MIMI!"

"INOJIN!"

Mereka semua buru-buru menaiki motornya dan melaju meninggalkan pekarangan rumah.

-MANTAN-

Kelima motor itu berhenti di depan pos satpam penjaga sekolah yang berada beberapa meter di depan gerbang, mereka ikut berhenti karena Boruto berhenti.

"Pak!" Boruto memanggil satpam penjaga itu.

"Eh Mas Boruto, ada apa?" Satpam itu menghampiri Boruto.

"Yang pakek jaket hoodie putih tuh, siapa?" Boruto menunjuk gadis berjaket hoodie putih yang berdiri di depan gerbang.

Satpam itu menggeleng. "Nggak tau, Mas. Murid baru kayaknya."

Boruto tersenyum antusias. "Cantik nggak, Pak?"

"Cantik sih Mas, kenapa emang?"

Boruto tersenyum. "Punya daya tarik tersendiri, padahal Boruto belum liat wajahnya."

"Terus lo mau ngapain, Bor?"

"Lo semua duluan aja." Boruto menyuruh mereka untuk duluan memasuki sekolah.

"Ah elah ribet anjeng!"

"Makanya! Gue suruh duluan ya duluan!"

"Iya!" Mereka mulai menyalakan enjin motornya dan memasuki gerbang.

"Titip motor ya Pak, makasih." Boruto memarkirkan motornya di samping pos satpam. "Kalo Bapak mau pakek, pakek aja! Saya ambil nanti pas pulang!" Boruto melemparkan kunci motor pada satpam itu

"Iya Mas makasih!"

Boruto berjalan ke arah gerbang.

"Hei!" Boruto berdiri di belakang gadis itu. "Nggak masuk?" Boruto beralih berada tepat di sampingnya.

-MANTAN- (BORUSARA (REVISI))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang